Cita-Citaku Menjadi Anak Salih

KABARPANDEGLANG.COM – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keinginan ialah (“impian (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran, berkeinginan sungguh-sungguh”. Salih artinya baik. Anak salih berarti anak yang baik. Di antara ciri-ciri anak salih adalah taat kepada Allah Swt., jujur, hormat dan patuh kepada orang bau tanah, hormat dan patuh kepada guru, setia kepada kawan, serta menghargai sesama.

A. Orang Jujur Disayang Allah

Berikut ini 3 (tiga) jenis kejujuran, yaitu: Pertama jujur kepada Allah, misalnya yakni mentaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.

Kedua jujur kepada diri sendiri, contohnya yakni berperilaku sesuai dengan bisikan hati. Sikap jujur harus dibiasakan, alasannya adalah kejujuran dapat meningkatkan prestasi dan percaya diri. Perilaku tidak jujur dapat mendatangkan bencana alam. Contoh, bagi siswa yang menyontek ketika ujian, mereka akan dinyatakan tidak lulus.

Ketiga jujur kepada orang lain, Contohnya yaitu menepati janji. Misalnya, seorang siswa berjanji kepada bapak/ibu gurunya akan menyerahkan peran PR pada hari dan tanggal tertentu. Bila siswa tersebut memenuhi janjinya, maka gurunya akan bahagia dan memperlihatkan kebanggaan

B. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Orang bau tanah terdiri atas ayah dan ibu yang mengasuh, membimbing, memberi makan-minum dan pakaian, mendidik, serta mengajari mengaji dan menyekolahkan. Mereka pun berdoa “ya Allah
jadikanlah anakku ini orang salih yang taat kepada-MU dan patuh kepada orang tuanya, serta berguna bagi bangsa dan negara”.

ciri anak salih adalah taat kepada Allah Swt Cita-citaku Menjadi Anak Salih

Begitulah impian ayah-ibu kita. Mereka tak pernah berhenti berdoa biar anaknya berperilaku salih. Jasa mereka tidak akan pernah dapat dibalas. Oleh sebab itu sudah sepantasnyalah kita sebagai anak menaruh hormat, setia, dan patuh kepada mereka.

Baca Juga :  Iklan Elektro Upaya Menjaga Kesehatan

Guru adalah pengganti orang renta di sekolah. Banyak hal yang mampu kita peroleh dari guru, terutama menerima ilmu pengetahuan dan keteladanan. Guru telah megajari dan membimbing kita beribadah dan membaca al-Qur’an, berbahasa yang baik, berhitung, bergaul, mengenal lingkungan alam, serta mengenal seni dan sebagainya.

Contoh-teladan perilaku hormat kepada guru: berbicara dengan sikap santun, berbahasa yang baik dan benar, rendah hati, tidak sombong dan tidak merasa lebih pandai.

C. Indahnya Saling Menghargai

Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama dan akhlak istiadat. Lalu, bagaimana kita hidup ditengah-tengah keberagaman itu? Tentu saja kita harus saling menghargai. Sikap saling menghargai antara lain sebagai berikut.

  1. Menghargai Pendirian Orang Lain Di dalam agama Islam terdapat sedikit perbedaan dalam beribadah. Misalnya dalam ibadah salat subuh, ada yang melaksanakan doa qunut dan ada yang tidak melakukannya. Semua itu tergantung pada pendirian masing-masing. Pendirian inilah yang harus kita hargai, alasannya semua ada tuntunannya. Yang terpenting yaitu dilaksanakannya salat subuh sesuai dengan tutunan Islam yang diyakininya.
  2. Menghargai Keyakinan Orang Lain. Ahmad bertempat tinggal satu lingkungan dengan Stevanus. Namun pada suatu pagi Stevanus menghampiri Ahmad dan minta maaf alasannya tidak mampu bermain bersamanya. Ayah Stevanus mengajaknya pergi ke Gereja. Ahmad tidak mempersoalkannya, dan menghargai sikap Stevanus untuk pergi ke Gereja bersama ayahnya.
  3. Menghargai Pendapat Orang Lain.  Dalam belajar kelompok, masing- masing siswa mengemukakan pendapatnya  Semua pendapat dihargai dan dihimpunnya secara tertulis. Kemudian beliau mengajak sobat-sobat sekelompoknya merangkum berbagai pendapat tersebut.
Baca Juga :  Pengertian Dan Beberapa Acuan Pantun Jenaka

Ayo Berlatih

A. Rangkumlah pendapat yang terdapat dalam diskusi berikut.

Berikut ini adalah beberapa pendapat yang muncul dalam diskusi kelompok tentang “Bagaimana seharusnya bersikap terhadap orang bau tanah”. Nisa menyampaikan: “Harus ikut membantu pekerjaan rumah”. Habibi menyampaikan: “Tidak boleh keluar rumah tanpa seijin orang bau tanah”. Dan Ilham mengatakan: “Di rumah tugasku hanya belajar saja’. Kemudian Iwan menyampaikan: “Yang penting saya tidak boleh meninggalkan salat dan mengaji”.

Sikap kita yang seharusnya terhadap orang renta ialah membantu pekerjaannya, jangan pergi tanpa seizin nya, berguru yang tekun, dan tidak boleh meninggalkan salat dan mengaji.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas.
Setelah membaca bahan Pelajaran 3 di atas, jelaskan hal-hal di bawah ini.

  1. Apakah arti “keinginan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cita-cita ialah “cita-cita (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran, berkeinginan sungguh-sungguh”)
  2. Apakah ciri-ciri anak salih? (Ciri-ciri anak salih adalah taat kepada Allah Swt., jujur, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, setia kepada mitra, serta saling menghargai antarsesama).
  3. Apa manfaat menjadi anak salih? (Manfaat menjadi anak salih yakni menerima pahala, disayang Allah Swt, dibanggakan dan disayang orang bau tanah).
  4. Mengapa harus hormat dan patuh kepada orang renta. (Kita harus menghormati kedua orang tua karena jasa mereka tidak akan pernah dapat dibalas, sehingga sudah sepantasnya kita sebagai anak menaruh hormat, setia, dan patuh kepada mereka)
  5. Mengapa harus hormat dan patuh kepada guru?(Kita harus hormat kepada guru alasannya adalah Guru ialah pengganti orang bau tanah di sekolah. Banyak hal yang mampu kita peroleh dari guru, terutama mendapat ilmu pengetahuan dan keteladanan.)
  6. Bagaimanakah sikap kita terhadap pendirian dan keyakinan orang lain yang berbeda dengan kita? (Sikap kita terhadap pendirian dan akidah orang lain yakni menghormati pendirian dan kepercayaan orang lain alasannya adalah Allah Swt. membuat manusia itu berbagai macam bentuk dan warna)
  7. Bagaimanakah perilaku kita dalam diskusi kelompok, apabila muncul berbagai pendapat? (Apabila muncul banyak sekali pendapat sebaiknya semua pendapat dihargai dan dihimpun secara tertulis dan kemudian merangkum aneka macam pendapat tersebut
  8. Bagaimanakah caramu supaya perilaku terpuji tersebut dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari? (Sikap terpuji mampu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari melalui penyesuaian baik di lingkungan sekolah, lingkungan rumah, maupun lingkungan masyarakat).

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!