Untuk para muslimah yang masih belum menyadari bahwa pacaran itu dilarang Allah, sadarilah bahwa dirimu sebagai seorang wanita begitu berharga. Sebab itulah mengapa Allah melindungimu sebagai makhluq terindahnya agar tidak berlaku sembarangan dengan para lelaki yang belum pasti menjadi jodohmu.
Kamu itu diciptakan dengan begitu indah, sampai-sampai perhiasan paling indah diduniapun tak bisa dibandingkan dengan keindahanmu, karena hanya kamulah perhiasan yang paling indah didunia ini.
Maka dari itu kamu harus cerdas dan pandai dalam menjaga anugerah terindahmu, kehormatanmu jangan kamu gadaikan hanya untuk memperoleh kesenangan sesaat. Kamu akan tetap menjadi yang terindah, dari sesuatu yang indah lainnya ketika kamu mampu bersifat tegas pada dirimu sendiri.
Apalagi didepan seseorang yang belum jelas akan menjadi jodoh setiamu, inglatlah bahwa dirimu terlalu indah untuk bersifat seperti budak didepan laki-laki yang hanya bisa mengajakmu kepada jalan yang dibenci Allah. Tidak usah kamu berlemah diri ketika didepannya, apalagi sampai segala titahnya kamu taati, karena Allah hanya menyuruhmu taat hanya kepada suamimu kelak, bukan pacarmu.
Nggak Usah Lebay, Takutnya Setengah Mati Ketika Mau Keluar Lupa Minta Ijin Dia
Jadi tidak usah lebay, kesana kemari pamitan segala macem, toh yang wajib menjagamu saja kadang sengaja tidak kamu pamitin. Siapa itu? Yaitu orang tuamu sendiri, karena kadang kamu sengaja tidak izin keluar rumah hanya untuk membuat hati pacarmu seneng. Dan kamu memilih berbohong untuk mencari aman agar tidak mendapat tausiyah gratis dari mereka.
Ketika lupa pamitan kepada sang pacar, takutnya setengah mati serasa kiamat akan datang secara tiba-tiba. Takut disangka macem-macem, takut dicurigai selingkuh, dan paling parahnya takut diputusin. Tapi giliran nggak pamit sama orang tua ketika ketemu pacar, perasaanmu biasa-biasa saja meski memang dirumah sudah banyak yang khawatirin seperti sudah mau kiamat.
Takut Dia Marah Jika Kamu Keluar Tanpa Izin, Apakah Kamu Tidak Takut Dimarahin Allah Ketika Kamu Keluar Dari Syari’atnya?
Perasaanmu berkecamuk saat dirimu keluar tanpa izin kepada sang pacar, takut ia marah dan sebagainya. Tapi apakah kamu tidak takut sekalipun dimarahin Allah ketika kamu keluar dari syari’at yang sudah ditentukannya untukmu, apakah kamu merasa tenang ketika kamu berdua dengan pacarmu memadu nafsu tanpa sekalipun menyadari bahwa Allah tengah memerhatikanmu?
Tentu tidak bukan, itulah akibatnya jika ilmu tentang agama hanya kau diamkan diotak dan tidak kamu benamkan dihati. Yang sebenarnya dekat denganmu tak bisa kamu sadari dan tak bisa kamu takuti.
Resahnya Bukan Main Jika Nggak Ada Kabar Dari Dia, Tapi Malah Enjoy Aja Ketika Allah Tak Memberinya Hidayah
Resahnya bukan main jika sampai nggak ada kabar dari dia sang pacar, serasa makan tidak enak, minum tidak enak, beraktifitas jadi tidak semangat, dan apalagi menunaikan ibadah kepada sang pemberi cinta, mungkin saja bisa lupa.
Iya resahnya bukan main memang jika tak ada kabar dari orang yang biasa merhatiin segala aktifitasmu segala gratis, tapi malah sebaliknya kamu akan merasa enjoy ketika sang maha memerhatikanmu tak memberimu hidayah untuk mengingatnya.
Galaunya Bukan Kepalang Saat Dimarahi Dia, Tapi Giliran Dimarahi Orang Tua Malah Anteng-Angteng Saja
Galaunya bukan kepalang saat dimarahi sang pacar, tapi giliran dimarahi orang tua gara-gara melanggar aturan Allah malah anteng-anteng saja. Berasa angin badai lewat sementara waktu. Iya, begitulah manusia selalu percaya kepada sesuatu yang nampak baik didepan mata, padahal bisa saja yang menurut dia menyenangkan dan menenangkan akan menenggelamkannya kelembah kenistaan.
Merasa Tenang Saat Imannya Ia Gadaikan Untuk Hati Yang Belum Pasti, Padahal Allah Sudah Bocorkan Rahasianya Dalam Al-qur’an
Iya, kamu merasa tenang saat iman digadaikan hanya untuk kesenangan sesaat, hanya untuk hati yang belum pasti. Padahal Allah sudah bocorkan kepada kita dalam Al-qur’an surat annur ayat 26;
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik hanya untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia(surga)”.
Hal ini menunjukkan jika kita mampu menjaga kesucian kita sebagai muslimah, maka jodoh yang akan mendatangi kita kelak juga akan seseorang yang terpelihara kesuciannya. Maka jika saat ini kita sudah berani melakukan sesuatu yang bisa menodai kesucian kita, kehormatan kita, jangan heran jika jodoh yang datang kelak juga akan demikian.