Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya

Pernah mengalami keadaan seperti ini, kita melakukan kebaikan tetapi orang lain yang diapresiasi dan diberi pujian, jika ia maka semoga Allah yang memberi balasan jauh dari sekedar apa yang kita inginkan.

Sedikit kecewa mungkin akan kita rasakan pada awalnya, tapi segeralah perangi rasa kecewa itu dengan penuh prasangka baik. Mungkin saja kejadian ini Allah hadirkan agar kita tak kelabakan bersifat sombong.

Dan kitapun harus tahu, bahwa hidup itu kadang memang seperti gula pasir, meski yang manis adalah gulanya tapi yang dipuji tetap kopinya.

Namun, bagaiamanpun kita harus bersabar dan berbaik sangka atas kejadian yang ada.

Baca Juga :  Ini Peran Penting Sosok Ayah Dalam Kehidupan Anaknya yang Jarang Disadari

Kehidupan Kadang Demikian, Kadang Kita Yang Berbuat Baik Tapi Orang Lain Yang Mendapat Pujian

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya
imgaram.com

Hidup memang tak selamanya akan sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan harapkan, ada sebagian rencana atau harapan yang Allah rubah agar kita benar-benar baik menjalani kehidupan ini.

Iya, kehidupan kadang demikian, kadang kita yang susah payah berbuat baik tapi orang lain yang mendapat pujian. Tapi sadarlah, bahwa semuanya sudah Allah atur, dan pastinya apapun kebaikan kita akan Allah balas dengan sempurna.

Sabar, Untuk Apa Pujian Dari Manusia, Bila Allah Jauh Lebih Sempurna Membalas Kebaikan Kita Dengan Kebaikan-Nya

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya
instagram.com/saritiw

Sabar, meski kadang balasan dari manusia kadang tidak adil menurut kita, maka pastikan kita tetap berbaik sangka kepada Allah.

Baca Juga :  Bersabarlah Dalam Perjuanganmu, Pasti Akan Selalu Ada Jalan Untukmu Bisa Menggapai Keinginan Baikmu

Lagipula, untuk apa pujian dari manusia, bila Allah jauh lebih sempurna membalas kebaikan yang kita lakukan dengan kebaikan-Nya.

Tidak Usah Merasa Sedih Jika Dipandang Sebelah Mata, Sebab Allah Tidak Pernah Tidur Melihat Semua Kerja Keras Kita

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya
instagram.com/saritiw

Dan tidak usah kita merasa sedih dan kecewa yang berkelanjutan, karena walau dipandang sebelah mata oleh manusia, Allah tetap adil memandang kita.

Ingat, Allah tidak pernah tidur melihat semua usaha dan kerja keras kita dalam melakukan kebaikan.

Kecewa Mungkin Hinggap Dihati, Tapi Belajarlah Memeranginya Dengan Percaya Bahwa Balasan Baik Dari Allah lah Yang Terpenting

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya
instagram.com/saritiw

Mungkin benar, rasa kecewa tidak bisa dipungkiri akan hinggap dihati, tetapi belajarlah untuk memeranginya dengan terus percaya bahwa balasan baik dari Allah lah yang harus kita perhitugkan dan senantiasa kita harapkan, sebab hanya penilaian-Nya lah yang hakiki.

Baca Juga :  Tidak Ada Sabar yang Sia-sia, Karena Setiap Kesabaran Akan Menuai Hasil yang Indah

Allah Maha Sempurna Dalam Memberi Balasan, Maka Tidak Usah Mencari Pengakuan Dari Manusia Yang Hanya Sesaat

Kadang Hidup Seperti Gula Pasir, Meski yang Manis Adalah Gulanya Tapi yang Dipuji Tetap Kopinya
instagram.com/saritiw

Intinya, jangan bersedih dan berhentilah merasa kecewa sebab tak dapat balasan baik dari manusia, apapun kebaikannya tetaplah berharap kebaikan dari Allah.

Sebab, Allah maha sempurna dalam memberi balasan, maka tidak usah terlalu sibuk bersedih hanya tidak diakui baik oleh manusia, dimana penilaian yang diberikan olehnya hanyalah sesaat dan bisa menjadikan kita sesat bila tak pandai bersyukur kepada-Nya.