Pernikahan, jangan kamu pikir di dalamnya hanya berisi senang-senang dan bahagia semata, karena pertengkaran, masalah, dan bahkan kejenuhan akan kamu temui di kemudian hari.
Apakah itu wajar? iya sangatlah wajar, bahkan dari situlah nantinya kamu akan mengerti bahwa pernikahan itu sebenarnya sebuah perjuangan, kerja sama, dan ajang untuk menyatukan keinginan menjadi satu tujuan dalam ridho-Nya.
Sebab memang berumah tangga itu tidak akan selamanya indah seperti di film-film, dimana si peran utama saling suka dan saling sayang lalu menikah hidup bahagia, tidak.
Karena pada akhirnya kamu akan menemukan fase dimana kamu akan merasa hambar, jenuh, seakan biasa, dan disitulah kesabaran dibutuhkan agar keduanya tetap saling mengikat janji.
Mustahil Hubungan Pernikahan Tidak Akan Bertemu Dengan Titik Jenuh, Karena Kejenuhan Merupakan Salah Satu Ujian Kebersamaan
Maka mustahil hubungan pernikahan itu tidak akan bertemu dengan yang namanya titik jenuh, dan mustahil pernikahan itu tidak mengalami cekcok, walau hanya sekedar adu mulut sederhana dan diem-dieman karena suatu hal.
Lagipula rasa jenuh itu bukanlah sesuatu yang buruk, bila yang merasakannya pandai mengolah rasa hingga akhirnya berubah menjadi perasaan sayang yang kian besar.
Rasa Jenuh Akan Hinggap Disalah Satu Pasangan, Maka Jangan Heran Bila Tiba-tiba Pasanganmu Berubah Terhadapmu
Sebaik apapun keadaan rumah tangga, pasti pada akhirnya akan dihinggapi rasa jenuh juga, salah satu pasangan akan merasa bahwa keadaan sudah tidak seperti dulu lagi, dan tetap saja yang demikian itu adalah hal yang wajar.
Maka jangan merasa heran bila tiba-tiba pasanganmu berubah terhadapmu, atau kamu merasa ada sedikit perubahan pada pasaganmu, karena semua itu wajar dan akan kembali normal tatkala kamu mampu menundukkan hatimu dengan kesabaran.
Tidak Ada yang Aneh Bila Rasa Jenuh Itu Datang, Karena Disitulah Jalan Untukmu Merenung Sejenak Untuk Belajar Lebih Bersyukur
Lebih tepatnya tidak ada yang aneh bila rasa jenuh datang menghinggapi keadaan rumah tangga yang awalnya adem ayem, karena fase jenuh itu memang akan menyerang sewaktu-waktu.
Tetap syukuri dan bilah hati dengan rasa sabar, karena disitulah sebenarnya jalan untukmu merenung sejenak untuk belajar lebih lunak memahami hingga akhirnya terciptalah syukur yang lebih baik lagi.
Tidak Ada yang Salah Dengan Rasa Bosan, Asal Kamu Tidak Mencari Celah di Dalam Kebosanan dan Mencari Penghibur Mata Sesaat
Tidak ada yang salah dengan rasa bosan, karena bosan adalah perjalanan alamiah rasa dalam kebersamaan, asal kamu sendiri tidak mencari celah di dalam kebosananmu dan mencari penghibur mata sesaat.
Sebab rasa bosan itu akan menjadi salah bahan boemerang dalam rumah tanggamu, bila kamu menyikapinya dengan pindah haluan dan diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain.
Kejenuhan dan Rasa Bosan Itu Hal Wajar, Sebab Itulah Mengapa Kamu Harus Benar-benar Pandai Menjaga Rasa Sabarmu
Maka ingatlah dengan bijak, kejenuhan itu adalah titik yang wajar dalam hubungan rumah tangga, tapi kamu harus mampu berdamai mencari solusi dengan terus mengingat semua yang dilewati bersama selama ini dengan bijaksana.
Karena disitulah kamu akan menemukan jawabannya, disitulah kamu akan melunak dengan rasa syukur, dan disitulah kamu akan sadar bahwa jenuh itu tidak akan berlama-lama jika pemiliknya benar-benar pandai menjaga rasa sabar.