Semua orang tua pasti menginginkan anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
Salah satu masalah yang terjadi pada anak biasanya terlambar berbicara. Yang menjadi penyebab keterlambatan bicara adalah terlalu sering memberikan gadget.
Psikolog dari Lembaga Psikologi Anava Solo, Maya Savitri, membernarnkan penyebab tersebut. Ada sejumlag faktor yang menyebabkan anak terlambar berbicara, diantaranya adalah:
1. Ganguan pendengaran
2. Ganguan fungsi baicara atau bahasa
3. Kalainan syaraf
4. Lingkungan yang abai
5. Indikasi khusus
6. Lingkungan yang bilingual
7. Kelainan di struktur muut
Maya Savitri menilai bahwa memberikan gadget yang terlalu dini kepada anak dikatakan sebagai lingkungan yang baik.
Karena lingkungan tidka bisa memberikan stimulus pada perkembangan anaknya.
Untuk itu orang tua harus tahu bagaimana cara mencegahnya. Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah anak mengalami keterlambatan bicara. Ini diantaranya:
1. Berusia 2 tahun namun belum bisa berbicara hanya menunjuk saat meminta sesuatu
2. Usia 15 bulan hanya diam tidak berceloteh
3. Bicara tapi tidak bisa dipahami karena artikulasinya buruk
4. Kurang bisa menerima perintah atau arahan
5. Keslitan dalam merangkau kalimat
6. Berbicara banyak tapi tidak membentuk kalimat.
Sehingga orang tua harus melakukan pencegahan agar anak tidak mengalami keterlambatan bicara.
Pencegahannya adalah
- Orang tua meluangkan waktu untuk belajar mengenai tahap perkembangan anak
- Mengajak anak berbicara atau berdiskusi tentang hal yang bersifat sederhana
- Bernyanyi atau berdongdeng dengan si anak
Akan tetapi jika anak terlanjur mengalami kondisi terlambar bciara lebih baik lakukan konsultasi dengan psikolog, dokter anak tumbuh kembang, maupun terapis.
Lebih baik cek ke dokter apakah ada kelainan organ tubuh. Atau bisa membawa anak pada klinik tumbuh kembang anak untuk melakukan terapi bicara.
Orang tua harus mengurangi penggunaan media teknoloni, baik hp, laptop dan tv kepada anak.
Jangan pernah memberikan hp kepada anak dibawah umur 2 tahun, tapi ajaklah berbciara dan mendongeng.
Orang tua juga harus memberikan aturan kepada keluarga lain tentang penggunaan gadget. Jangan biasakan menjadikan hp sebagai penenang saat anak marah.