Jangan kau habiskan cinta sebelum masanya tiba, sebab cinta yang sesungguhnya hanya ada dalam ikatan pernikahan. Karena kau tidak akan benar-benar tahu bahwa cinta itu mengagumkan sebelum kau menjadikannya satu-satunya yang halal bagimu.
Cinta yang sesungguhnya itu hanya ada dalam biduk rumah tangga, karena cinta akan benar-benar dirasa mendamaikan saat kau tahu bahwa dialah teman sejatimu untuk selalu meraih ridha-Nya.
Jagalah Hatimu Hanya Untuk Yang Hak, Karena Cinta Terbaik Hanya Cinta Yang Terjaga Sampai Menjadi Halal
Maka, jagalah hatimu hanya untuk yang hak, karena cinta terbaik hanya cinta yang terjaga sampai menjadi halal. Dan satu hal yang pasti, bila kau menjaln cinta sebelum masanya halal, maka pasti suatu saat nanti kau akan menyesalinya, terlebih bila Allah tak merestuinya, tentu hanya derita yang akan kau rasakan.
Jangan Nodai Cinta Dengan Nafsu, Sebab Bukan Cinta Namanya Bila Datang Sebelum Masanya Halal
Jangan nodai cinta dengan nafsu, sebab bukan cinta namanya bila datang sebelum masanya halal. Iya, bukan cinta namanya bila rasa yang menderu dihati keduanya pada akhirnya membuang cinta Allah, mengabaikan aturan Allah, dan membuat Allah murka setiap saatnya.
Cinta Itu Harusnya Membawa Kebaikan, Bukan Malah Membawa Kehinaan Bagi Pemiliknya
Cinta itu harusnya membawa kebaikan, membawa kedamaikan yang hakiki, dan membawa ke jannah-Nya, sebba cinta itu fitrah (suci). Jadi bukan cinta namanya bila hanya membawa pemilikny pada kenistaan, karena cinta itu harusnya memuliakan, bukan malah menghinakan.
Pandailah Menjaga Hati, Jangan Mudah Terlena Dengan Bahagia Yang Sementara
Oleh karena itu para lelaki dan wanita yang masih dalam penantian, pandailah menjaga hati, tetaplah bertahan meski keadaan seakan-akan sangat sepi, jangan mudah terlena dengan bahagia yang sementara.
Karena pada akhirnya penantianmupun akan berhaenti pada satu titik yang namanya “pernikahan, kapan? Saat Allah rasa kau sudah butuh dengan yang namanya kekasih halal.
Cinta Yang Sesungguhnya Hanya Ada Pada Muara Rumah Tangga, Bukan Manisnya Pacaran
Karena cinta yang sesungguhnya tidak bisa dicoba-coba hanya dengan bahasa alay seperti “Aku menyukaimu, ayo kita pacaran”. Tapi cinta itu harusnya diucapkan dengan penuh tanggung jawab didepan walinya, penghulu dan saksi. Sebab, cinta yang sebenarnya itu hanya ada pada muara rumah tangga, bukan manisnya pacaran.
