Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan

Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan

KABARPANDEGLANG.COM – Lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna “The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism.” Lingkungan secara umum mampu diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu.

Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga mampu memengaruhi satu sama lain. ini membuat lingkungan selalu dinamis dan mampu berubah-ubah sesuai dengan kondisi.

Selain itu, komponen lingkungan itu mampu saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berkembang menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berkembang menjadi jelek. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, adalah komponen biotik dan abiotik.

  1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti insan, binatang, tanaman, dan jasad renik.
  2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai kawasan hidupnya yang dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat banyak sekali jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik). Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

Baca Juga :  Unsur Unsur Iklan Media Elektronik

Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Ekosistem ialah suatu proses yang terbentuk alasannya adanya korelasi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

Ekosistem yang luas mirip lautan, dapat diketahui relasi keterkaitan diantara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak mampu hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya.

Saling ketergantungan ini akan membentuksuatu acuan interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.

1. Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain.

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian insiden makan dan dimakan. Seperti rantai kuliner, jaring-jaring kuliner, dan piramida kuliner. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, ialah simbiosis.

 and biotic condition surrounding an organism Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Rantai makanan adalah suatu insiden makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam rantai masakan terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada kejadian rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.

Baca Juga :  Persyaratan Air Untuk Kebutuhan Sehari-Hari

Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan saja, dan juga dapat dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu terjadi beberapa rantai kuliner yang saling berafiliasi. Sekumpulan rantai kuliner yang saling bekerjasama ini disebut dengan jaring-jaring makanan.

2. Macam-macam Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, ialah simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

 and biotic condition surrounding an organism Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
  • Simbiosis mutualisme merupakan suatu korelasi dua jenis individu yang saling memperlihatkan keuntungan satu sama lain.   Contoh simbiosis mutualisme ialah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur menerima masakan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus menerima garam mineral dan air lebih banyak jikalau bersimbiosis dengan jamur
  • Simbiosis komensalisme yaitu hubungan interaksi dua jenis individu yang menunjukkan laba kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian.  Contoh simbiosis komensalisme yaitu antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek menerima keuntungan berupa kawasan hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan laba maupun kerugian dari keberadaan tumbuhan anggrek tersebut.
  • Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu yang menunjukkan laba kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain.  Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan insan. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari insan berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan insan akan mencicipi gatal pada kulit dikepalanya
Baca Juga :  Menyanyikan Lagu Syukur Karya H Mutahar

3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, tugas organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Autotrof yaitu organisme yang memiliki kapasitas untuk menghasilkan makanan mereka sendiri.

Heterotrof tidak menghasilkan masakan mereka sendiri, dan bergantung pada organisme lain untuk kelangsungan hidup mereka. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.

Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh acara insan atau oleh proses alam menimbulkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak mampu berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!