Kegiatan Literasi 5 Persami Pertama Dea

KABARPANDEGLANG.COM – Perkemahan merupakan salah satu macam kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan secara out door. berkemah juga melatih hidup bermasyarakat di alam terbuka dengan memakai kemah atau tenda sebagai tempat bernaung dari panas, hambar, hujan, dsb. Berikut ini teks perihal pengalaman Dea mengikuti Persami.

Persami Pertama Dea

Penulis: Niken Ari

“Huh, kenapa sih harus ikut Persami,” keluh Dea sore itu ketika diantar ayahnya menuju lapangan sepak bola bersahabat sekolahnya di tempat Cipayung, Jakarta Timur untuk mengikuti Persami. Persami atau perkemahan Sabtu Minggu yaitu bagian dari kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah Dea.

“Pasti akan membosankan ya, Yah, satu malam tidak ada televisi,” Dea masih mengeluh.

“Ayah yakin, kamu akan suka. Dahulu, waktu Ayah seusia kau, Ayah juga sering ikut Persami,” kata Ayah. Dea hanya mengangguk. Ia mencium tangan ayahnya dan segera bergabung dengan sahabat sekelasnya yang sudah berkumpul di lapangan sepak bola.

“Adik-adik, kalian akan dibagi berkelompok untuk mendirikan tenda. Satu kelompok satu tenda, terdiri dari lima orang,” ujar Kak Firman, kakak pembina Pramuka.

Dea ditempatkan di kelompok 2 bersama Ayu, Isma, Lulu, dan Fina. Mereka segera membangun tenda dibantu Kak Sari, abang pembina yang lain. Setelah tenda final, mereka diberikan waktu membersihkan diri dan berkumpul lagi pukul 7 malam dalam acara api unggun.

Baca Juga :  Kegiatan Literasi 6 Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah

Biasanya, pukul 7 malam, ada kartun favorit Dea di TV. Dea pun kesal karena akan melewatkan satu episode.

Api unggun sudah menyala di tengah lapangan. Semua anggota Pramuka mengelilingi api unggun. Kelompok Pramuka dari kelas 6, lalu membawakan dua lagu diiringi gitar. Setelah itu, abang-kakak alumni tampil membawakan pantun berantai.

“Ayah memiliki mobil berwarna biru. Akhir-final ini kendaraan beroda empat kesayangan Ayah sering mogok. Maka Ayah membawa mobilnya ke…,” kata seorang abang alumni.

“…dokter binatang,” sambung abang alumni yang lain. Semua penonton pun tertawa.

Dea merasa sangat terhibur. Kekesalan Dea karena tidak bisa menonton kartun favoritnya pun hilang.

Pada tengah malam, Persami dilanjutkan dengan program jurit malam. Saat itu, malam bulan purnama. Peserta diwajibkan mencari jejak dengan cara memecahkan sandi-sandi Pramuka.

Dea bersama sobat-sahabat kelompoknya menemukan sebuah papan petunjuk. Dibantu senter mereka membaca tulisan di papan: “IRIK KOLEB NIGNIREB NOHOP UMETEK”. Mereka pun kebingungan.

Tib-datang Ayu berkata, “Aku mampu memecahkannya! Ini yakni sandi Pramuka Balik, yakni aksara yang dibaca terbalik. Makara begini cara membacanya, “Ketemu Pohon Beringin Belok Kiri’. Itu petunjuknya.”

Baca Juga :  Aktivitas Insan Yang Mensugesti Daur Air

Benar saja, tak usang Dea dan teman-temannya menemukan pohon beringin yang dimaksud. Setelah itu, masih banyak sandi Pramuka yang harus mereka pecahkan. Sungguh mengasyikkan.

“Benar kata Ayah, Persami adalah acara yang sangat seru,” gumam Dea.

Ulasan Teks
Judul Cerita Persami Pertama Dea
Pengarang Niken Ari
Tokoh Utama: Dea
Tokoh Lain Ayah Dea, Kak Firman, Kak Sari, Ayu, Isma, Lulu, dan Fina
Di manakah cerita ini terjadi? Daerah Cipayung, Jakarta Timur
Apa yang terjadi dengan tokoh utama? Dea tidak bisa menonton kartun favoritnya.
Mengapa hal itu terjadi? Dea mengikuti kegiatan persami di sekolahnya
Bagaimana duduk perkara dalam kisah ini diselesaikan? Ternyata Persami sangat mnghibur sehingga kekesalan Dea alasannya adalah tidak bisa menonton kartun favoritnya pun hilang.
Kapankah waktu terjadinya kisah ini? Sore hari dan Malam hari
Pesan apakah yang kamu dapatkan dari cerita di ata?
Kegiatan persami selain mampu melatih kemampuan kepramukaan juga dapat menjadi sarana hiburan

Salah satu aktivitas berkemah yang menyenangkan ialah bermain di sekitar api unggun. Dari zaman manusia mengenal api, aktivitas di sekitar api unggun merupakan acara yang sering dilakukan masyarakat untuk berkumpul, bahkan untuk mengusir binatang buas.

Baca Juga :  Cita-Citaku Menjadi Anak Salih

Pada saat api unggun dinyalakan, panas dari api akan dipancarkan ke sekelilingnya hingga sekitarnya terasa hangat. Panas mampu dipindahkan dengan beberapa cara selain dipancarkan.

Gunakan tempat yang tersedia di bawah ini untuk menggambarkan sebuah insiden perpindahan panas melalui konveksi, radiasi dan konduksi. Berilah catatan pada gambar untuk memperjelasnya. Gambarlah dengan memakai media kering dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitarmu.

Jelaskanlah gambarmu kepada sahabat di dalam kelompokmu dengan percaya diri.

Perkemahan merupakan salah satu macam kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan secara out do Kegiatan Literasi 5 Persami Pertama Dea

Perpindahan panas mampu terjadi dengan tiga cara adalah konduksi, konveksi,  dan radiasi (pancaran). Pada umumnya, perpindahan kalor pada zat padat akan berlangsung secara konduksi. Konduksi kalor dapat terjadi jika ada perbedaan suhu. Konveksi hanya terjadi pada zat-zat yang mampu mengalir, adalah zat cair dan gas.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!