5 Pelajaran Bisnis yang Bisa Didapat dari HokBen

Default Social Share Image

5 Pelajaran Bisnis yang Bisa Didapat dari HokBen – Walaupun restoran ini menjual berbagai menu makanan khas Jepang, bukan berarti restoran ternama ini berasal dari Jepang. Ternyata, restoran ini merupakan buah karya anak bangsa. Sejak pertama kali berdiri pada 1985, hingga kini restoran khas Jepang tersebut masih eksis. Simak kisah inspiratifnya berikut ini.

HokBen: Menu makanan boleh dari Jepang, namun asli Indonesia

Yap, restoran dengan berbagai menu khas Jepang ini bukanlah milik negeri Sakura, melainkan Indonesia. Adalah Hendra Arifin, seorang anak bangsa yang menjadi founder restoran HokBen.

Mulanya, restoran tersebut dinamakan Hoka Hoka Bento. Hoka Hoka Bento didirikan karena Hendra Arifin melihat suatu peluang bisnis untuk menghadirkan makanan cepat berupa bento, alias makanan bekal khas Jepang.

Akhirnya, pada tahun 1985 Hoka Hoka Bento pun berdiri di Jakarta di bawah lisensi PT. Eka Bogainti. Akhirnya, gerai-gerai baru pun bermunculan. Kini, bahkan terdapat gerai di Pulau Sumatra, lho.

Pada tahun 2013, Hoka Hoka Bento melakukan re-branding menjadi HokBen. Tak hanya berganti nama, konsepnya pun menjadi lebih fresh dan bersahabat, seperti HokBen yang kita kenal saat ini.

Baca Juga :  3 Strategi Komunikasi dengan Customer di Era Pandemi

Strategi-strategi ini bisa Anda pelajari dari HokBen

Hingga kini, HokBen masih tetap berdiri dan menjadi salah satu gerai fast food yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Pastinya tak mudah mengelola bisnis restoran, karena bisnis kuliner sendiri banyak saingannya. Penasaran bagaimana HokBen bisa mengatasi berbagai lika-liku dunia kuliner? Berikut ini adalah deretan strateginya, tentunya bisa banget Anda jadikan contoh!

1. Melakukan riset sebelum memulai bisnis

Riset adalah hal esensial sebelum mulai berbisnis. Hendra Arifin, sang founder, sangat serius dalam membangun HokBen. Beliau sampai melakukan studi banding ke Jepang secara langsung untuk mempelajari bisnis bento.

Selain itu, ia mempelajari karakter orang Indonesia. Bento sendiri di negeri Jepang adalah makanan take away alias pesan ambil. Hendra Arifin mempelajari bahwa orang Indonesia suka makan sambil duduk. Untuk menyesuaikan dengan karakter Indonesia, ia pun mengadaptasi cara dengan menjadikan restoran bento yang memiliki sistem dine-in alias makan di tempat.

Baca Juga :  Semoga Kerasnya Kehidupan Kita Saat Ini Sebanding Dengan Manisnya Hasil Diakhir Perjuangan Nanti

2. Selalu menjaga kualitas dan cita rasa produk

Kualitas dan cita rasa produk adalah hal yang terpenting dalam menjalankan bisnis kuliner. Produk yang berkualitas nan bercita rasa tinggi akan membuat pelanggan puas, hingga mereka kemudian kembali membeli.

HokBen pun melakukan hal yang sama. Ia sangat memperhatikan kualitas produknya. Bahkan, pihak manajemen cukup disiplin untuk menjaga kualitas makanan.

Agar menghasilkan masakan yang terjamin rasanya, manajemen memiliki pabrik pusat untuk memasok bahan-bahan makanan. Nantinya, bahan-bahan makanan tersebut akan dikirimkan ke cabang-cabang di berbagai daerah.

Terbukti, cita rasa makanan HokBen terasa sangat khas. Beberapa menu yang sudah ada sejak dulu dan bahkan masih diminati oleh pelanggan hingga kini.

3. Membuat SOP untuk melayani pelanggan

Hal lainnya yang tak kalah penting dalam menjalankan bisnis kuliner adalah memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Jika kita melayani pelanggan dengan baik dan ramah, mereka pun akan semakin puas.

Pihak manajemen menyadari betul hal tersebut. Mereka menyusun standar operasional dalam melayani pelanggan, mulai dari memesan hingga membayar di kasir. Disiplin sekali, ya?

Baca Juga :  Wanita, Pakailah Jilbabmu Agar Kamu Tidak Diganggu, Sebab Jilbab Hakekatnya Melindungi

4. HokBen memiliki maskot unik sebagai strategi branding

Satu hal yang selalu diingat dari HokBen adalah mereka memiliki maskot unik. Maskot unik yang dimaksud adalah dua orang anak berbaju merah dan biru. Anak yang berbaju biru itu ternyata laki-laki yang bernama Taro, sedangkan anak yang berbaju merah adalah perempuan yang bernama Hanako.

Maskot ini sering kita temukan di dalam restoran HokBen. Kemasan makanan pun bergambar maskot. Pemilihan warnanya pun pas, warna biru dan merah yang cerah serta mencolok membuat maskot ini mudah lekat dalam ingatan.

5. Berusaha mengikuti perkembangan zaman

Pihak manajemen HokBen selalu berusaha untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Dari waktu ke waktu, manajemen mengembangkan inovasi dalam berbagai hal. Mulai dari layanan pesan antar, sistem drive thru, pembayaran secara cashless, hingga mengembangkan aplikasi khusus pelanggan. Oleh karenanya, HokBen pun masih bisa bertahan hingga sekarang.

Jangan ketinggalan berbagai kisah inspiratif mengenai bisnis dari kami, media belajar bisnis nomer satu. Selamat berbisnis, salam sukses!