Teknologi Hijau Di Abad Globalisasi

KABARPANDEGLANG.COM – Teknologi dan lingkungan merupakan dua hal penting dalam aktivitas manusia. Pada masa globalisasi ini, kedua hal tersebut menjadi perhatian dan pembicaraan masyarakat dunia karena saling terkait dan memilih keberlangsungan hidup insan.

Disadari atau tidak, kita sering mengabaikan duduk perkara lingkungan. Persoalan lingkungan akhir proses teknologi sudah menjadi masalah yang terkenal diseluruh dunia. Fakta menerangkan bahwa permasalahan lingkungan semakin lama semakin memburuk.

Oleh sebab itu, harus dicari cara untuk mengatasinya, salah satunya dengan berbagi teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi Hijau adalah salah satu balasan untuk permasalahan ini. Teknologi hijau yang terus dibicarakan saat ini yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Indonesia yakni salah satu negara yang mempunyai tenaga surya yang berlimpah.

Teknologi hijau di periode globalisasi yakni teknologi yang bermanfaat bagi banyak umat insan dan teknologi tersebut haruslah: Pertama, ramah lingkungan, misalnya minim polusi atau bahkan tidak menjadikan polusi.

Baca Juga :  Keberagaman Masyarakat Indonesia Modal Dasar Dalam Membangun

Kedua, bersifat sustainable atau berkesinambungan sehinggap pemanfaatan teknologinya mampu dirasakan untuk waktu yang lama, dan Ketiga tknologi dapat diterapkan (applied).

Dengan keadaan geografis di Indonesia yang setiap tahun mampu sinar matahari, salah satu alat yang optimal di Indonesia ialah “Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.

Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai yang mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah atau DC. Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik atau AC diharapkan converter (alat pengubah arus DC ke AC).

Pembangkit listrik tenaga surya yakni pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak bagian dunia dan jikalau dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi bisa menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia dikala ini dalam waktu yang lebih lama.

Cara kerja Panel Surya

Sel-sel surya disebut juga sel photovoltaic (PV), yang seperti namanya (photo berarti “cahaya” dan volta yang berarti “listrik”), Sel surya mengkonversi sinar matahari pribadi menjadi listrik.

Baca Juga :  Globalisasi Mengakibatkan Dunia Tanpa Batas

Modul yang terdiri dari sekelompok sel yang terhubung secara elektrik dan dikemas ke dalam bingkai yang lebih dikenal sebagai panel surya, yang lalu mampu disusun ke dalam barisan panel surya yang lebih besar.

 Teknologi dan lingkungan merupakan dua hal penting dalam kegiatan manusia Teknologi Hijau di Era Globalisasi

Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus disini masih dalam keadaan DC (searah). Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC (bolak-balik) lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.

Energi surya dapat digunakan di hampir semua peralatan yang menggunakan listrik: aplikasi rumah tangga (lampu, radio, TV, DVD player, parabola, komputer, kipas angin, rice cooker, kulkas, pompa air, air conditioner),

Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan bantuan terhadap perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.

Baca Juga :  Efek Negara Laut Terhadap Transportasi Masyarakat

Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari yakni bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet . Panel surya gampang dipasang dan mempunyai biaya pemeliharaan yang sangat rendah alasannya tidak ada bagian yang bergerak.

Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang ketika ini ser IDR27.500/wp (watt peak).

Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan alasannya adalah banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan bermetamorfosis panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating  pada panel surya.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!