SERANG – Jaringan Pengaman Sosial (JPS) tahap II terhadap penduduk yang berhak di Provinsi Banten balasan terdampak covid-19, sebelumnya direncanan untuk cair pekan ini.
Meski begitu, sampai dikala ini belum ada gejala penyalurannya. DPRD Banten mengaku sampai ketika ini pihaknya masih belum mendengar terkait penyaluran JPS tahap dua terhadap masyarakat.
“Belum aku mendengar jadwalnya mirip apa. Per hari ini belum mendapatkan informasi. Betul (Dinsos menimbulkan pencairan JPS tahap dua cair pekan ini),” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mandrofa, Kamis (19/11/2020).
Menurutnya, untuk penyaluran JPS tahap satu juga belum semuanya berakhir didistribusikan 100 persen.
“Belum, belum 100 persen, namun sudah diatas 90 persen,” terangnya.
Menurutnya, jikalau alasannya cuma alasannya proses pembuatan rekening kandidat penerima, hal itu semestinya tidak butuhterjadi dan sebaiknya bisa lebih dipercepat.
“Kalau karena menciptakan buku rekening, saya kira itu tidak susah. Ini kan telah berbulan-bulan,” imbuhnya.
Disisi lain, pihaknya juga mengkritisi upaya dari Pemprov Banten dalam menggelontorkan dukungan terhadap penduduk , mirip yang dilaksanakan Pemerintah Pusat selama pandemi Covid-19, seperti lewat perlindungan program pemberian UMKM, kartu prakerja dan tunjangan honorer.
“Masa Provinsi bermalas-malasan saja, diam saja menonton?,” tambahnya.
Jikalaupun Pemprov Banten ketika ini tengah fokus menangani pembangunan infrastruktur, pihaknya berpesan agar pada pelaksanaannya bisa melibatkan eksklusif penduduk , menyaksikan tingkat pengguran Banten yang tinggi, meraih 10,64.
“Buat apa jika peningkatan ekonmi, jika yang mengerjakan perusahaan-perusahaan besar,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekda Banten, Al Muktabar juga mengaku masih belum mendapat info mengenai pencairan JPS tahap II.
“Nanti saya tanyakan ke Bu Kadinsos, teknis itu,” katanya, seraya menambahkan, pihaknya juga akan menanyakannya terkait ketersediaan budget JPS tahap II terhadap Dinsos Banten.
Sementara itu, Kadinsos Banten, Nurhana dan Sekretaris Dinsos Banten, Budi Darma belum mampu dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP nya belum diangkat.
(Red)
