Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah Subhaanahu wata’ala yang mulia. Karakteristik wanita berbeda dari laki-laki dalam beberapa hukum misalnya aurat wanita berbeda dari aurat laki-laki. Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam islam. Islam sangat menjaga harkat, martabat seorang wanita.
Wanita yang mulia dalam islam adalah wanita muslimah yang sholehah, sedang wanita sholehah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia, maka tak ada perhiasan yang lebih indah dari wanita muslimah yang sholehah. Tapi jika kita tak mampu menjadai wanita yang diibaratkan dengan perhiasan paling berharga, setidaknya jangan menimbulkan fitnah untuk kehidupan orang lain.
Jika Tak Mampu Berbuat Baik, Setidaknya Mengerti Akan Kebaikan
Dan ketika menjadi seorang muslimah kita belum mampu menjadi muslimah yang sesungguhnya dalam konteks islam, setidaknya kita mengerti hal baik apa yang terkandung dalam tatanan islam untuk seseorang wanita. Meski kadang kita terasa berat untuk menjalankannya.
Jika memang diri kita tak mampu untuk berbuat baik pada mahkota yang kita miliki, setidaknya bisa mengerti akan kebaikan muslimah lainnya yang berjuang untuk menjadi muslimah sholehah sejati.
Jika Tak Mampu Memberi Manfaat, Setidaknya Jangan Membawa Mudharat
Kita hidup diantara orang-orang yang senantiasa melihat tingkah laku kita seperti apa. Kadang tanpa sadar orang lain menjadikan kita figur untuk menyongsong hidup yang lebih baik dimasa depan. Begitulah cara hidup manusia, saling memberi dan saling menerima, saling memberi contoh dan saling memperbaiki.
Kita tidak mungkin hidup sendiri di dunia ini, karena pada hakikatnya manusia ini akan berkembang. Tapi jika hidup kita tak mampu memberi manfaat untuk orang lain, maka setidaknya jangan membawa mudharat.
Jika Tak Mampu Menjadi Safa’at, Maka Jadilah Pengingat
Berbicara tentang syafa’at mungkin kita bertanya syafa’at itu seperti apa wujudnya, dan siapa yang diberi syafa’at oleh Allah?. Syafa’at itu hanya diberikan kepada orang-orang yang benar-benar ikhlas dan bertauhid kepada Allah, dan mengenai wujudnya ia tidak dapat dilihat, tapi hanya bisa dirasakan. Ketenangan hati dari mengerjakan ibadah-ibadah yang dianjurkan Allah dengan hati bersih dan taqwalah yang tau bagaimana syafa’at itu sebenarnya.
Seperti halnya nabi Kita Muhammad SAW, beliau diberi syafa’at oleh Allah untuk menyafa’ati ummatnya. Jika tak mampu memberi syafa’at seperti para nabi yang diberi syafa’at oleh Allah, Setidaknya kita sebagai ummatnya bisa menjadi pengingat untuk ummat lainnya.
Jika Tak Mampu Bersyukur, Maka Jangan Menghina Nikmat Orang Lain
Sering kita mengalami pertanyaan yang muncul dibenak kita secara tiba-tiba. Seperti; Mengapa kita harus mengalami kesulitan sementara orang lain bisa senang? Mengapa kita harus bekerja keras sampai harus lembur sementara orang lain sudah pulang ke rumah? Mengapa kita selalu menjadi karyawan sementara orang lain bisa jadi usahawan sukses?
Mengapa kita harus berhujan-hujan naik angkutan umum sementara orang lain merasa nyaman di kendaraan pribadinya?. Kita lupa bahwa nikmat yang diberikan kepada kita kadang jauh lebih baik dari kehidupan orang lain yang kita lihat hanya sekilas.
Namun, jika kita memang tak bisa melatih hati kita untuk mampu bersyukur kepada Allah yang telah memberi kenikmatan secara gratis terhadap kita, setidaknya kita tak membenci nikmat orang lain yang diberikan Allah. Karena kadang kita membencinya karena sifat iri dengki yang selalu menyanding kita karena tak mampu bersyukur.
Jika Tak Mampu Memberi Amal Jariyah, Maka Jangan Memberi Dosa Jariyah
Orang hidup hanya untuk menunggu mati, tapi ada orang sudah mati serasa masih hidup dikarenakan amal-amal yang dikerjakannya dimasa hidupnya. Seperti; Shadaqah Jariyah, Ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan Anak shaleh Shalehah yang selalu mendoakan orang tuanya.
Tapi jika dimasa hidup kita tak mampu menjadikan amalan yang tiga diatas sebagai tabungan diakhirat, maka jangan sesekali memberi dosa jariyah terhadap orang lain. Seperti mengajak melakukan sesuatu yang mengandung dosa hingga menjadikan orang lain berdosa.
Contohnya, menjadi profokator kemaksiatan yang ditiru orang banyak. Ada pula contoh sederhananya yang paling familiar, seperti orang-orang yang mendesain pakaian you can see hingga menjadi kiblat remaja masa kini. Karena pengaruhnya sangatlah besar untuk wanita-wanita.