Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala

Semua manusia telah dikarunia dengan yang namanya nikmat cinta oleh Allah, sebab itulah kita dituntut untuk saling sayang menyayangi satu sama sama lain. Agar diantara kita tercipta saling membutuhkan sebagaii sesama, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluq sosial, sampai kapanpun ia tidak akan bisa hidup dalam kesendirian.

Berbicara tentang cinta mencintai, sayang menyayangi, tentu kita mengingat kepada Nabi Adam AS dan Istrinya Sitti Hawa, karena beliau juga dipertemukan dan disatukan dengan kasih sayang Allah dalam pernikahan yang kemudian hadirlah sebuah cinta diantara mereka.

Jadi, jika kita meneladani kisah beliau berdua harusnya kita menemukan cinta setelah Allah pertemukan kita dengan jodoh kita dalam sebuah tali pernikahan. Agar cinta yang kita miliki tetap pada kefitrahannya, sebab diri kitalah yang menentukan apakah cinta itu bisa berbuah dosa atau malah sebaliknya, cinta yang kita miliki bisa berbuah pahala.

Baca Juga :  5 Cara untuk Bangkitkan Semangat Ketika Pandemi

Cintamu Bisa Berbuah Pahala, Jika Kamu Menghalakannya Dengan Pernikahan

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala
hipwee.com

Cinta yang kita miliki bisa menjadi ladang pahala, jika kita menghalalkanya dengan sebuah pernikahan. Maka dari itulah kita harus berupaya menjaganya agar cinta yang bersemayam dalam kehidupan kita selalu berbuah syurga.

Jagalah ia selalu dengan kasih sayang dan ilmu-ilmu Allah, agar cinta yang menyanding kita akan tetap pada kefitrahannya, dan tidak menjerumuskan kita pada kenistaan.

Cintamu Bisa Berbuah Dosa, Jika Kamu Menempuh Jalan Haram Dengan Pacaran

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala
satumedia.co

Dan cinta itu bisa berbuah dosa, jika kita membiarkannya menempuh jalan yang haram dengan pacaran. Cinta itu akan membuat kita hina dihadapan Allah jika kita tak pandai mengendalikan nafsu yang kita miliki. Sebab, itulah ada yang mengatakan bahwa cinta itu adalah racun bagi pemiliknya.

Karena cinta itu memang akan membuat kita nista, jika kita menjalin cinta dengan tanpa mengingat aturan-aturan Allah yang sudah ditetapkan kepada semua hamba-hamba-Nya.

Baca Juga :  Percayalah, Hidupmu Akan Selalu Tidak Tenang Jika Setiap Saatnya Kamu Terus Mendengarkan Kata Orang Lain

Kamu Bilang Cinta Itu Suci, Tapi Kenapa Kamu Nodai Dengan Kemaksiatan

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala
www.jambiupdate.co

Kita juga sering mengatakan bahwa cinta itu suci, tapi kenapa kita malah menodai kesuciannya dengan selalu membawanya pada jalan kemaksiatan. Padahal jika kita memang tahu bahwa cinta itu adalah suci, sampai kapanpun kita harus selalu mengingat untuk menjaga kesuciannya. Agar cinta yang kita miliki dapat mensucikan hati-hati pemiliknya.

Kamu Bilang Cinta Itu Anugerah, Tapi Kenapa Kamu Membuatnya Menjadi Musibah Bagi Dirimu Sendiri

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala
Reportaseterkini.net

Kita juga selalu mengatakan bahwa cinta itu anugerah terindah dari Allah, tapi kenapa jika kita sadar bahwa cinta adalah anugerah terindah dari-Nya, kita membuatnya menjadi musibah bagi diri kita sendiri.

Kita sadar bahwa cinta yang Allah anugerahkan memang begitu indah, tetapi kita lupa untuk menyadari kalau kita seharusnya wajib mengindahkannya dengan menjaga iman kepada Allah.

Baca Juga :  Pahami 5 Penyebab Kulit Kusam Ini Agar Kamu Bisa Mengantisipasinya

Cinta Itu Fitrah, Maka Jagalah Selalu Kefitrahannya Dalam Kasih Sayang Allah, Bukan Nafsu

Diri Kita Yang Menentukan, Apakah Cinta Itu Bisa Berbuah Dosa Atau Berbuah Pahala
modelbajumuslims.com

Dan kita sering menyerukan bahwa cinta itu fitrah, tapi semua itu hanya seputar kata-kata karena buktinya kita tidak tahu arti sebuah kefitrahan cinta sebenarnya seperti apa. Kita hanya sekedar mengetahuinya bahwa kefitrahan cinta itu ada, tetapi kita tak mampu memahaminya.

Sebab itulah mengapa diantara kita masih saja mengubah kefitrahannya menjadi sebuah musibah pada kehidupan yang kita miliki. Dan hal ini terjadi karena kita tidak bisa menjaga kefitrahannya dengan kasih sayang Allah, makanya kita tidak bisa mengendalikan nafsu yang kita miliki, sehingga kita lupa untuk tetap menjaga kefitrahannya agar selalu menjadi anugerah.

Jika kita ingin selalu menjadikan cinta itu anugerah terindah dari Allah, maka kita harus berani menjaga kefitrahannya dalam ikatan janji suci pernikahan, agar cinta yang kita miliki terus menerus berbuah pahala.