LEBAK – Kegiatan pembangunan Rumah Produksi dan Galeri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, diprediksi tidak akan sesuai sasaran. Hal itu disangka adanya pengendalian pembelanjaan material yang di intervensi dari tim pengawasan, yaitu konsultan setempat.
“Informasinya, disangka bila konsultan yang mengendalikan sepenuhnya keuangan dan memiliki kuasa memegang kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ciberang,” kata BH salah seorang warga setempat saat ditemui di lokasi acara, Kamis (19/11/2020).
Dijelaskan BH, selain diduga adanya intervensi soal keuangan oleh konsultan, untuk pemenang tender atau lelang pembuatan rangkabajanya, terindikasi adanya koordinasi dengan pengelola acara.
“Pengerjaan Rumah Produksi dan Galeri UMKM ini, prediksi aku tidak akan sesuai target. Sebab, fungsi KSM tidak berlangsung efektif. Bahkan, diduga hanya sebatas tameng,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), ACH. Ruswandi membenarkan kalau prediksi salah seorang warganya yang mengkritisi pengerjaan Rumah Produksi dan Galeri UMKM ini tidak akan sesuai target.
“Untuk realisasi pembangunan dikala ini, baru tercapai sekitar 75 persen. Penyebabnya, selain terbenturnya dengan cuaca hujan. Kemudian, adanya pengendalian pembelanjaan kebutuhan material yang diatur oleh konsultan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, setiap adanya keperluan pembelian material mesti berdasarkan aba-aba atau perintah dari konsultan. Terlebih, pengendalian keuangannya pun dikontrol sama konsultan.
“Biasanya pencairan keuangan untuk pembayaran materi material dijalankan setiap satu pekan sekali,” ujarnya.
Disinggung kalau pekerjaan ini tidak terlaksana dengan ketentuan batas-batas perjanjian , BH menegaskan, bahwa pihaknya akan mengajukan addendum atau perpanjangan persetujuan.
“Mengenai pemegang buku rekening, terang konsultan tidak memegangnya. Namun, yang menertibkan keuangannya memang konsultan,” imbuhnya
Pemegang buku rekening, tambah ACH, yakni Koordinator KSM, Agung. Sedangkan, isu yang memegang buku rekening mengarah terhadap konsultan, itu tidak benar. Tapi, bila ATM pihaknya tidak mengetahuinya.
“Kalau saya cuma menjalankan peran sebagai pengawas. Kaprikornus, tidak mengenali soal siapa yang pegang anggaran (duit-red),” tukas ACH.
Di hubungi lewat sambungan seluler, Konsultan Ekonomi, Toyib belum memperlihatkan respon. Meski, sudah disampaikan identitas diri.
“Dengan siapa aku mengatakan, keperluannya apa,” singkat Toyib seraya menyertakan alunan suara musiknya di tengah pembicaraan.
Terpisah, Ketua KSM Ciberang, Agung dalam sambungan selulernya mengaku kalau koneksinya kurang jelas.
“Maaf sinyalnya putus-putus,” singkatnya.
Berikut rincian kegiatan acara Kotaku yang berkontribusi untuk meningkatkan penghidupan penduduk . Jenis pekerjaan, Rumah Produksi dan Galery UMKM dengan volume 1 unit (30M X 20 M). Lokasi, Kampung Sentral, RT 02/RW 11. Tahun anggaran 2020. Biaya Rp. 1.343.840.000, Sumber Dana BPM Rp. 995.000.000 dan Swadaya Masyarakat Rp. 348.840.000 dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari yang terhitung dari Agustus hingga November 2020 kedepan. (red)