Suami haruslah lebih tegas dari seorang istri, tapi bukan berarti kamu harus semena-mena kepada sang istri. Ingat, dia adalah pelengkapmu, maka jagalah dia dengan penuh tanggung jawab hingga maut memisahkan.
Disaat kamu berjanji didepan Allah dan ayahnya, maka disitulah kejantananmu sebagai pemimpin sejati benar-benar dipertanggung jawabkan.
Jangan pengecut dan lari dari tanggung jawabmu ketika tahu bahwa dirinya masih banyak kekurangan. Karena jika dia belum baik maka bimbinglah dia dengan penuh kelembutan, bukan malah ditinggalkan dan mencari yang lebih baik.
Tugas Suami Adalah Membimbing Istri, Mendampingi, Dan Melengkapi Kekurangannya. Bukan Malah Pergi Saat Tahu Sifat Asli Istri
Kamu harus sadar, bahwa tak ada wanita yang sempurna dengan segala kebaikan, dia pasti akan memiliki kekurangan walau sudah sehebat apa dirinya.
Maka, berhentilah mencari alasan dengan berkata “ah, sepertinya saya pilih pasangan”, karena pasangan tebaik itu dicipta oleh dirimu sendiri sebagai pemimpinnya.
Maka ingatlah selalu, tugasmu sebagai seorang suami, kamu harus bisa membimbingnya, mendampinginya, dan melengkapi kekurangannya. Bukan malah pergi saat tahu sifat aslinya.
Kamu Adalah Seorang Pemimpin, Maka Sudah Sepantasnya Kamu Bertanggung Jawab Hingga Akhir
Jangan buang atribut mulia yang diberikan Allah kepadamu sebagai laki-laki, karena laki-laki yang baik tidak akan meninggalkan masalah hanya sebuah masalah.
Tapi dia akan menghadapi masalahnya dengan penuh tanggung jawab dan tegas, sebab ia sadar bahwa seorang pemimpin sudah sepantasnya bertanggung jawab hingga akhir.
Jangan Hanya Karena Tahu Dia Banyak Kekurangan, Lantas Kamu Pasrah Dan Meninggalkannya Begitu Saja
Sebab itulah mengapa kamu sebagai seorang suami harus sadar betul arti sebuah pernikahan, agar disaat bersama dan tahu kekurangan istrimu maka kamu tidak mudah pergi meninggalkannya dan mencari yang lebih baik.
Karena laki-laki itu haruslah gagah dengan tanggung jawabnya, jangan sampai karena tahu istrimu banyak kekurangan, lantas kamu pasrah dan meninggalkannya begitu saja.
Bimbinglah Dia Dengan Kelembutan, Karena Kamu Hadir Bukan Hanya Untuk Bahagia Semata, Tapi Untuk Menjadikannya Sempurna
Bila tidak baik atau banyak kekurangan didalam dirinya, maka itulah kesempatanmu untuk menjadikannya baik.
Bimbinglah dia dengan penuh kelembutan, karena kamu hadir bukan hanya untuk bahagia semata, tapi untuk menjadikannya sempurna dengan kebaikan yang ada dalam dirimu.
Susah Senang Harus Kamu Terima Dengan Ikhlas, Karena Tugasmu Sebagai Suami Adalah Untuk Mengayomi Dan Mengarahkannya Pada Yang Lebih Baik
Jadi, susah maupun senang harus kamu terima dengan ikhlas, dan sadarilah bahwa menikah itu bukan hanya untuk hidup happy dengan cinta yang selalu merekah.
Tapi menikah itu adalah perjuangan hidup yang sesungguhnya, sebab didalamnya Allah telah sediakan beragam pahala, hanya tinggal seberapa bijak kamu mengemban tanggung jawabmu sebagi pemimpin.
Lalu, apakah tugas yang paling dominan dari seorang suami (pemimpin)? Yaitu mengayomi dan mengarahkan istri hinga menjadi lebih baik, sebab kamu ada untuk sebagai penyempurna agamanya.