Pernah melihat orang yang seperti apapun keadaannya dia hanya senyum dan terlihat tenang? pasti pernah, dan kita akan selalu berkata “enak ya hidup dia tanpa beban masalah”, padahal dalam hati mereka terkadang begitu renyuh menangisi keadaan.
Dan jujur pasti kita akan merasa salut dengan mereka yang demikian, kita pasti salut dengan dia yang mampu menguasai dirinya dengan baik, sehingga tidak pernah ada beda antara dia ada masalah atau tidak.
Kadang Kita Iri Kepada Mereka yang Menyunggingkan Senyum, Padahal Hatinya Renyuh Dengan Beban yang Amat Berat
Iya kadang kita merasa iri kepada mereka yang menyunggingkan senyuman, padahal hatinya renyuh dengan beban yang amat berat, dengan beban yang begitu besar.
Kita pasti berpikir bahwa oan itu hebat, orang itu amatlah tegar, padahal kita sebenarnya mampu menjadi seperti dia dalam masalah yang membelenggu saat kita mau belajar dan belajar.
Kita Kadang Berpikir Bahwa Hidup Orang Lain Baik-baik Saja, Padahal Kadang Kitalah yang Memang Tidak Bisa Lunak Bersyukur
Dan iya, kita kadang berpikir bahwa hidup orang lain baik-baik saja, kita berpikir bahwa orang yang selalu sabar begitu kuat, padahal kitalah yang memang tidak bisa lunak bersyukur, sehingga selalu merasa tidak mampu dan lemah.
Kita Selalu Mengeluh Ketika yang Tidak Baik Allah Datangkan, Sedangkan Mereka yang Sabar Kadang Masalahya Lebih Besar
Kita selalu mengeluh ketika yang tidak baik Allah datangkan, kita selalu mengeluh ketika yang tidak baik Allah timpakan, sedangkan mereka yang sabar kadang masalahnya jauh lebih besar, tapi kita tidak bisa menyadari yang demikian.
Mengapa? karena kita lebih sibuk mengeluh daripada bersyukur, kita lebih sibuk bertanya daripada memahami, sebab itulah mengapa kadang kita merasa bahwa hidup kitalah yang berat.
Kita Kadang Bertanya “Kenapa Orang Lain Bisa Setegar Itu?”, Padahal Kita Sebenarnya Mampu Tapi Tidak Mau Belajar
Iya, kita kadang bertanya “kenapa ya ornag lain bisa setegar itu?”, padahal kita sebenarnya mampu lebih tegar dari dia jika kita maun untuk belajar.
Kita bisa lebih penyabar dari dia jika kita mampu untuk bersyukur dan ikhlas, maka pastikan kita pun mampu melatih diri kita untuk seperti mereka dalam memaknai kesabaran.
Coba Setiap Saatnya Kita Mampu Belajar Untuk Tenang Memaknai Takdir, Mungkin Tersenyum Dalam Sedih pun Mudah Kita Lakukan
Dan coba setiap saatnya kita mampu belajar untuk tenang memaknai takdir, mungkin tersenyum dalam sedih pun akan mudah kita lakukan.
Maka cobalah dari sekarang beratihlah untuk lebih melunakkan hati, berlatihlah menundukkan hati, agar tersenyum dalam keadaan yang tidak menyenangkan itu mampu kita lakukan dengan mudah.