LEBAK – Tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Sabtu (5/12/2020) sore sampai Minggu (6/12/2020), delapan Kecamatan di Kabupaten Lebak diterjang banjir akhir meluapnya Sungai Ciberang dan beberapa anak sungai lainya. Tidak hanya tragedi banjir, di beberapa titik juga terjadi tanah longsor.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Lebak, banjir terjadi di Desa Ketapang, Kecamatan Wanasalam yang menyebabkan sebanyak 50 rumah Terendam, dan di Desa Cipalabuh, Kapunduhan, dan Mekarjaya, Kecamatan Cijaku sebanyak 52 rumah terendam.
“Selain itu terjadi di Desa Peucangpari, Kecamatan Cigemblong 3 rumah Terendam, Desa Bolang, Kecamatan Malingping 17 rumah terendam banjir, Desa Harjawana, Kecamatan Bojongmanik 25 rumah,” terperinci Plt Kepala BPBD Lebak Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rezki Pratama, Minggu (6/12/2020).
Ia menambahkan, di Desa Wantisari dan Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar sebanyak 27 rumah terendam banjir. Sedangkan di Kecamatan Banjarsari dan Desa Kadudamas, Kecamatan Cirinten, masih dalam pendataan.
“Untuk lokasi longsor terjadi di Desa Cikarang, Jagaraksa, dan Girijagabaya, Kecamatan Muncang, 5 rusak ringan dan 2 rusak sedang, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong 4 rumah rusak ringan; Desa Karangnunggal dan Cirinten, Kecamatan Cirinten 13 rumah rusak berat, 2 rusak ringan,” ujarnya.
Dijelaskan Febby, rekap sementara, sebanyak 174 rumah terendam banjir, 11 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang, 13 rumah rusak berat. Total 26 rumah rusak balasan longsor.
“Kerusakan infrastruktur juga tak terhindarkan, sepanjang 10 meter di ruas jalan Kabupaten Muncang-Leuwidamar, Kampung Warunglame, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Muncang,” imbuhnya.
Selain itu, ungkap Febby, kerusakan pada bangunan Sekolah Dasar 1 Filial di Kampung Sinarjaya, Desa Girigajabaya, Kecamatan Muncang. Saat ini kondisi canggih tinggi paras air Ciberang di pos pantau jembatan keong 440 cm status siaga. Kondisi sungai Ciberang di Lebakgedong terpantau tinggi dan deras.
“Saat ini, BPBD Lebak sudah melaksanakan monitoring lewat WAG dan radio komunikasi. BPBD berkoordinasi dengan pihak kecamatan, polsek, dan koramil serta instansi lainnya guna melaksanakan pendataan korban dan kerugian yang dialami,” pungkasnya.
(Red)