Teknik Teknik Pengumpulan Data

Teknik Teknik Pengumpulan Data

KABARPANDEGLANG.COM – Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian.

Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Teknik pengumpulan data dengan cara analisis isi media massa, observasi eksklusif, observasi tidak langsung, wawancara langsung, studi dokumentasi, dan teknik pengukuran.

A. Analisis Isi Media Massa

Teknik analisis isi media massa yakni pengumpulan data dengan menganalisis isi media massa. Dalam media massa tersebut termuat uraian dan data mengenai kemasyarakatan, perkembangan bank, dan perkembangan perekonomian.

Media massa tersebut, antara lain: radio, televisi, majalah, dan buletin. Akan tetapi, tidak semua info yang ada di media massa mampu dijadikan data penelitian. Berita-info tersebut harus dipilih dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.

B. Observasi Atau Pengamatan Langsung

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap tanda-tanda yang tampak pada obyek penelitian.Tujuan utama metode observasi adalah mendeskripsikan perilaku. Para peneliti berusaha mendeskripsikan perilaku selengkap dan seakurat mungkin. Teknik observasi dibedakan menjadi observasi eksklusif dan tidak eksklusif.

Teknik observasi pribadi atau pengamatan eksklusif ialah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan tanda-tanda pada objek yang dilakukan secara langsung di daerah insiden. Obrservasi tidak hanya mengukur perilaku dari responden (wawancara dan angket) namun juga mampu dipakai untuk merekam banyak sekali fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Syarat dalam menggunakan metode observasi sebagai berikut.

  1. Metode observasi mampu dilakukan secara bebas atau memakai daftar isian yang telah disiapkan dan dapat memakai rekaman bunyi atau rekaman gambar.
  2. Semakin banyak objek yang diamati, semakin sulit pengamatannya dan hasilnya pun juga rumit.
  3. Observasi perlu dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif dengan data yang relevan.
  4. Sistem dan prosedur yang dilakukan berdasar panduan yang sudah disiapkan.
  5. Observer harus paham apa yang akan dicatat dari cara membuat catatan data yang telah dikumpulkan.
Baca Juga :  Sifat Sifat Dan Manfaat Magnet

Pencatatan hasil observasi dilakukan dengan mengisi formulir yang
telah disediakan. Tujuan menggunakan formulir pencatatan adalah:

  • Memudahkan dalam merekam peristiwa, proses, dan tanda-tanda sosial;
  • Mencatat segala peristiwa dan proses sosial di lapangan;
  • Membantu menguatkan data lain yang terkumpul;
  • Menjaga biar hasil pengamatan gampang diketahui pihak lain; dan
  • Dapat diformulasikan kembali sehingga dapat menggambarkan suatu keadaan.

C. Observasi Atau Pengamatan Tidak Langsung

Teknik observasi atau pengamatan tidak langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala pada objek penelitian yang pelaksanaannya tidak secara pribadi pada objeknya, misalnya mengamati acara matahari sebab adanya ledakan nuklir. Peristiwa ledakan nuklir dapat diamati melalui film, rangkaian slide atau rangkaian foto.

D. Wawancara Langsung

Wawancara adalah suatu percakapan eksklusif dengan tujuan-tujuan tertentu dengan memakai format tanya jawab yang terencana. Teknik wawancara pribadi ialah cara pengumpulan data dengan mengadakan kontak langsung (tatap muka) dengan sumber data, misalnya mendengarkan ceramah eksklusif atau tanya jawab.

Baca Juga :  Unsur Kebahasaan Teks Perundingan

Peranan pewawancara, adalah bertanya dan mencatat hasil wawancara. Dalam melakukan pencatatan peneliti mampu menentukan satu atau kombinasi dari cara-cara sebagai berikut.

  • Pencatatan menggunakan alat bantu misalnya tape recorder.
  • Pencatatan dilakukan secara pribadi pada waktu wawancara berjalan.
  • Pencatatan dilakukan sesudah berlangsungnya wawancara.

E. Studi Dokumenter (Bibliografi)

Teknik studi dokumenter merupakan salah satu jenis metode yang sering dipakai dalam metodologi penelitian sosial yang berkaitan dengan teknik pengumpulan datanya. Terutama sekali metode ini banyak dipakai dalam lingkup kajian sejarah.

Teknik studi dokumenter (bibliografi) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan sumber dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber dokumen, buku, koran, dan majalah.

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data Teknik Teknik Pengumpulan Data

Saat ini studi dokumenter banyak dipakai oleh lapangan ilmu sosial lainnya dalam metodologi penelitiannya, alasannya sebagian besar fakta dan data sosial banyak tersimpan dalam materi-bahan yang berbentuk dokumenter. Oleh risikonya ilmu-ilmu sosial ketika ini serius menjadikan studi dokumen dalam teknik pengumpulan datanya.

F. Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran adalah cara pengumpulan data dengan jalan melakukan pengukuran tertentu. Mialnya, dalam meneliti kesehatan balita, si peneliti harus melakukan pengukuran terhadap berat tubuh, tinggi tubuh, dan jumlah kuliner yang diberikan.

Baca Juga :  Landasan Ideal Konstitusional Dan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia

Walaupun metode ilmiah pada dasarnya sama, tetapi tekniknya berbeda sebab teknik merupakan cara istimewa dalam menerapkan metode ilmiah pada duduk perkara yang khusus.

Oleh alasannya adalah itu, setiap disiplin ilmu harus menerapkan suatu teknik yang cocok atau sesuai dengan kerangka materi yang dipelajari. Hal-hal yang termasuk teknik penelitian sosiologi sebagai berikut.

  1. Cross-Sectional Studies. Dalam studi ini, observasi dibatasi hanya pada penyelidikan tunggal pada dikala tertentu. Misalnya, studi perihal 100 petani di salah satu desa untuk memilih bagaimana reaksi mereka terhadap introduksi suatu varitas jagung yang lebih baik dalam waktu tertentu.
  2. Ex Post Facto Studies. Studi ini mempelajari faktor awal (periode kemudian) yang dianggap sebagai penyebab situasi kini. Misalnya, studi ihwal faktor utama pada kurun kemudian yang dianggap mempengaruhi perbedaan perilaku masyarakat perihal keluarga berencana.
  3. Longitudinal Studies. Dalam studi ini, observasi berusaha mengungkapkan akhir dari acara tiga tahun desa tertentu berkaitan dengan introduksi bibit yang lebih baik. Studi mirip ini melewati satu era waktu jangka panjang, termasuk sebelum atau setelah observasi, dan mengindikasikan kecenderungan yang mungkin terjadi.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!