3 Tanda-Tanda Saraf Kejepit Yang Perlu Diwaspadai

Default Social Share Image

Pandeglangnews.co.id, – Gejala saraf kejepit perlu dimengerti untuk memastikan ke be eradaan keadaan medis yang menyakitkan ini.

Seperti dimengerti, tulang belakang insan normalnya terdiri dari ruas-ruas yang mana di antara ruas-ruas tersebut terdapat ganjal yang disebut sebagai discus intervertebralis(DI).

Di dalam discus intervertebralis ini terdapat nucleus berbentuk seperti jeli yang berfungsi sebagai bola dan penahan guncangan, dibantu oleh dinding yang melingkari nucleus yang disebut annulus fibrosus (AF).

Sementara, di belakang discus intervertebralisterdapat saraf yang berlangsung dari otak menuju ke anggota gerak atas dan bawah.

Komponen ini yang memungkinkan seseorang bisa menggerakkan kedua ekstremitas itu.

Apabila terjadi hernia nucleus pulposus (HNP), maka saraf tersebut akan terjepit.

Kondisi inilah yang kerap disebut sebagai keadaan saraf kejepit.

Merangkum Cleveland Clinic, penyebab saraf kejepit adalah multifaktor.

Tetapi, secara biasa pemakaian yang berlebihan dan berulang bisa menyebakan kerusakan pada annulus fibrosus yang pada risikonya membuat nucleus keluar dari tempatnya.

Baca Juga :  Green Hotel Bekasi Siap Jadi Hotel Penanganan Pasien Covid19

Kondisi tersebut antara lain mampu dipicu oleh aspek pekerjaan atau aktifitas sehari-hari, kondisi obesitas, tergolong penuaan, genetik, dan kebiasaan merokok.

Gejala saraf kejepit

Karena dinding nucleus atau annulus fibrosus pecah dan material nucleus keluar menjepit saraf di belakangnya, jepitan itu bisa menjadikan peradangan kepada saraf dan pada kesannya muncul sakit yang sifatnya menjalar.

Melansir Mayo Clinic, kebanyakan saraf kejepit terjadi di punggung bawah, meskipun bisa juga terjadi di leher.

Berikut ini yaitu tanda dan gejala saraf kejepit yang perlu diwaspadai:

Nyeri lengan atau kaki

Jika HNP atau saraf kejepit terjadi di punggung bawah, seseorang umumnya akan mencicipi nyeri paling andal di bagian pantat, paha, dan betis.

Mereka mungkin juga mengalami nyeri di bagian kaki.

Baca Juga :  Tunggal Putra Paceklik Gelar All England 25 Tahun, Ini Saran Untuk Jonatan dkk

Sementara, jika HNP berada di leher, seseorang biasanya akan mencicipi nyeri paling mahir di leher, bahu dan lengan.

Nyeri ini mungkin akan menjalar ke lengan atau kaki saat penderitanya batuk, bersin, atau berpindah ke posisi tertentu.

Nyeri sering digambarkan selaku rasa tajam atau terbakar.

Mati rasa atau kesemutan

Orang yang memiliki saraf kejepit sering mengalami mati rasa atau kesemutan yang menyebar di bab badan yang dilayani oleh saraf yang terkena.

Otot melemah

Otot yang dilayani oleh saraf yang terjepit cenderung akan melemah.

Hal ini mampu menimbulkan penderitanya gampang tersandung atau memengaruhi kemampuan mereka dalam mengangkat atau memegang barang.

Namun, perlu dikenali, bahwa tidak siapa pun dengan saraf kejepit akan mengalami tanda-tanda tersebut.

Beberapa orang bahkan mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami saraf kejepit sebelum diperlihatkan hasil rontgen.

Baca Juga :  Pola Soal Bahaya Hiv Dan Aids Opsi Ganda Beserta Tanggapan

Setidaknya, secepatnya cari sumbangan medis bila Anda mengalami nyeri leher atau punggung yang menjalar sampai ke lengan atau tungkai.

Siapa saja juga direkomendasikan secepatnya menemui dokter kalau sering mengalami mati rasa, kesemutan, atau kelemahan otot.

Pada biasanya, kondisi saraf kejepit memang mampu membaik dalam waktu singkat.

Tapi pada kasus tertentu, tekanan pada saraf tetap saja bisa berjalan usang (kronis) dan menjadikan kerusakan saraf permanen, sehingga perlu diwaspadai.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah dua cara yang mampu dijalankan dokter untuk mampu meyakinkan diagnose pada pasien saraf kejepit.

Sedangkan investigasi penunjang lainnya yang mungkin dibutuhkan yaitu memakai X-Ray anatomi tulang belakang dan MRI di jaringan lunak pada tulang belakang.

Jaringan ini mencakup diskus intervertebralis, ligamen, sumsum tulang belakang dan saraf spinal.

Sumber : KOMPAS.com

(fdz.red)