15 Metrik Data Driven yang Penting Diketahui Marketeers

Default Social Share Image

15 Metrik Data Driven yang Penting Diketahui Marketeers – Data driven marketing, dari judulnya tentu tentang mengolah data yang berhubungan dengan perusahaan untuk kebutuhan marketing. Data driven marketing yang baik jika menganut sistem 80/20. Apa maksudnya? Maksudnya adalah dengan menggunakan 20% data yang ada, bisa memberikan pengaruh 80% terhadap perusahaan. Bagaimana mencari data seperti itu? Fokus dan mulai mengumpulkan data yang benar.

Strategi untuk membuat data driven marketing yaitu

Pertama – Perusahaan pelajari internal perusahaan untuk menentukan objek strategi.

Kedua – Membuat analis database perusahaan sehingga dapat mengetahui siapa pelanggannya.

Ketiga – Menentukan target pelanggan dengan melakukan segmentasi pelanggan.

Baca Juga :  10 Cara Hebat Meningkatkan Penjualan Online

Keempat – Menggunakan data driven marketing untuk marketing campaign.

Kelima – Bangun kepercayaan dengan menjaga privasi pelanggan.

Keenam – Perhatikan nilai metrik dalam marketing.

Sedangkan nilai metrik sendiri itu apa saja? Ada 15 metrik yang perlu diketahui dan diterapkan dalam marketing. Berikut adalah penjelasan singkatnya,

1. Brand Awareness

Metrik ini untuk mengukur keefisienan media marketing. Diukur dengan menanyakan produk/ servis apa yang pertama kali terpikirkan?

2. Test-drive

Merupakan pelanggan yang mencoba suatu produk/ servis sebelum membeli. Metrik ini untuk mengukur rata-rata peluang seseorang membeli suatu produk/ servis sehingga dapat memprediksi peluang penjualan dimasa depan.

3. Churn Rate

Merupakan persentase pelanggan yang telah menghentikan layanan pada provider tertentu.

Baca Juga :  8 Parameter Ini Untuk Menentukan Iklan Facebook Anda Berhasil Atau Tidak

4. Customer Satisfaction (CSAT)

Merupakan tingkat loyalitas pelanggan. Diukur dengan menanyakan “akankah merekomendasikan pada teman?”

5. Take Rate

Merupakan persentase pelanggan yang menerima penawaran marketing. Dengan menghitung take rate dapat mengontrol keefektivitas biaya marketing.

6. Profit

Merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran

7. Net Present Value (NPV)

Dihitung untuk membandingkan suatu marketing dengan biaya yang berbeda.

8. Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan nilai uang ketika bercampur ke dalam program marketing.

9. Payback

Merupakan waktu bagi tim marketing untuk mengembalikan biaya marketing.

10. Customer Lifetime Value (CLTV)

Merupakan nilai pelanggan dimasa depan. Metrik ini berguna untuk menghitung profitabilitas pelanggan.

11. Cost Per Click (CPC)

Merupakan biaya per klik pada sponsor yang mencari link/ iklan banner.

Baca Juga :  Apa yang Dikatakan Orang Lain Belum Tentu Baik Untuk Kita, Maka Jangan Pernah Jenuh Menjadi Diri Sendiri

12. Transaction Conversion Rate (TCR)

Digunakan untuk memanage Search Engine Marketing (SEM) agar efektif.

13. Return on Ad Dollars Spent (ROA)

Digunakan untuk mengukur efisiensi net revenue dari uang yang dipakai ketika memilih membeli produk/ servis.

14. Bounce Rate

Merupakan persentase pelanggan yang meninggalkan web setelah 5 detik (bisa dirubah sesuai kesepakatan masing-masing perusahaan). Metrik ini untuk melihat seberapa bagus website perusahaan.

15. Word of Mouth (WOM)

Perhitungannya yaitu jumlah pelanggan yang mengklik langsung website dan klik dari hasil rekomendasian link dibagi pelanggan yang mengklik langsung.