Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu

Tugas kita sebagai umat muslim adalah saling mengingatkan, menjaga dan mengajak pada kebaikan, bukan terus terusan saling mengawasi. Jadi, jangan biasakan mengawasi kehidupan orang lain, karena kelak Allah tidak akan menanyakan bagaimana kehidupan mereka kepada kita.

Tetapi Allah hanya akan menanyakan bagaimana kehidupan yang kita miliki, maka sibuklah untuk terus mawas diri agar selalu bisa bersikap dan berperilaku yang menjadikan hidup kita selalu terjaga dalam kebaikan, agar kelak dihadapan Allah kita bisa menjawabnya dengan baik.

Jangan Terbiasa Mengontrol Kehidupan Orang Lain, Apalagi Sampai Lupa Mengontrol Hidup Sendiri

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu
america.aljazeera.com

Maka, jangan terbiasa mengontrol kehidupan orang lain, apalagi sampai lupa untuk mengontrol hidup kita sendiri. Karena tak sedikit dari kita yang saking sibuknya mengontrol kehidupan orang lain sampai lupa bahwa diri ini juga butuh pengontrolan yang ekstra hati-hati.

Baca Juga :  Tidak Usah Mengkhawatirkan Takdir Allah, Cukup Kamu Yakin dan Senantiasalah Mencari Ridho-Nya

Jangan Terbiasa Mengomentari Kehidupan Orang Lain, Apalagi Sampai Salah Mengambil Kesimpulan

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu
newafghanpress.com

Jangan terbiasa mengomentari kehidupan orang lain, apalagi sampai salah dalam mengambil kesimpulan. Karena saat kita terlalu pintar mengomentari kehidupan orang lain, terlebih dalam mengomentari kesalahannya maka hati akan tergerak untuk menvonis, hingga akhirnya tanpa sadar mulut akan tak terkontrol berbicara yang keluar dari realita yang ada.

Tidak Usah Menyibukkan Diri Mengoreksi Kesalahan Orang Lain, Apalagi Sampai Berani Menfinahnya

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu
www.washingtonpost.com

Jadi, tidak usah terlalu menyibukkan diri untuk mengoreksi kesalahan orang lain, apalagi sampai berani menfitnah. Karena jika kita hanya pandai melihat kesalahan yang orang lain perbuat, maka pikiran akan bodoh untuk mengontrol keadaan hati.

Baca Juga :  Menikah Itu Bukan Akhir Dari Petualangan Cinta, Tapi Awal Dari Petualangan Cinta Yang Sebenarnya

Maka pantas saja jika ada peribahasa yang mengatakan “semut diseberang lautan terlihat begitu besar, dan gajah dipelupuk mata tak terlihat sedikitpun” itu artinya jika kita terbiasa mengoreksi kesalahan orang lain, maka kita akan lupa kepada kesalahan kita sendirin yang bisa jadi lebih besar dari kesalahan mereka.

Untuk Apa Sibuk-Sibuk Mengawasi Orang Lain Jika Allah Sudah Mengutus Dua Malaikat Untuk Mengawasinya

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu
Worldstarhiphop.com

Lalu untuk apa sibuk-sibuk mengawasi kehidupan orang lain jika Allah sudah mengutus dua malaikat-Nya untuk selalu mengawasi yang mereka perbuat. Tidakkah kita juga merasa terawasi dengan dua malaikat yang ada dipundak kita?

Maka dari itu sebaiknya mulai sekarang tidak usah merasa diri paling benar, ubahlah keadaan hati untuk tak lagi risih dengan kehidupan orang lain, karena hal itu hanya akan membuat kita merugi dalam menghargai waktu yang kita miliki.

Baca Juga :  Jadikanlah Doa Sebagai Penenangmu Saat Rasa Yakinmu Kepada-Nya Mulai Mengecil

Allah Kelak Tidak Akan Menanyakan Kehidupan Mereka Kepadamu, Jadi Perguanakan Waktumu Untuk Selalu Mengawasi Hidupmu

Jangan Biasakan Mengawasi Hidup Orang Lain, Karena Kelak Allah Tidak Menayakan Hidup Mereka Tapi Hidupmu
Lavanguardia.com

Karena Allah kelak tidak akan menanyakan kehidupan mereka kepada kita, jadi pergunakn waktu yang kita miliki sebagai ajang untuk selalu menagwasi hidup kita agar tidak terjerumus kepada perbuatan yang dibenci Allah. Dan ingatlah bahwa pengawasan Allah selalu dekat dengan kita, dan jadikan kesadaran diri sebagai pengontrol terkuat untuk tidak berbuat seenaknya kepada kehidupan orang lain.