Jenis Jenis Penelitian Sosial

Jenis Jenis Penelitian Sosial

KABARPANDEGLANG.COM – Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut dikelompokkan. Ketiadaan akad dalam pengelompokkan tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para mahir dalam mengawali fokus penggelompokannya sejalan dengan aspek kepentingan pengelompokkan penelitian itu sendiri.

Pengelompokan jenis-jenis penelitian ini sebenarnya hanya sebuah upaya untuk menelompokkan penelitian yang sudah ada yang bertujuan untuk memudahkan bagi kita. Berikut ini beberapa jenis penelitian sosial

1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan

Penelitian merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tanpa adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah maju, Penelitian mempunyai tiga tujuan utama, adalah:

  1. Mengungkapkan kebenaran sebagai manifestasi hasrat ingin tahu insan,
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, dan
  3. Sebagai sarana untuk memecahkan aneka macam duduk perkara dalam masyarakat.

Jenis penelitian ditinjau dari tujuan yakni penelitian verifikatif yakni penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. jenis penelitian berdasarkan sudut pandang tujuan juga mampu dilihat dari tujuan umum dan tujuan pemakainya.yang dapat diuraikan adalah:

  1. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mendapatkan gosip sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya pada objek yang belum begitu banyak diketahui. Penelitian ini berguna menawarkan isu secara garis besar, atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam.
  2. Penelitian verifikatif ialah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan. Contoh hasil penelitian wacana sebab-alasannya anak jalanan di atas, diulang lagi oleh tim peneliti lain yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

2. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

Dilihat dari bidang yang diteliti maka penelitian dibedakan menjadi dua, ialah bidang ilmu alam dan ilmu sosial.

  1. Penelitian Bidang Ilmu Alam. Penelitian bidang ilmu alam contohnya mekanika, fisika, biologi, teknologi, botani, dan zoologi. Objek penelitian ilmu alam, adalah objek dunia yang riil materiil atau dunia objektif. Yang dicari di sini yakni fakta dan pembuktian-pembuktian dari kenyataan.
  2. Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Objek penelitian ilmu sosial ialah insan dan fenomena-fenomena/ tanda-tanda-tanda-tanda sosial. Materi dari ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laris, perbuatan manusia dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan yang seluruhnya dipikirkan secara sistematis, dan diciptakan oleh akal akal manusia. Contohnya, yaitu penelitian ihwal kenakalan cukup umur, kemiskinan, dan lingkungan kumuh.
Baca Juga :  Pengolahan Data Hasil Penelitian

3. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

Dalam penelitian ada dua pendekatan, adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

  1. Pendekatan Kualitatif, Pendekatan kualitatif dipakai apabila data yang hendak dikumpulkan yakni data kualitatif, ialah data yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat. Pendekatan semacam ini dipakai dalam penelitian yang datanya yaitu data sekunder. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh sebab itu, dalam penelitian kualitatif tidak dipakai analisis statistik.
  2. Pendekatan Kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipakai dalam penelitian secara survei dan eksperimen. Pendekatan ini dipakai apabila data yang hendak dikumpulkan ialah data kuantitatif, ialah data berbentuk angka. Oleh sebab itu dalam penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif, analisisnya dengan cara statistik.
  3. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur). Pendekatan ini ada kebaikannya sebab subjek yang diamati sama, sehingga faktor-faktor intern individu tidak besar lengan berkuasa terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat usang dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang usang ini telah banyak perubahan kondisi sebab perkembangan zaman. Contoh: dengan pendekatan ini maka peneliti mencatat kemampuan berpikir semenjak anak duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat hingga kelas VI.
  4. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang). Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak memakai subjek yang sama. Contoh: Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan perihal perkembangan berpikir bawah umur Sekolah Dasar secara serentak, ialah kelas I-VI. Satu hal yang menguntungkan yakni bahwa datanya dengan cepat dapat terkumpul.
Baca Juga :  Faktor Penyebab Dan Pengaruh Kepadatan Populasi Insan

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

Penelitian memang banyak dilakukan di laboratorium. Untuk era sekarang yang mampu diteliti dilaboraturium bukan monopoli ilmu pengetahuan alam saja, tetapi banyak bidang, termasuk penelitian bahasa. Ditinjau dari tempatnya penelitian mampu dikelompokkan menjadi :

  1. Penelitian Laboratorium. Penelitian laboratorium ini tidak hanya untuk bidang ilmu eksakta/ IPA, tetapi sekarang ada juga penelitian di laboratorium dalam bidang bahasa dan ilmu-ilmu sosial. Penelitian dapat juga dilakukan di perpustakaan. Misalnya, penelitian wacana dokumen-dokumen sejarah yang telah dibukukan, penelitian dalam bidang kesastraan, dan masih banyak yang lain.
  2. Penelitian Kancah/Di Lapangan. Penelitian kancah atau penelitian lapangan, tempat penelitiannya di kancah/lapangan. Penelitian lapangan pada umumnya bertujuan untuk memecahkan dilema-dilema mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana pene Jenis jenis Penelitian Sosial

5. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Berdasarkan cara pembahasannya penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.

  1. Penelitian deskriptif, yakni penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau insiden secara apa adanya.
  2. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data

Dilihat dari wujud datanya, penelitian mampu dibagi menjadi dua, adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Disebut penelitian kuantitatif bila data penelitiannya berupa angka-angka dan disebut penelitian kualitatif jikalau data penelitiannya berupa pernyataan dengan kata-kata atau tindakan.

7. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel

Variabel yaitu hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang memperlihatkan variasi, baik secara kuatitatif maupun kualitatif. Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel dapat dilihat dari:

  1. Penelitian Variabel Masa Lalu adalah penelitian ihwal variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan.
  2. Penelitian Ex Post Facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kejadian yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menemukan alasannya-alasannya yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.
Baca Juga :  Beberapa Sikap Dalam Pencak Silat

8. Penelitian Sosial Budaya

Objek penelitian sosial budaya yaitu manusia dan tanda-tanda-tanda-tanda sosial budaya. Contoh penelitian bidang sosial antara lain penelitian ihwal kenakalan sampaumur, anak jalanan, kemiskinan, lingkungan kumuh. Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dikenal adanya penelitian antropologis, ekonomis, psikologis, aturan, dan sosiologis.

Penelitian sosiologis dapat dikatakan sebagai proses pengungkapan kebenaran menurut penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi. Bagi pembangunan, penelitian sosiologis diperlukan untuk memperoleh data-data yang relatif lengkap ihwal masyarakat yang hendak dibangun. Data-data yang diharapkan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1. Kelompok-kelompok sosial sebagai bab dari masyarakat.
  2. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yang mendukung pembangunan.
  3. Pola interaksi sosial, yang memiliki kegunaan untuk membuat suasana aman bagi pembangunan.
  4. Stratifikasi sosial sebagai pembeda masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara vertikal. Hal ini dipandang perlu supaya dapat diidentifikasi pihak-pihak yang mendukung pembangunan dan yang tidak.
  5. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan dasar insan dan kelompok sosial.

Melakukan penelitian berdasarkan daerah (di lapangan dan di laboratorium), menurut wujud data (penelitian kuantitatif dan kualitatif), menurut pendekatan (secara longitudinal dan cross sectional), dan menurut bidang ilmu (bidang IPA dan IPA).

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!