Jujur kadang aku merasa iri terhadap orang-orang yang selalu bodoamatan saat dihina, yang selalu bisa santai menghadapi cacian buruk orang-orang yang tidak suka.
Karena aku sendiri tidka semudah itu menghadapi orang-orang yang tidak suka, irian, atau bahkan para pembenci yang mungkin sudah lumutan.
Omongannya, sungguh kadang membuat hati remuk, cacian dan fitnahnya kadang membuat pikiran seakan tidak berhenti berpikir.
Sudah Mencoba Untuk Tidak Peduli Kata-kata Buruk, Tapi Ada Moment Dimana Semua Itu Masuk di Hati dan Pikiran
Katanya suruh anggap radio rusak, yang nggak jelas bunyinya. Iya, sudah mencoba untuk tidak peduli kata-kata buruk, tapi ada moment dimana semua itu masuk di hati dan pikiran.
Sudah Mencoba Untuk Menganggap Hal yang Tidak Penting Angin Lewat, Tapi Tidak Segampang Membalikkan Telapak Tangan
Sudah mencoba pula untuk menganggap hal yang tidak penting angin lewat saja, yang tidak berpengaruh apapun. Tapi sayangnya tidak segampang membalikkan telapak tangan.
Sudah Mencoba Untuk Tidak Menganggap Omongan Buruk Orang yang Usil, Tapi Ada Keadaan yang Membuat Hati Tidak Baik-baik Saja
Dan iya, sudah pula mencoba untuk tidak menganggap omongan buruk orang yang suka usil, yang memang suka nyinyir, tapi ada keadaan yang membuat hati tidak baik-baik saja.
Sudah Mencoba Untuk Mengabaikan Apa Saja Komentar Miring Pembenci, Tapi Kadang Otak Tak Semudah Itu Berdamai
Sudah mencoba untuk mengabaikan apa saja komentar miring para pembenci, tapi kadang orang tidak semudah itu berdamai dengan apa-apa yang seringkali menyakitkan.
Makanya Aku Iri Kepada Kalian yang Selalu Bodo Amat Menghadapi Pembenci, Karena Kalian Sosok yang Hebat
Maka dari itu aku bilang iri kepada kalian yang selalu saja bodo amat menghadapi para pembenci, yang selalu terserah akan omongan unfaedah orang-orang yang tidak suka, karena kalian adalah sosok yang hebat dalam menata hati dan pikiran.