Berbicara tentang istri shalehah pasti kalian membayangkan sosok perempuan yang berjubah besar dan berhijab dengan kain menjuntai kebawah. Rajin mengaji dan selalu mengerjakan amal-amal shaleh yang telah Allah perintahkan sebagai seorang hamba. Kalian belum sepenuhnya tahu bukan sifat dasar istri shalehah yang disukai suami itu seperti apa.
Wanita shalehah bukan hanya identik dengan wanita yang berhijab dan rajin mengaji dan segala macam yang berkenaan dengan keagamaan saja. Karena wanita shalehah yang telah menjadi seorang istri maka tingkat keshalehahannya pun akan berbeda.
Jika waktu masih lajang keshalehannya hanya ketika ia selalu menjaga ibadahnya kepada Allah, maka ketika menjadi istri ibadahnya akan lebih berat. Karena ia harus bisa menjaga Antara Kewajibannya Kepada Allah, Suami, dan Anak-anaknya.
Maka sungguh sempurna keshalehahan seorang wanita jika ketiga kewajiban tadi bisa berjalan selaras. Karena suami tentu tidak akan pernah lepas kagum dari sifat-sifatnya menyejukkan jiwa.
Wanita Yang Taat Dan Tidak Membangkang Pada suaminya
Ketika sudah menikah wanita harus mengutamakan hak-hak suaminya dibandingkan orang tuanya sekalipun. Karena berbeda dengan hak-hak suami yang mengutamakan orang tuanya sampai kapanpun.
Ketika sudah menikah wanita harus taat kepada perintah-perintah baik suaminya, karena itu itu sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang makmum dikeluarga kecilnya.
Wanita yang menjadikan taatnya sebagai pengingat untuk tidak membangkang pada suaminya adalah wanita yang keshalehahannya selalu ia jaga dengan baik.
Wanita Yang Tidak Selalu Mengadu Dan Mengeluh
Setelah menikah wanita akan terlihat lebih manja kepada suaminya, tapi hal itu hanya sebagian. Karena tak sedikit pula wanita ketika sudah menjadi seorang istri sifat mandirinya lebih terlihat, wanita yang seperti ini adalah wanita yang sadar betul akan posisinya sebagai seorang istri.
Sehingga untuk mengadu ataupun mengeluhpun tak pernah ia lakukan. Karena ia tahu, bahwa mengeluh ataupun mengadu sesuatu yang kurang penting tidak ada gunanya. Selagi ia mampu mengatasi eluhan tadi, wanita seperti ini lebih suka mengatasinya sendiri tanpa harus merengek manja pada suaminya.
Apalagi hanya istri tetangga terlihat lebih kaya darinya, dan ini biasanya yang wanita manja lakukan kepada suaminya untuk dijadikan bahan aduan dan eluhan, padahal suami sangat tidak suka jika istrinya cerewet dengan hal-hal yang tidak penting.
Wanita Yang Lemah Lembut, Baik Dalam Perkataan Dan Perbuatan
Pada dasarnya wanita ini memang tercipta sebagai makhluq yang lembut. Tapi ada kalanya sifat lembut tadi menghilang sedikit demi sedikit jika tidak diasah dengan pengertian akhlaq yang baik.
Ini biasanya terjadi ketika wanita sudah pindah posisi menjadi seorang istri, ia sering naik pitam dengan keadaan-keadaan yang terjadi dalam rumah tangga, seperti mengurusi kebutuhan suami dan anak-anaknya.
Istri akan cenderung lupa dan meninggikan suara ketika permaslahan yang ia hadapi nampak begitu pelik dan sangat membuatnya kesal. Berubah menjadi makhluq yang sangat ketus dan tidak lagi menghormati kewajibannya.
Padahal suami lebih suka kepada istri yang lemah lembutnya akan tetap terlihat ketika hatinya sedang tidak enak. Dan wanita seperti ini adalah wanita yang selalu bisa mengontrol emosi dan egonya, sehingga kodrat lemah lembutnya akan terus menjadi identitasnya sebagai istri shalehah dalam bertutur kata.
Wanita Yang Sadar Bahwa Kecantikannya Hanya Untuk Suami
Wanita sangat sering merias dirinya agar tampak cantik dimata orang yang melihatnya. Tetapi wanita shalehah yang sudah menikah tidak akan berbuat demikian, karena ia sadar bahwa kecantikan tubuhnya bukan lagi konsumsi public, yang boleh melihatnya hanya suaminya tercinta.
Tapi banyak pula para istri yang hanya mempercantik diri ketika ada acara diluar saja, seperti hajatan, undangan pernikahan dan lainnya. Ketika berada dirumah ia malah tidak memperdayakan kecantikannya untuk menghargai suaminya.
Wanita Yang Gesit Dan Cakap Dalam Mengurus Rumah Tangga, Baik Keperluan Suami, Anak-Anak Dan Lainnya
Hati laki-laki siapa yang tidak bangga mempunyai istri yang cantiknya keluar dari kecakapannya dalam mengurus dirinya beserta anak-anaknya.
Semua keperluan terpenuhi sempurna, waktu yang ia punya dipergunakan untuk menyelaraskan semua pekerjaan yang ada di dalam rumah. Kreatif dalam menghandle semua yang sudah menjadi kewajibannya.
Ntah itu menghamba kepada Allah, kewajibannya mengabdi kepada suami, mengayomi anak-anaknya, baik dalam pelajaran disekolah dan lainnya.