Baik buruknya seseorang itu dilihat bukan dari pendidikannya yang tinggi, tetapi dari tingginya akhlaq mulia yang dimiliki, maka saat orang lain melakukan kesalahan, ntah karena sikap ataupun perilakunya yang terkadang seadanya, berhentilah menegurnya dengan mengaitkan status pendidikannya.
Sebab tak sedikit dari kita yang terkadang menegur kesalahan orang lain dengan seenaknya berkata “Sudah sarjana tapi tetap saja kelakukannya seolah-olah tak mengenyam pendidikan sama sekali”
Heyy… pendidikan itu tidak menjamin seseorang selamanya menjadi baik, karena yang menjamin seseorang itu selalu baik adalah akhlaqnya yang memang terpelihara bijaksana dengan baik, bukan tingkat pendidikannya.
Berhentilah Membiasakan Diri Memvonis Kesalahan Orang Lain Dengan Mengikutkan Status Pendidikannya
Maka, berhentilah membiasakan diri memvonis kesalahan orang lain dengan mengikutkan status pendidikannya.
Sebab pendidikan yang ia tempuh tak pernah mengajarkannya untuk berbuat kesalahan, hanya saja keteledorannya dalam menjaga ilmulah yang menjdaikannya seolah-olah seperti tak berilmu.
Saat Seseorang Itu Melakukan Kesalahan, Maka Cukup Kesalahannya Saja Yang Kau Tegur, Jangan Salahkan Pendidikannya
Dan ingatlah secara bijaksana, saat seseorang itu melakukan kesalahan, maka cukup kesalahannya saja yang kau tegur, jangan salahkan pendidikannya.
Sebab, kesalahan yang dilakukannya bukan tercipta dari pendidikannya, ataupun dari lembaga tempat ia mencari ilmu, tetapi dari akhlaqnya yang tak bisa mengendalikan sikap dan perilakunya dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Banyak Orang Yang Menempuh Pendidikan Tinggi, Namun Ia Tak Bisa Mengamalkan Ilmunya Secara Sempurna, Dan Apakah Kesalahan Itu Tercipta Dari Pendidikannya?
Banyak orang yang menempuh pendidikan tinggi, namun ia tak bisa mengamalkan ilmunya secara sempurn, dan apakah kesalahan yang dibuatnya tercipta dari pendidikan yang ia tempuh? Bukan, tetapi akhlaqnya.
Karena pendidikan dan akhalq itu dua hal yang berbeda, maka sangatlah tidak etis bila kau menegur seseorang ats kesalahannya, yang menjadi vonisan keji adalah status pendidikannya ataupun lembaga pendidikannya.
Banyak Orang Yang Menempuh Pendidikan Tinggi, Namun Sikap Dan Perilakunya Hanya Semakin Tak Karu-Karuan, Apakah Yang Salah Pendidikan Tingginya?
Banyak orang yang menempuh pendidikan tinggi, namun sikap dan perilakunya hanya semakin tak karu-karuan, dan ketika sudah demikian apakah yang salah adalah pendidikan tingginya?
Bukan, sebab kebanyakan seseorang yang mengenyam pendidikan tinggi itu berubah sikap, terlebih ketika ia menjadi lebih buruk maka kebanyakan hal itu disebabkan oleh tidak bisanya ia menjaga akhlaq saat menjalin pertemanan disekitarnya.
Ada? Banyak, karena tak sedikit kelakuan seseorang itu berubah akibat ia tak pandai memilih teman yang baik, dia hanya tahu bahwa menjalin pertemanan itu suatu hal yang indah, tanpa memperdulikan kebaikan yang hadir diantara pertemanan yang dijalin.
Bukan Pendidikan Tinggi Yang Menjadikan Seseorang Itu Mulia, Tetapi Ketekunan Hati Dalam Berakhlaqlah Yang Menjadikannya Selalu Mulia
Dan ingatlah mulai sekarang, bukan pendidikan tinggi ataupun lembaga pendidikan yang menjadikan seseorang itu mulia ataupun sebaliknya. Tetapi ketekunan hati dalam berakhlaqlah yang menjadikannya selalu mulia dimata siapapun.
Maka berbijaklah ketika menegur kesalahan ia yang tengah melakukan keteledoran, jangan sampai kau menegurnya dengan bahasa hina menjelekkan status pendidikannya pula.
Karena tak selamanya yang mempunyai pendidikan seperti yang kau salahkan memiliki kesalahan yang sama, dan jika kau berbuat demikian, bukankah hal itu sangat tidak adil?