Tidak usah mengingini kebahagiaan orang lain, karena jika kita terbiasa dengan perasaan selalu mengingini kebahagiaan yang orang lain dapatkan, maka tentu hal itu akan menjadikan kita bersifat iri dan serakah dalam hal keduniaan.
Maka sebab itulah kita dianjurkan untuk selalu bersyukur atas besar kecilnya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, karena tak lain Allah hanya ingin mengajarkan kita bagaimana bersifat ikhlas dalam menjalani hidup yang kita miliki.
Mengingini Kebahagian Orang Lain Sama Halnya Kamu Tidak Terima Jika Mereka Lebih Bahagia Dari Dirimu
Dan perlu kita ketahui, bahwa mengingini kebahagiaan orang lain adalah sama halnya kita tidak terima jika mereka hidup lebih bahagia dari diri kita. Buktinya ketika kita terus menerus melirik kebahagiaan orang lain, hati akan tersentuh untuk mencari cara bagaimana dan bagaiman caranya kita bisa lebih baik dari hidup mereka.
Hati-Hatilah Menjaga Hati, Karena Jika Kamu Terbiasa Mengingini Kebahagiaan Orang Lain Maka Hidupmu Akan Tersiksa Oleh Sifat Iri
Jadi, hati-hatilah menjaga hati…karena jika kita terbiasa bersifat mengingini kebahagiaan orang lain, maka pada akhirnya hidup kita akan tersiksa dengan yang namanya iri. Dan ketahuilah bahwa ketika kita sudah mempunyai sifat iri, sudah tentu kita tidak akan pernah merasa senang jika melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan.
Jika Sifat Iri Sudah Bersarang Dalam Hati, Maka Hidupmu Takkan Pernah Akan Merasakan Kebahagiaan
Dan jika sifat iri itu sudah bersarang didalam hati, maka hidup yang kita miliki tidak akan pernah tenang dirasa. Karena hati akan terus bergejolak saat melihat orang lain dianugerahi nikmat kebahagiaan oleh Allah.
Sebab, tak sedikit diantara kita yang mempunyai pola hidup seperti ini, merasa terbebani jika tetangga lebih berharta ataupun lebih sempurna hidupnya, padahal bahagia itu tercipta jika kita mampu mengendalikan hati untuk tidak bersifat iri pada kebahagiaan orang lain.
Jika Sifat Iri Sudah Tidak Bisa Teratasi, Maka Pada Akhirnya Sifat Serakah Akan Menggerogoti Hatimu
Dan jika sifat iri sudah tidak bisa teratasi, maka pada akhirnya sifat serakahpun akan menggerogoti hati, sehingga kitapun akan sewenang-wenang menjalani kehidupan. Bisa jadi jika serakah sudah menjiwa, maka bersifat adilpun tidak akan bisa kita lakukan, dan kebahagiaan orang lain bisa saja akan kita rampas dengan sesuka hati.
Berhentilah Bersifat Mengingini Kebahagiaan Orang Lain, Karena Hal Itu Adalah Jebakan Nafsu Agar Kamu Lupa Kepada Keadaan Akhirat
Maka, berhentilah bersifat mengingini kebahagiaan orang lain, karena hal itu adalah jebakan nafsu agar kita lupa kepada keadaan akhirat. Bukannya Allah melarang kita untuk bahagia, tapi bahagialah sekedarnya saja tanpa harus bersifat iri dan tama’ pada kehidupan orang lain, agar kita tidak lupa atas tanggung jawab yang kita emban sebagai manusia.