Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka

Cinta boleh tapi bodoh jangan, karena seringkali seseorang mencintai tapi kadang menjadi bodoh untuk menimang sesuatu yang salah dan benar.

Buktinya, banyak yang ketika dia jatuh cinta malah berlaku yang seharusnya tidak dia lakukan. Apalagi ketika sudah putus dan masih saja cinta, susah move on atau apalah itu tentang kebodohan cinta.

Tapi katanya siapapun yang jatuh cinta itu akan menjad bodoh dengan sendirinya. Benar nggak sih? maka tanyakan kepada dia yang sudah ditinggalin tapi masih mengharapkan doi kembali.

Ada? jika ada cinta yang model begini maka cepatlah sadar, kamu harus benar-benar paham mana cinta dan mana luka, agar kamu tidak melulu tersiksa dengan cinta yang penuh luka.

Baca Juga :  Allah Terkadang Menulis Kisah Menyakitkan Dalam Hidup Tak Lain Karena Ia Telah Menyiapkan Bahagia Yang Elegan

Cinta Itu Mengasihi, Bukan Malah Menyakiti. Maka Bergegaslah Dari Cinta yang Salah

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka
instagram.com/sitinurcahyani

Lantas cobalah sadarkan dirimu, cinta itu mengasihi, cinta itu menenangkan, cinta itu mendamaikan, dan cinta itu membawa kebaikan, maka bila saat ini kamu masih berada dalam cinta yang teryata bukan demikian, bergegaslah dari cinta yang salah.

Cintai Dirimu, Cintai Hatimu, Jangan Sampai Dirimu Dilumuri Luka Dan Dia Tertawa

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka
instagram.com/sitinurcahyani

Kamu harus mencintai dirimu sendiri, kamu harus mencintai hatimu, jangan sampai dirimu dilumuri luka dan dia tertawa melihatmu terus tertawan dalam kesedihan.

Kamu harus memampukan dirimu untuk beranjak dari luka menyakitkan yang kamu alami, maka pastikan kamu berusaha meski hal tersebut tidaklah mudah.

Baca Juga :  Inspirasi Berbisnis dari Diajeng Lestari: Founder HIJUP

Jika Dia Telah Pergi Meninggalkanmu, Jangan Masih Tagisi Keadaannya

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka
instagram.com/sitinurcahyani

Lebih-lebih jika memang dia yang memilih untuk meninggalkanmu, maka jangan masih tangisi kepergiannya, jangan meratapi keadaan, karena kamu akan semakin terpukul dan tersiksa jika terus saja tidak ikhlas dengan apa yang sudah terjadi.

Lihatlah Pada Dirimu Sendiri, Apakah Kamu Tidak Kasihan Dengan Dirimu yang Seakan Diperbudak Cinta?

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka
instagram.com/sitinurcahyani

Coba mulai dari sekarang lihatlah pada dirimu sendiri, apakah kamu tidak kasihan dengan dirimu yang seakan diperbudak tidak karu-karuan oleh cinta?

Apakah kamu tidak capek sedikit-sedikit merasa sedih dan sakit? maka cobalah ikhlas atas apa yang sudah kamu alami, lupakan semua tentangnya, jika memang dia bersalah maka berusahalah memaafkan.

Baca Juga :  Apa Dengan Mengeluh Masalahmu Selesai? Tidak. Justru Akan Semakin Melelahkan. Maka Lebih Baik Bersabar!

Dan jika semua itu sulit atau bahkan sangat sulit, belajarlah sedikit demi sedikit, karena secara perlahan kamu akan ikhlas bila kamu terus belajar dan belajar.

Ingat Ya, Cinta Itu Mengasihi Bukan Malah Menyiksa, Maka Jangan Siksa Dirimu Dengan Luka yang Terus Membekas

Kau Harus Benar-Benar Paham Mana Cinta dan Mana Luka, Agar Tak Melulu Tersiksa Dengan Cinta yang Penuh Luka
instagram.com/sitinurcahyani

Maka sekali lag ingatlah dengan baik, cinta itu mengasihi bukan malah menyiksa ya, maka bila saat ini alasanmu bersedih dan meringkih hanya karena kamu masih cinta, bergegaslah buang rasa itu auh-jauh, jangan lagi kamu siksa dirimu dengan luka yang terus membekas.

Karena kamu sebenarnya tidak cinta, tapi karena besarnya rasa tidak terima bahwa kenyataan tidak berpihak kepadamu, dan kamu belum sepenuhnya sadar akan keputusan terbaik Allah.