Seringkali kita menemukan sebuah tulisan bijak yang mewanti-wanti untuk jangan pernah lupa menjaga lisan, himbauan berkata yang baik, sopan dan lemah lembut.
Maksudnya apa? Yaitu agar setiap patah yang keluar dari lisan kita selalu bisa menaikkan derajat kita, agar kita senantiasa mulia dengan kebaikan, karena salah satu mukmin yang baik itu selalu menjaga lisannya dalam berkata yang baik-baik.
Dan hal terpentingnya juga apa dari himbauan kita harus menjaga lisan? Yaitu agar kita tidak berbicara seenaknya, karena kata-kata yang keluar dari lisan adaah hal yang paling ampuh untuk menghancurkan hati.
Jangan Hanya Seenaknya Saja Berkata Pada Orang Lain, Karena Keadaan Hati Setiap Insan Tidaklah Sama
Jadi siapapun kita saat ini, dimanapun kita berada jangan sampai kita seenaknya saja berkata pada orang lain, karena kadang yang menurut kita adalah baik tapi menurut mereka yang mendengar kadang menyinggung.
Mengapa demikian? Sebab keadaan hati seseorang itu tidaklah sama, oleh karenanya mengapa kita juga diingatkan untuk memandang sesuatu itu dari kacamata orang lain pula, bukan hanya dengan yang baik menurut kita saja.
Jagalah Sikap Ketika Bersenda Gurau, Karena Bisa Jadi Yang Menurut Kita Biasa Tapi Pada Orang Lain Tidak Biasa
Terlebih saat sedang bersenda gurau, tetaplah jaga sikap dan kata-kata kita dengan baik dan benar, jangan keterlaluan karena bisa jadi yang kita candai hatinya sedang tidak baik-baik saja.
Bisa jadi kata-kata yang menurut kita biasa tapi menurut dia adalah hal yang tidak biasa, sebab saat itu hatinya sedang dalam keadaan tidak baik.
Karena Hati Bila Sudah Tersayat Oleh Sebuah Kata Yang Keliru, Beribu Kata Maafpun Kadang Tak Ada Artinya
Karena jika hati sudah tersayat oleh sebuah kata yang keliru, sungguh beribu-ribu kata maafpun kadang tidak akan mampu menjadi obatnya, tidak akan mampu menjadi penenangnya.
Mengapa? Karena hati itu lembut, disentuh sedikitpun dengan bahasa yang kasar maka ia akan hancur, dan pulihnyapun butuh yang namanya kesabaran dan keikhlasan, sedangkan setiap insan tingkat kesabaran dan keikhlasannya berbeda-beda.
Butuh Waktu Lama Untuk Hati Bisa Kembali Pulih Dari Sakitnya, Sebab Itulah Mengapa Kita Jangan Seenak Jidat Berkata-kata Pada Orang Lain
Iya jika hati sudah terlanjur tergores oleh kata-kata pahit menyakitkan, butuh waktu laa untuk hati bis akembali pulih dari sakitnya, sebab itulah mengapa kita jangan sampai seenak jidah saat berkata-kata dengan orang lain.
Pikirkan hatinya bukan hati kita, dengan cara apa-apa yang memang kita tidak sukai apabila orang mengatakannya kepada kita maka jangan pernah kita perdengarkan pada orang lain, takut hatinyapun lebih tidak senangnya dari kita.
Pikirlah Sebelum Bicara Karena Kata-kata kitalah Yang Akan Menjadi Penentu Seberkualitas Apa Diri Kita
Hal paling bijak adalah pikirlah sebelum kita memulai pembicaraan dengan siapapun dan dimanapun kita berada, karena kata-kata yang keluar dali lisan kita adalah salah satu penentu kualitas diri kita.
Jika kata-kata kita baik maka orang lainpun akan menghargai kita dengan baik, tapi jika kata-kata kita senantiasa buruk dan sering menyayat hati, maka jangan heran jika orang lain kadang menghina kita dengan sangat buruk.
