Vaksin Corona – Pandemi Coronavirus-19 atau COVID-19 seolah sudah menjadi topik utama pada tahun 2020. Siapa sangka bila suatu virus flu dari Wuhan di China yang dianggap ‘normal’ berubah menjadi momok menakutkan yang menjatuhkan dunia!
Seiring berjalannya waktu, banyak yang mulai meragukan Covid-19 dan dianggap sebagai sebuah flu biasa yang akan sembuh dengan sendirinya. Apakah benar demikian? Lalu mengapa Covid-19 menjadi pandemi?
Mari kita menilik apa itu pandemi terlebih dahulu, lalu apa bedanya dengan virus flu biasa yang biasa terjadi pada siapa saja.
Pandemi: sebuah masalah global yang dihadapi bersamaan
Suatu penyakit menular disebut sebagai pandemi jika sudah menyebar ke wilayah luas, antar negara, bahkan bisa dibilang seluruh dunia! Penderitanya pun terus bertambah karena tingkat infeksi atau penularan yang tinggi. Salah satu contoh pandemi yang terkenal adalah TBC dan flu spanyol.
Pengklasifikasian suatu penyakit sebagai pandemi pun sudah memiliki tahapan tersendiri oleh World Health Organization (WHO). Suatu pandemi diumumkan ketika mencapai fase ke-6 yaitu penularan antar manusia serta muncul dan bertahan di berbagai negara sekaligus.
Mengapa Coronavirus-19 disebut sebagai pandemi?
Umumnya, penyakit yang menjadi sebuah pandemi adalah jika penyebab penyakit seperti virus tersebut baru ditemukan, mudah menginfeksi manusia dengan sangat mudah terutama menggunakan penularan antar manusia.
Apalagi vaksin corona masih belum ditemukan atau penanganan lain yang dapat mencegah penyebaran. Sehingga korban bertambah dengan sangat mudah akibat penularan dan pelanggaran protokol kesehatan.
Penularan corona yang sangat cepat antar manusia dan tidak adanya metode untuk pencegahan penyebaran membuat corona dideklarasikan sebagai pandemi.
Flu vs. Corona: Apa bedanya?
WHO menjelaskan terdapat kesamaan dan perbedaan antara flu biasa dan juga coronavirus-19.
Kesamaan pertama adalah keduanya sama-sama menyebabkan gangguan pernafasan. Gangguan ini bisa berujung pada tingkat keparahan ringan hingga menyebabkan kematian.
Kesamaan kedua adalah kedua virus flu dan corona dapat menyebar lewat sentuhan, droplet, dan juga barang-barang yang menjadi media penyebaran seperti baju atau kerudung.
Bagaimana dengan bedanya? Poin utamanya ada pada kecepatan penyebaran. Flu memiliki masa inkubasi yang lebih pendek, sehingga kamu dipastikan akan mengalami gejala sesaat setelah terinfeksi virus. Sedangkan corona membutuhkan waktu sekitar 2 minggu sehingga tidak mudah untuk dideteksi.
Selain itu virus corona juga sangat mudah reproduksi dalam tubuh sehingga mudah menyebar. Poin selanjutnya adalah tingkat keparahan pada corona yang lebih tinggi daripada flu biasa. Inilah mengapa korban corona berjatuhan satu per satu karena menyebabkan gejala yang lebih parah daripada flu biasa.
Perbedaan terakhir tentu saja tidak adanya vaksin untuk coronavirus yang tersedia. Sedangkan vaksin dan antiviral untuk mencegah influenza sangat beragam. Sayangnya, pencegahan tersebut tidak manjur untuk corona.
Bagaimana saya bisa terjaga dari corona?
Karena vaksin corona belum tersedia hingga artikel ini ditulis, ada baiknya kamu mulai mengikuti protokol kesehatan yang tersedia. Selalu menggunakan masker, mengikuti adab bersin dan batuk, serta menjaga jarak. Kamu juga wajib cuci tangan dan bersih-bersih diri menggunakan sabun agar virus-virus mati dan tidak menularkan kepada orang lain.
Langkah selanjutnya adalah selalu mengedukasi diri dengan informasi-informasi yang tepat dan mudah dipahami. Seperti artikel-artikel dalam Halodoc yang sudah dikurasi serta reliabel dan terpercaya. Halodoc juga menyediakan layanan kesehatan mulai konsultasi dengan dokter profesional secara online hingga pemesanan obat yang sangat mudah, langsung dari smartphone kamu.
Photo by cottonbro from Pexels