KABARPANDEGLANG.COM – Air yaitu jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi. Bukan hanya bagi insan, namun juga bagi semua makhluk hidup. Tanpa adanya air, makhluk hidup tidak akan mampu bertahan hidup lama. Makhluk hidup sangat membutuhkan air, bukan hanya untuk memenuhi cairan di dalam badan saja, namun juga berbagai kepentingan lain.
Air sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui ini mengalami suatu siklus. Siklus air ini juga dikenal sebagai siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi lalu menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi yang berlangsung secara terus menerus.
Siklus ini memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Dengan adanya siklus inilah ketersediaan air di Bumi akan selalu terjaga dan keseimbangan ekosistem di Bumi bisa selalu terjaga.
A. Jenis-jenis Siklus Air
Secara umum siklus air dibedakan menjadi tiga yakni siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Berikut ini penjelasan ketiga jenis siklus tersebut.
1. Siklus Air Pendek
Siklus pendek yaitu air laut yang menguap melalui proses kondensasi berkembang menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan pribadi jatuh ke bahari.
Radiasi matahari dan angin mengakibatkan air laut mengalami penguapan. Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut. Siklus air mirip ini disebut siklus air pendek.
2. Siklus Sedang
Siklus sedang ialah air bahari yang menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi menjelma awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan . Selanjutnya air meresap ke dalam tanah kemudian kembali ke maritim melalui sungai-sungai atau jalan masuk-jalan masuk air.
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah, mengalir ke permukaan, dan kesudahannya menuju ke bahari.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang yakni air maritim yang menguap sehabis menjadi awan melalui proses kondensasi, kemudian terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi.
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju dan es kemudian mengendap di permukaan tanah dan pada animo semi mulai mencair. air tersebut lalu sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah, dan alhasil menuju ke laut.
B. Proses-proses Siklus Air
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti tanda-tanda-tanda-tanda meterologis dan klimatologis, seperti berikut.
- Angin, yakni udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
- Presipitasi. Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet).
- Pencairan salju. Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
- Limpasan (runoff). Air di negeri ini bergerak dengan aneka macam cara. Ini meliputi baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan susukan (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya.
- Infiltrasi. Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
- Arus Bawah Permukaan atau over land flow. Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan mampu kembali ke permukaan (contohnya sebagai pegas atau dipompa) atau hasilnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
- Penguapan atau evaporasi. Transformasi air dari cair ke fase gas saat bergerak dari tanah atau badan air ke atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit mencakup transpirasi dari flora, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi.
- Sublimasi yakni perubahan wujud secara pribadi dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
- Adveksi. Gerakan air – dalam wujud padat, cair, atau uap – melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak mampu jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
- Kondensasi adalah proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
- Transpirasi yakni pelepasan uap air dari flora dan tanah ke udara.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!