3 Cara Meniru Content Marketing Jitu Ala Flexport

Default Social Share Image

3 Cara Meniru Content Marketing Jitu Ala Flexport – Setiap tahunnya Forbes selalu merilis secara resmi perihal perusahaan yang telah sukses mencapai penjualan lebih dari 1 milyar dollar. Sebut saja, Flexport yang digagas Ryan Petersen di tahun 2013. Setelah berjuang untuk bersaing dengan raksasa kargo FedEx, Flexport berhasil mencatatkan penjualan cemerlang.

Di tahun 2017, perusahaan yang sukses mendapatkan investasi dari First Round Capital, Founders Fund, dan Y Combinator ini mencatatakan penjualan sebanyak 500 milyar US dollar. Dalam waktu sekejap, perusahaan yang bermarkas di San Fransisco ini berhasil membuktikan usaha mereka untuk mencapai target penjualan.

Kecerdasan flexport untuk menggabungkan industri kargo dengan kebutuhan konsumen masa kini bisa ditiru banyak entrepreneur. Mereka berhasil membaca kebutuhan konsumen dan menyampaikannya dengan sangat baik kepada konsumen. Sehingga usaha mereka ini, memperkecil bias informasi yang sampai pada konsumen dan menjadikannya sebagai informasi yang diinginkan konsumen. Hal ini persis seperti apa yang disampaikan oleh Jamie Turner, “Satu-satunya cara untuk memenangkan konten marketing adalah menjadikan pembaca berkata- Ini kebutuhan saya!”

Baca Juga :  5 Cara Ngakalin Iklan Facebook Biar Murah

Yuk intip dulu 3 hal yang bisa kita tiru dari cara cerdas menyusun konten marketing ala Flexport…

Buatlah konten yang menjawab kebutuhan konsumen Anda

Apakah Anda menjual produk yang secara spesifik telah menjawab kebutuhan konsumen Anda? Apakah Anda menawarkan hal yang berbeda dari kompetitor Anda? Apakah Anda sudah menyampaikannya dengan baik? Pertanyaan semacam ini sering ditanyakan oleh Ryan Peterson kepada dirinya sendiri ketika ia merintis Flexport.

Ia menyadari bahwa industri transportasi dan logistik adalah industri yang memiliki persaingan yang cukup ketat. Seperti, pesaing-pesaing besar FedEx, Dedola Global Logistic, dan Penske Logistic. Oleh karena itu, flexport harus berusaha lebih keras untuk memenangkan persaingan di market ini.

Baca Juga :  Beberapa Orang Sibuk Memperbaiki Diri, Sebagian Lagi Sibuk Mengomentari Dan Nyinyir

Flexport menyadari bahwa investasi di bidang content marketing adalah keharusan. Mereka memanfaatkan website dan media lainnya secara optimal. Sehingga SEO dan SEM nya berjalan sangat efektif. Tentunya, Ryan menyarankan untuk mengisi konten brand dengan hal yang dibutuhkan konsumen. Hal ini dimaksudkan agar konsumen mudah menempatkan brand Anda sebagai top of mind dari bermacam brand di bidang yang sama.

Membuat Trademark

Salah satu trik jitu dari Flexport adalah menjadi trademark dari bidang yang mereka tekuni. Inc.com bahkan di tahun 2016 mengatakan bahwa flexport telah berhasil menjadikan industri logistik menjadi ‘sexy’ lagi. Ryan Peterson dan timnya berhasil mengobati rasa kecewa konsumen yang seringkali mendapati pelayanan buruk ketika ingin mengirim barang dengan pelayanan istimewa.

Terlihat dari website flexport, mereka bahkan mencatumkan dengan sangat detail pelayanan yang mereka tawarkan. Dari website kita juga dapat belajar mengenai seni mendesain website yang menarik. Melihat websitenya, mereka bahkan terkesan seperti pelaku usaha transportasi dan logistik yang amat modern!

Baca Juga :  Masih Menjadi Tanya dan Doaku, Adakah Namamu Dalam Catatan Takdirku?

Konsisten

Content marketing adalah soal konsistensi. Bukan hitungan hari atau bulan, tapi tahunan. Ryan melalui Flexport mengatakan bahwa kenyamanan konsumen adalah segalanya. Melalui value menjadikan semua proses terpantau otomatis, Ryan mencoba menyelaraskan antara janji dalam konten dengan apa yang mereka lakukan. Konsistensi inilah yang membawa Flexport mendapatkan kepercayaan dari para investor dan konsumennya. Content marketing harus mencerminkan integritas brand.

Content marketing mudah ditiru. Apa yang dicontohkan oleh flexport adalah teknik yang banyak dilakukan oleh perusahaan lainnya. Mereka hanya meniru dan memodifikasi sedikit metode content marketing agar sesuai dengan karakteristik usaha mereka. Bagaimana dengan Anda?