KABARPANDEGLANG.COM – Kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan dengan talenta serta potensi yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan dan perbedaan ekonomi tersebut hendaknya tidak menjadi sumber perpecahan. Perbedaan tersebut juga tidak perlu mensugesti rasa percaya diri.
Terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan talenta yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri. Hidup saling menghargai dan saling membantu tentunya akan menjadi modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita.
Di era globalisasi ini tentu saja kita perlu memiliki perilaku percaya diri. Meskipun kita tidak mempunyai beragam benda elektro, kita tetap harus percaya diri! Simaklah kisah berikut !
Lani yaitu siswa kelas 5 Sekolah Dasar Nusantara. Ia dikenal sebagai anak yang arif dan rajin membaca. Ia juga rajin sekolah dan selalu menyelesaikan peran sekolah tepat waktu. Nilai-nilai ulangannya selalu berada di atas rata-rata nilai sobat-sahabat di kelas.
Selain itu, beliau juga sangat ramah, ceria, dan suka membantu sobat-sahabat yang mengalami kesulitan dikala mengerjakan tugas sekolah. Hingga pada suatu hari, Lani sedang memakan bekal sekolahnya di kantin sekolah, Beni datang mendekatinya.
Beni: Lani, kuemu tampak yummy, sini saya mau kuemu.
Lani: Ini setengah saja ya, alasannya adalah saya lapar, tadi pagi saya bangun kesiangan jadi tidak sempat sarapan.
Beni: Sini bagi… pokoknya kau harus berikan kuemu! Lihat tuh baju seragammu sangat kumal, sepatumu juga sobek. Berikan kuemu!!
Lani tertegun mendengar perkataan Beni. Ia gres menyadari, bahwa dirinya memang hanya seorang anak miskin penjaja kue keliling. Ayahnya pekerja serabutan yang tidak menentu penghasilannya. Lani memandangi sepatunya yang tampak mulai menganga, juga seragam sekolahnya yang tidak lagi terlihat warna aslinya.
Sejak hari itu, Lani lalu menjadi anak yang pemurung, beliau tampak selalu sedih dan tidak lagi bersemangat untuk pergi ke sekolah. Diskusikan pertanyaan berikut bersama sahabat dalam satu kelompok kecil.
1. Bagaimana aksara tokoh Lani dan Beni?
Lani mempunyai huruf pemalu, mudah berkecil hati. Sedangkan Beni memiliki abjad sombong dan besar kepala.
2. Bagaimana perilaku Beni kepada Lani? Apa yang seharusnya Beni lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Sikap Beni kepada Lani kurang baik. Seharusnya Beni dihentikan merendahkan dan menghina Lani yang mempunyai latar belakang ekonomi berbeda alasannya kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
3. Bagaimana perilaku Lani setelah Beni menghinanya? Apa yang sebaiknya Lani lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Sikap Lani sehabis Beni menghinanya yakni Lani berubah menjadi pemurung, tampak selalu sedih dan dia jadi tidak bersemangat masuk sekolah. Lani sebaiknya harus terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan talenta yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri.
Tuliskan jawabanmu menurut hasil diskusi kelompok. Kalian mampu saling menyebarkan jawaban dengan sahabat dari kelompok lain.
Keragaman sosial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keanekaragaman atau perbedaan dalam suatu masyarakat atau lingkup tertentu. Keragaman sosial terjadi alasannya beribu-ribu jenis suku,agama yang ada di indonesia bercampur menjadi satu.sebab kita hidup dengan banyak sekali macam orang dari beberapa tempat dan suku.
Kita harus selalu menghargai keanekaragaman masyarakat di lingkungan sekitar. Keberagaman sosial, budaya dan ekonomi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Selin itu menghargai keberagaman masyarakat yang multi budaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!