Jangan Mempertahankan Rumah Tangga Hanya Demi Anak, Ini Efek Negatifnya

Jangan Mempertahankan Rumah Tangga Hanya Demi Anak, Ini Efek Negatifnya
Tidak sedikit dari orang yang sudah menikah rela bertahan meski pernikahannya tidak bahagia dan tiap hari rumah tangga hanya diisi pertengkaran, demi kasih sayang pada anaknya.

Jangan Mempertahankan Rumah Tangga Hanya Demi Anak, Ini Efek Negatifnya


Banyak orang tua (khususnya ibu) karena sudah terlanjur memiliki anak tidak mau bercerai meski tiap hari selalu sakit hati karena pasangannya.

Padahal mempertahankan pernikahan yang berantakan hanya demi anak itu adalah keputusan yang salah.

Karena jika setiap kali melihat orang tuanya bertengkar, anak akan cendrung stres, tidak bahagia, dan trauma hingga dewasa.

Setiap anak memang menginginkan orang tua yang utuh selamanya.

Tapi apakah kamu sebagai orang tua akan selalu bertahan selamanya jika sudah tidak bahagia dengan pasangan meski sudah memiliki anak?
Apalagi jika pasanganmu tidak berusaha mempertahankanmu.

Ingat, kamu berhak bahagia, hidup lebih baik tanpa tertekan. Berhak hidup bahagia dengan perasaan tenang dan hati yang damai begitu juga dengan anak-anak.

Menurut Mel Schwartz L.C.S.W, anak akan merekam dan meniru dari apa yang mereka lihat dari pernikahan orang tua.

Anak juga akan belajar dari pernikahan orang tuanya yang salah, sehingga di dalam pikirannya akan tertanam bahwa pernikahan itu hanya membawa kesengsaraan.

Bisa jadi anak akan trauma dan sulit untuk menjalin hubungan ketika dewasa nanti.

Pernikahan yang tidak bahagia hanya akan menjadikan seisi rumah stres dan depresi, termasuk anak anda.
National Research Council and the Institute of Medicine pernah mempublikasikan hasil penelitian pada tahun 2009, bahwa depresi yang dirasakan oleh orang tua akan berpengaruh pada temperamental anak dan hal negatif lainnya.

Tidak hanya itu, orang tua yang sering bertengkar juga akan membuat anak susah mengendalikan emosi, mudah marah dan selalu memiliki pikiran negatif.

Bercerai memang bukan solusi yang baik dan tidak diinginkan oleh semua pasangan yang sudah menikah.

Namun jika rumah tangga sudah tidak bisa bisa diperbaiki lagi, demi kebahagiaan dan kebaikan anak di masa depan lebih baik berpisah.