Semua orang tahu, sebaik apapun yang namanya perpisahan pasti akan ada resah yang tertinggal, apalagi jika memnag cara berpisahnya oleh sesuatu yang menyakitkan, pasti bekasnya pun sangat luar biasa.
Karena memang sudah menjadi hukum alam, setiap perpisahan pasti meninggalkan kesan tidak menyenangkan, dan bekasnya pun tidak akan sembuh dalam waktu dekat.
Tapi Kamu Bisa Belajar Untuk Menyembuhkannya Dengan Cara Mengikhlaskannya
Tetapi kamu bisa belajar untuk menyembuhkannya, kamu bisa memilih untuk menyembuhkan bekas tersebut, yaitu dengan mengikhlaskannya.
Kembalikan semua yang kamu alami kepada Allah, karena setiap hal yang terjadi sungguh sudah Allah putuskan sesuai dengan kebaikan yang kamu butuhkan.
Sakit? Itu Pasti, Tapi Akan Lebih Menyedihkna Jika Lagi Jika Kamu Memaksa Aturan yang Telah Allah Putuskan
Ketika kamu berkeluh kesah dengan bahasa “sakit”, memang akan sangat menyakitkan berada di fase pasca perpisahan, tapi akan lebih menyedihkan lagi jika kamu terus memaksa yang telah Allah putuskan.
Belajarlah Menerima yang Allah Gariskan, Agar Luka yang Membekas Tidak Menyeretmu Pada Penyesalan yang Berkepanjangan
Intinya, belajarlah menerima yang Allah gariskan, terimalah apa yang sudah Allah tetapkan, agar luka yang membekas tidak menyeretmu pada penyesalan yang berkepanjangan.
Memang Bukan Hal Mudah Menyembuhkan Luka yang Terlanjur Parah, Tapi Kamu Harus Terus Berusaha Untuk Balik Arah
Dan iya, memang bukan hal mudah menyembuhkan luka yang terlanjur parah, bukan hal mudah memudarkan kekecewaan yang terlanjur mendalam, tapi kamu harus terus berusaha untuk balik arah.
Maksudnya bagaimana? kamu bisa berbalik arah tidak lama-lama dalam sedihmu, tinggalkan, jangan terus melihat ke belakang.
Jangan Hanya Ikuti Egomu, Sedihmu, Dan Sakitmu, Karena Jika Kamu Demikian Pasti Selamanya Kamu Akan Tersiksa
Ingat, jangan hanya ikuti egomu, jangan lenakan sedihmu, dan jangan manjakan sakitmu, karena jika kamu demikian maka pasti selamanya kamu akan tersiksa dalam kenangan yang sangat menyesakkan