KABARPANDEGLANG.COM – Zat ialah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang, setiap zat memiliki sifat yang berbeda. Sifat yang mampu diamati secara eksklusif tanpa mengubah susunan zat, contohnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan. dinamakan sifat fisika.
Setiap zat secara umum apabila menerima panas akan memuai dan menyusut jika didinginkan. Berikut klarifikasi mengenai perubahan fisika dan perubahan kimia.
A. Sifat Fisika Zat
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat gres.
Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun bahan tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
1. Wujud Zat
Zat mampu memiliki tiga macam wujud, padat,cair dan gas. Wujud zat dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, perubahan wujud zat dapat dikarenakan zat mendapatkan panas atau melepaskan panas.
Contoh dari perubahan wujud zat disebakan sebab zat menerima panas adalah proses melebur ialah proses dari zat padat menjadi zat cair. Proses perubahan wujud yang lain ialah, mengembun, menguap, menyublim, dan membeku. Susunan partikel zat padat, cair dan gas memiliki susunan yang berbeda satu dengan yang lain
- Zat padat memiliki parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap,gaya tarik-menarik yang berpengaruh, dan gerak partikel hanya berupa getaran.
- Zat cair memiliki jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan,gaya tarik menarik antar partikel lemah, gerakan partikel lebih lincah dan partikel mampu berpindah daerah.
- Gas mempunyai jarak partikel yang berubah ubah, hampir tidak ada gaya tarik-menarik , dan gerakan partikel sangat bebas.
2. Warna Zat
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara eksklusif. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Warna merupakan salah satu sifat fisika sua tu zat. Setiap jenis benda memiliki warna yang berbeda-beda. Misalkan saja besi dan tembaga mempunyai warna yang berbeda.
Warna merupakan sifat fisika yang mampu kita amati secara langsung.Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, aluminium berwarna silver, dan karbon berwarna hitam.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan atau solubilitas yaitu kemampuan suatu zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Biasanya jika zat pelarutnya air sering disebut dengan larutan, misalnya gula yang larut dalam air biasa disebut larutan gula.
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat tertentu. Tidak semua zat mampu larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi pasir tidak dapat larut dalam air.
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan suatu zat mampu bergantung pada suhu, derajat keasaman, dan jenis pelarut.
4. Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Setiap benda memiliki sifat penghantaran listrik yang berbeda, hampir seluruh logam merupakan penghantar listrik yang baik.
Benda yang mampu menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor mirip aluminium, tembaga, besi, sedangkan benda yang sulit menghantarkan listrik disebut isolator seperti karet, kayu, dan plastik, daya hantar listrik pada suatu zat mampu diamati dari tanda-tanda yang ditimbulkannya.
Misalkan, jikalau seutas tembaga dihubungkan dengan baterai dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati ialah lampu dapat menyala, Sebaliknya jika kawat tersebut kau ganti dengan isolator seperti plastik, atau kayu , maka lampu tidak akan menyala. Dapat kita simpulkan bahwa daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
5. Kemagnetan
Kemagnetan suatu benda merupakan sifat fisika suatu zat. Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik ialah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet Benda non magnetik yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan gabungan ini tidak dapat dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih gampang adalah dengan mendekatkan sebuah magnet pada adonan tersebut.
Serbuk besi termasuk materi magnetik, maka akan tertarik pada magnet tersebut. Perbedaan sifat magnetik zat mampu digunakan untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.
6. Titik didih dan titik lebur
Titik klebur dan titik didih suatu zat merupakan sifat fisika zat Titik didih yaitu suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur yaitu suhu dimana zat padat melebur. Pada zat cair mirip air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100ºC
sedangkan alkohol 78 ºC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187ºC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini mampu ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0ºC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.
Garam yang dicampurkan dengan es watu mampu menurunkan suhu es hingga di bawah 0ºC. Peristiwa ini dapat dipakai untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu disebabkan garam menurunkan titik lebur es.
