Tahukah Anda Apa Saja Resiko yang Harus Diambil oleh Setiap Pengusaha?

Tahukah Anda Apa Saja Resiko yang Harus Diambil oleh Setiap Pengusaha?

Tahukah Anda Apa Saja Resiko yang Harus Diambil oleh Setiap Pengusaha? – Setiap pengusaha manapun tidak ada yang bisa berhasil dan sukses tanpa mengalami kegagalan. Setiap yang dikerjakan harus mengalami gagal sebelum pada akhirnya berhasil. Pengusaha manapun juga harus mengambil resiko yang sebelumnya bahkan belum terfikirkan saat bekerja pada orang lain. Setiap orang yang ingin sukses menjadi seorang pengusaha harus siap mengambil resiko dan menerima tantangan dalam hidup baru mereka. Dan berikut ini 7 resiko yang umum dan harus diambil oleh setiap pengusaha:

PT.DEKA PUTRA ATJEH: 10 Karakteristik Umum Pengusaha Sukses

1. Mandiri dan siap meninggalkan gaji tetap

Sangat banyak pengusaha sukses yang dulunya adalah seorang karyawan kantor dengan bayaran atau gaji yang sudah sangat mencukupi. Banyak dari mereka yang memilih untuk meninggalkan pekerjaan dengan gaji yang baik untuk membuka dan menjadi seorang pengusaha. Tapi inilah resiko yang harus diambil oleh setiap orang yang ingin sukses mendirikan bisnis mereka sendiri.

Baca Juga :  5 Tips Supaya Jago Copywriting

Meninggalkan pekerjaan dengan gaji tetap adalah yang harus dilakukan ketika kita ingin mulai berbisnis. Jangan takut ketika setiap bulan kita tidak mendapat bayaran tetap, yang lebih menarik bahkan kita bisa mendapat penghasilan lebih dari saat kita bekerja dengan gaji tetap.

2. Berani mengorbankan modal pribadi

Resiko kedua yang harus diambil adalah dengan berani mengorbankan modal pribadi. Ketika kita memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan itu artinya penghasilan kita siap untuk kita jadikan modal untuk usaha, atau bahkan kita harus menambahkan sendiri dari tabungan pribadi kita. Bisa saja kita melakukan pinjaman untuk menutupi kekurangan modal pembangunan bisnis kita, tapi itu harus diyakini bahwa kita bisa untuk membayarnya setiap bulan.

3. Bergantung pada setiap arus kas yang Anda miliki

Ketika Anda memilih untuk melakukan kredit, maka arus kas bisnis Anda bisa menjadi lebih rumit dan sulit. Anda bisa membuat bisnis menjadi sukses dalam waktu 1 tahun dengan modal tersebut, tapi Anda juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari lainnya, ini akan sangat bahaya ketika penghasilan Anda tidak sesuai atau tidak mencukupi untuk menutup kredit yang Anda lakukan.

Baca Juga :  Tidak Ada Obat Paling Ampuh Dalam Penantian, Kecuali Kesabaran dan Keikhlasan

4. Berani memperkirakan

Pengusaha atau pebisnis harus memiliki pemikiran yang lebih terbuka daripada yang lainnya. Ia harus berani memperkirakan setiap hal baru yang akan terjadi di lingkungan, tujuannya demi menyesuaikan bisnis yang dibangun dengan trend yang terjadi di masyarakat saat itu.

Setelah Anda memperkirakan apa yang akan terjadi, apa yang akan dilakukan dan apa yang bisa dihasilkan, kemudian Anda harus memperkirakan seberapa mampu bisnis Anda mencapai dan melakukan hal tersebut. Pengusaha harus mampu berfikir dari banyak sisi atau sudut pandang, sekalipun tujuan awalnya adalah untuk mencapai keuntungan.

5. Harus mulai mempercayai orang lain

Ketika Anda bekerja dengan orang lain, Anda akan berhadapan dengan rekan kerja dan atasan. Dan ketika Anda mendirikan bisnis Anda sendiri, itu artinya Anda akan berhadapan dan memiliki karyawan atau bahawan. Anda harus mulai mempercayai mereka dan apa yang dapat mereka berikan untuk Anda.

Baca Juga :  Muprov V, Jb Kembali Pimpin Kadin Banten Masa Bhakti 2020-2025

Anda harus percaya bahwa keahlian yang mereka miliki adalah keuntungan besar bagi bisnsi Anda. Jika Anda tidak mempercayai mereka bisa, mereka juga akan ragu untuk mengeluarkan kemampuan yang mereka miliki.

6. Mengorbankan waktu pribadi

Dan yang terakhir adalah mengorbankan waktu pribadi. Jika bekerja dikantor hanya membutuhkan waktu 8-9 jam setiap 5 hari selama seminggu, maka ketika Anda menjadi seorang pengusaha Anda harus mau mengorbankan waktu pribadi Anda untuk bekerja dan bekerja. 24 jam sehari bagi seorang pengusaha rasanya tidak cukup ketika target dan tujuan sudah ditetapkan.

Waktu untuk keluarga, diri sendiri dan bahkan untuk menjaga kesehatan saja bisa dikesampingkan. Inilah resiko yang dinilai sangat merugikan pengusaha di awal mereka merintis bisnis, tapi setelah mereka mampu beradaptasi, mereka bisa menyeimbangkan waktu pribadi dan waktu bisnis mereka.