Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu

Sudah beberapa kali dikatakan, Allah lebih tahu apa yang membuatmu baik, Allah lebih tahu yang terbaik untukmu apa, dan Allah juga lebih tahu siapa yang baik untukmu kelak.

Lantas, bila saat ini kamu di hadapkan pada pedihnya perpisahan, pada harapan yang tidak menjadi nyata, jangan keburu membenci takdir dan kecewa kepada keputusan Allah.

Kamu harus sadar, Allah mengetahui segala hal yang tidak pernah kamu ketahui, maka jangan paksa Allah mengikuti keinginanmu, karena Allah lebih tahu siapa yang baik untukmu.

Jangan Membenci Perpisahan yang Telah Allah Putuskan, Kamu Tidak Pernah Tahu Siapa yang Memang Baik Untukmu Kelak

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu
instagram.com/pastelllila

Karenanya ikhlaslah, jangan terus-terusa membenci perpisahan yang telah Allah putuskan, sungguh kamu tidak pernah tahu siapa yang memang baik untukmu kelak.

Baca Juga :  Untuk Membuktikan Apakah Pasanganmu Setia atau Tidak, Lakukan 3 Cara Ini

Yang kamu tahu hanya mereka-reka bahwa dengannya kamu akan bahagian dan akan baik-baik saja, tapi nyata tidak. Allah memisahkanmu darinya, itu karena Allah tahu bahwa dia bukan yang terbaik untukmu.

Jangan Menyesali Kejadian yang Teah Allah Tetapkan, Kamu Tidak Pernah Tahu Kebaikan Apa yang Akan Hadir Setelahnya

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu
instagram.com/pastelllila

Untuk itu, jangan menyesali kejadian yang telah Allah tetapkan menajdi takdirmu, sebab kamu tidak pernah tahu kebaikan apa yang telah Allah rangkai untukmu nanti.

Kamu tidak pernah tahu kebahagiaan apa yang akan Allah hadirkan sebagai ganti dari sedihmu, maka pastikan kamu tetap berhusnuddzan pada yang telah diputuskan-Nya.

Terimalah Dengan Ikhlas, Jangan Terlalu Menunut Keadaan, Agar Kamu Mengerti Rencana Baik yang Allah Rangkai

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu
instagram.com/pastelllila

Lagipula untuk apa bersedih dengan takdir yang telah Allah persembahkan, karena yang jelas jika Allah mengambilnya darimu atau menjauhkannya darimu, itu karena Allah punya yang lebih baik untukmu.

Baca Juga :  Sudahlah, Masa Lalumu Boleh Saja Buruk, Tapi Masa Depanmu Usahakan Lebih Baik

Jadi, lebih baik terimalah dengan ikhlas apa-apa yang telah Allah rencanakan, jangan terlalu menuntut keadaan, jangan terlalu menyesali keputusan Allah, agar secara perlahan hatimu sadar dan mengerti rencana baik yang telah Allah rangkai.

Memang Tidaklah Mudah Melepas Apa yang Paling Diinginkan, Tapi Kamu Harus Sadar Bahwa Apapun Itu Jika Baik Tidak Akan Allah Jauhkan

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu
instagram.com/pastelllila

Iya memang benar, tidaklah mudah melepas apa yang paling diinginkan menjadi milik, tapi bagaimanpun kamu haruslah sadar bahwa apapun itu jika memang baik untuk tidak akan Allah jauhkan darimu.

Jadi simpel saja memaknai sebuah perpisahan, jika dia pergi, jika dia berkhianat, jika dia berbohong, hingga akhirnya menjauh darimu, itu karena orang tersebut memang tidaklah pantas dan baik untukmu.

Baca Juga :  Muslimah Sejati Cemburu, Bukan Pada Dia Yang Lebih Cantik, Tapi Pada Dia Yang Menjadi Syurga Sebelum Syurga

Berbaik Sangkalah Kepada Allah, Agar Kecewamu Pada Keputusan Allah Tidak Membuatmu Terus-terusan Dalam Ratapan Kesedihan

Jangan Paksa Allah Mengikuti Keinginanmu, Karena Allah Lebih Tahu Siapa yang Baik Untukmu
instagram.com/pastelllila

Allah maha baik, maka apa-apa yang sekiranya hanya merugikan hidupmu kelak, pasti akan Allah jauhkan darimu, termasuk perpisahan yang tak henti-hentinya kamu sesali.

Karenanya, mulai dari sekarang berhentilah terpaku pada rasa sakitmu, berhentilah menyesali keputusan Allah, tapi berhusnuddzanlah kepada Allah, agar kecewamu pada keputusan Allah tidak membuatmu terus-terusan dalam ratapan kesedihan.