Laki-laki itu harusnya tegas, jangan sampai hanya ketika bilang cinta saja yang tegas, tetapi pembuktian untuk mengikat dalam akadpun harusnya lebih tegas.
Mengapa? Karena wanita itu tidak akan sempurna bila dimiliki hanya dengan cinta. Maka dari itu jangan biarkan cinta tanpa kabar, karena mungkin dia bisa bersabar, tetapi tak diapun tak bisa cegah hati lain datang melamar.
Wanita Mungkin Bersedia Menanti, Tapi Ingat Dia Tidak Akan Mungkin Bersabar Selamanya
Mungkin benar, wanita akan bersedia menantia, tetapi ingat dia tidak akan mungkin bersabar selamanya. Buktinya, tak sedikit dari para wanita yang sudah sabar dengan janji-janjimu, tapi akhinya ia berbalik arah pada dia yang berani mendatangi orang tuanya dengan pasti.
Jadi Bila Memang Kamu Tulus Mencitainya, Segeralah Miliki Dia Seutuhnya Dalam Ikatan Yang Pasti
Jadi, bila memang kamu tulus mencintainya, segeralah miliki dia seutuhnya dalam ikatan yang pasti. Nikahilah ia segera, agar tak hanya senang yang kamu rasa saat dekat dengannya, tetapi kedamaian akan keberkahan hidup juga bisa kamu rasa bersamanya.
Pastikan Dia Menjadi Cinta Sejatimu, Jika Tidak Kamu Akan Tersakiti Bila Nantinya Dia Akan Menjadi Cinta Sejati Orang Lain
Pastikanlah dia menjadi cinta sejatimu, jika tidak kamu akan tersakiti bila nantinya dia akan menjadi cinta sejati orang lain.
Dan bukankah sangat menyakitkan hati bila yang kamu yakini baik akan bersanding dipelaminan ternyata telah lebih dulu bersanding dengan orang lain, hanya karena tidak tahunya dirimu mengambil tindakan pasti.
Segerakanlah Niat Baikmu Memilikinya Dalam Halal, Bila Tidak Kamu Akan Menyesal Bila Orang Lain Lebih Dulu Menghalalkannya
Niat baik itu harusnya disegerakan, maka segerakanlah niat baikmu untuk memilikinya dalam ikatan halal pernikahan. Karena bila tidak, maka kamu akan menangis pilu bila nyatanya orang lain telah lebih dulu menghalalkannya.
Karena Cinta Tanpa Kabar Yang Pasti Itu Hanya Akan Membuat Luka Dihati, Bila Kamu Tak Bisa Mempertanggung Jawabkannya
Karena cinta tanpa kabar yang pasti itu hanya akan membuat luka hati, bila kamu tak bisa mempertanggung jawabkannya. Dan bagaimana tidak menjadi sesuatu yang menyakitkan, bila ternyata yang kamu yakini hidup bahagia bersamamu sudah lebih dulu bahagia dengan orang lain, lantaran bodohnya dirimu tak lebih dulu mengambil tindakan.