B. Sifat Kimia Zat
Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang bekerjasama dengan terbentuknya zat jenis gres. Berikut ini beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda. Beberapa sifat kimia suatu zat antara lain sebagai berikut.
1. Praktis Terbakar
Sifat gampang atau sukar terbakarnya suatu zat merupakan sifat kimia. Dengan mengetahui sifat dari materi-materi yang mudah terbakar, kita akan mampu menggunakannya secara aman. Sifat gampang atau sukarnya zat terbakat termasuk sifat kimia zat.
2. Membusuk
Pembusukan merupakan salah satu sifat kimia dari suatu zat. Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu kuliner atau minuman, dapat menyebabkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam.
Pembusukan masakan akan menimbulkan rusaknya nilai gizi, tekstur, serta rasa dari masakan sehingga tidak layak dikonsumsi alasannya adalah berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa hal yang menjadikan pembusukan pada kuliner, yaitu:
- Mikroorganisme mampu berupa ragi, jamur, atau bakteri.
- Ontolisis, adalah yakni proses pembusukan kuliner dikarenakan zat yang terkandung dalam makanan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara zat yang dikandung dalam makanan dengan oksigen di udara sekitar
Untuk menghidari proses pembusukan pada kuliner mampu dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Inti dari pengawetan masakan yaitu suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada kuliner.
Berikut yaitu beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas : Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan, dan Pengasinan.
3. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen mampu menimbulkan benda tersebut berkarat. atau biasa disebut korosi. Logam, mirip : besi dan seng mempunyai sifat mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak dapat berkarat, mirip: plastik dan kaca.
Berkarat merupakan sifat kimia, alasannya terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru. Karat merupakan hasil reaksi oksidasi suatu logam , atau istilah lainnya korosi. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe₂O₃.xH₂O.
Korosi atau proses pengaratan merupakan proses eletro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O₂) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut:
Anoda: Fe(s) → Fe²⁺(aq) ) 2e⁻
Katoda: O₂(g) + 4H⁺(aq) + 4e⁻ → 2H₂O(l)
Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain biar tahan dari proses perkaratan:
- Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat.
- Membuat logam dengan adonan yang serba sama atau homogen saat pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.
- Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin
- Menghubungkan dengan logam aktif mirip magnesium melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.
- Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah
4. Mudah Meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat gampang meledak, seperti: magnesium, hidrogen, dan natrium. Sebuah ledakan adalah peningkatan dalam volume dan pengeluaran energi dengan cara yang membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas. Ledakan ada yang bersifat alami atau buatan, acuan ledakan yang bersifat alami yakni ledakan gunung merapi.
5. Beracun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus. Bahan kimia beracun dikenal sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil mampu mengakibatkan keracunan pada manusia.
Umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan atau kulit, kemudian beredar ke seluruh badan atau ke organ-organ tertentu, tetapi mampu pula zat-zat tersebut berakumulasi, teladan dari Golongan pestida, adalah organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.
C. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru . Salah satu ciri dari perubahan fisika yakni bersifat reversibel artinya mampu kembali ke bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, kemudian terjadi menguapan, maka uap tersebut mampu kembali menjadi air jikalau didinginkan.
Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi, maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas tidak mengalami perubahan.
Contoh perubahan fisika yaitu perubahan kapur barus yang disimpan di dalam lemari lama kelamaan mengecil atau habis dikarenakan kapur barus menerima kalor dari lingkungan, atau air yang dipananaskan lalu terjadi penguapan, uap yang terjadi kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi air kembali
D. Perubahan Kimia
Perubahan kimia yaitu perubahan dari suatu zat atau bahan yang menyebabkan terbantuknya zat gres. Ciri-ciri perubahan kimia yakni: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak mampu kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.
Contoh perubahan kimia apabila kita membakar kertas, maka terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar mempunyai sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Contoh lain dari perubahan kimia, antara lain: roti membusuk, susu yang busuk, sayur menjadi bau, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!