Kebiasaan kita sebagai hamba adalah selalu saja melupakan Allah dikala senang dan mendekatinya saat hidup terasa membelenggu. Mengapa demikian, karena hal ini adalah tabi’at seorang manusia yang memang takkan pernah terhindar dari yang namanya luput dari sifat lupa.
Tabi’at itu tidak bisa diubah tapi bisa diperbaiki dan bisa dikendalikan, maka senantiasalah kendalikan hati dan pikiran agar saat kita ingin lupa kepada Allah, hidayah Allah lebih dulu mengendalikan kita.
Jangan Jadikan Allah Pilihan Terakhir Dikala Senang, Tapi Pilihan Pertama Ketika Sedih
Kebiasaan kita sebagai manusia adalah selalu menjadikan Allah pilihan terakhir saat hati terasa senang, dan menjadikan Allah pilihan pertama jika hati terasa sangat sulit. Padahal yang benar adalah kita harus selamanya menjadikan Allah pilihan pertama, baik senang maupun sedih agar Allah senantiasa menjaga kita dengan limpahan rahmatnya.
Manusia Cenderung Lupa Diri Saat Semua Kebahagian Yang Diingini Allah Penuhi
Manusia cenderung lupa diri saat semua kebahagian yang diingininya telah Allah penuhi. Buktinya banyak orang kaya berlaku seadanya dan sesukanya, ia kadang dengan sombongnya memamerkan kekayaannya, dan bershadaqahpun ia. Padahal ketika ia masih dalam keadaan miskin dulu sudah tahu betul bagaimana rasanya hidup dengan penuh kekurangan.
Manusia Cenderung Ingat Kepada Allah Saat Takdir Yang Didapatnya Tak Sesuai Dengan Keinginannya
Manusia akan cenderung ingat kepada allah saat takdir yang didapatnya tak sesuai dengan keinginannya. Buktinya banyak orang yang mengeluh sakit saat ditinggal pergi oleh pacarnya, padahal saat ia lagi seru-serunya sama sang pacar dikasik tahu bahwa kebahagiaan dari pacaran itu hanya sesaat ia tidak percaya.
Diberitahu bahwa pacaran itu sesuatu yang dibenci Allah, ia pura-pura tidak mendengarnya. Giliran disakiti ngeluhnya minta ampun kepada Allah, dan masih mempertanyakan takdir apa yang telah Allah beri kapadaku.
Manusia Lebih Percaya Kepada Sesuatu Yang Terlihat Baik Didepan Mata
Kebiasaan manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi adalah, bahwa manusia itu lebih percaya kepada sesuatu yang terlihat baik didepan mata. Itu terbukti saat seseorang mencari pasangan hidup yang hanya dengan mengutamakan paras cantik dari pada hati yang cantik.
Karena tak sedikit diantara kita terkecoh dari penampilan luar seseorang yang memang terlihat mempesona. Maka tak heran jika Allah membuatnya kecewa dikemudian hari, karena aturan Allah dalam mencari jodoh tak pernah ia indahkah.
Manusia Akan Mengeluh Kepada Takdir Baik Allah, Sebab Kadang Caranya Tak Membuat Dirinya Terlihat Baik
Dan manusia terbiasa mengeluh kepada takdir baik Allah, sebab caranya kadang tak membuat kita terlihat baik. Mungkin hal seperti ini semua orang pasti mengalami, ketika mendapat cobaan dari Allah sedikit banya hati akan terasa terbebani, padahal hikamh setelah itu kadang jauh lebih sempurna.