Iya terkadang kita memprioritaskan dia seseorang yang kataya spesial dalam hati kita dibandingkan Allah yang punya segalanya, sehingga tidak jarang pula kita merasa galau tidak karu-karuan.
Pernah? pasti banyak yang mengatakan pernah, karena sulit sekali memenej hati untuk tidak terlena akan kebaikan manusia, dan hanya benar-benar fokus pada kebaikan Allah.
Atau mungkin ada yang tengah galau sebab ulah manusia? jika ada, semoga kamu cepat menyaadari bahwa satu-satunya kembali tenang adalah mengingat Allah, mengingat setiap kebaikan-Nya.
Seringkali Kita Mendahulukan Mengingat Dia Daripada Allah yang Mampu Menenangkan Hati
Karena mungkin selama ini kita selalu mendahulukan mengingat dia seseorang yang kita anggap spesial, daripada Allah yang mampu nenangkan hati.
Maka coba tela’ah dengan baik bagaimana hubungan kita dengan dia dan dengan Allah yang selalu dekat dengan kita, apakah benar kita lebih mengedapankan dirinya daripada Allah? jika memang iya maka disitulah kesalahan kita.
Seringkali Kita Menomersatukan Mengingat Tentang Kebaikannya, Daripada Kebaikan Allah yang Maha Sempurna
Atau mungkin seringkali kita menomersatukan mengingat tentang kebaikannya, daripada mengingat kebaikan Allah yang selalu maha sempurna. Sebab itulah mengapa selama ini kita tidak pernah merasa tenang dan baik-baik saja dalam hidup yang kita jalani.
Seringkali Kita Mengingat Dia yang Selalu Memberi Perhatian, Daripada Allah yang Jauh Sebelum Dia Datang Sudah Perhatian
Lebih-lebih yang sudah sering memberi kita perhatian tiada henti, mungkin sangatsering kita mengingat dia daripada mengingat Allah yang jauh lebih perhatian kepada kita, bahkan sebelum kita mendapatkan perhatian dari dia seseorang yang kita anggap spesial.
Seringkali Kita Mengingat Cinta Dia yang Selalu Membuai Kita, Daripada Allah Sang Pemberi Cinta
Dan memang tidak bisa diungkiri juga, seringkali kita mengingat cinta dia yang selalu membuai kita, daripada Allah sang maha pemberi cinta.
Karenanya, hidup yang kita jalani selalu tidak karuan dan dilanda resah yang tidak berujung, karena kita pun mungkin telah salah berharap ke selain-Nya.
Seringkali Kita Mengingat Sesuatu yang Belum Jelas Adanya, Hingga Akhirnya Melupakan Allah dan Sering Merasa Resah Tidak Karuan
Mungkin benar seringkali kita mengingat sesuatu yang belum jelas adanya, hingga akhirnya melupakan Allah dan sering merasa resah, sedih, kecewa tidak karuan.
Anehnya lagi, kadang kita tahu bahwa berharap dan bergantung kepada manusia yang tidak sempurna melelahkan, tapi tetap saja kita tergoda melakukannya dan lupa berharap kepada-Nya, sehingga akhirnya rasa kecewa yang hadir sangat mengecewakan.