Kegiatan Literasi 6 Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah

KABARPANDEGLANG.COM – Mempelajari aneka macam peristiwa sejarah mampu kau lakukan dengan berkunjung ke museum. Di museum, kamu mampu menggali info perihal kejadian-kejadian sejarah yang mengiringi perjalanan bangsa Indonesia.

Museum yaitu forum, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya dukungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum mempunyai peran menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum mempunyai dua fungsi besar yaitu :

  1. Sebagai daerah pelestarian, museum harus melakukan   aktivitas sebagai berikut : Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. Perawatan, yang mencakup kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. Pengamanan, yang meliputi aktivitas pinjaman untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah insan.
  2. Sebagai sumber isu, museum melaksanakan aktivitas pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian. Penelitian dilakukan untuk membuatkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
Baca Juga :  Menciptakan Logo Dan Maknanya

Ayo, Wisata Sejarah

1. Tujuan wisata

  • Dapat menunjukkan peninggalan sejarah di lingkungan setempat
  • Dapat menggali info mengenai sejarah

2. Alat dan bahan

  • Objek-objek bersejarah dan museum
  • Alat tulis
  • Alat perekam: kamera, tape, hp
  • Perbekalan

3. Langkah wisata museum

  • Carilah informasi dengan melaksanakan wawancara kepada penjaga atau pemandu objek bersejarah atau museum.
  • Catat dan rekamlah seluruh berita yang kau dapatkan.
  • Dokumentasikan objek bersejarah tersebut dengan memfotonya.
  • Setelah semua isu dan gambar perihal objek bersejarah tersebut kau dapatkan, serta kamu telah secara lengkap mengamati objek bersejarah, kamu mampu mengakhiri kegiatanmu di kawasan tersebut dan mempersiapkan laporannya.

4. Laporan wisata sejarah

Tempat: Museum Fatahillah
Hari dan tanggal: ………………………………………………………………………………..
Waktu: ………………………………………………………………………………………………..
Anggota Tim: ………………………………………………………………………………………
Hasil kunjungan: .

Baca Juga :  Contoh Lagu Bertangga Nada Mayor Dan Minor

Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah

Museum Fatahillah mempunyai nama resmi Museum Sejarah Jakarta ialah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Pada awalnya museum Fatahillah merupakan bangunan kolonial Belanda yang di pergunakan sebagai balai kota. Selain dipergunakan sebagai balaikota gedung juga mempunyai fungsi sebagai Pengadilan, Kantor Catatan Sipil dan Dewan Kotapraja.

Mempelajari berbagai peristiwa sejarah dapat kamu lakukan dengan berkunjung ke museum Kegiatan Literasi 6 Laporan Wisata Sejarah Ke Museum Fatahillah

Berbagai koleksi yang ada dipamerkan dalam beberapa ruangan, sesuai kurun asalnya. Ruang-ruang festival yang ada ialah, Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung dan Ruang MH Thamrin.

Pada bab lantai bawah museum ini berisikan peninggalan VOC mirip patung, keramik-keriamik batang kerajinan mirip prasasti, gerabah, dan penemuan batuan yang ditemukan para arkeolog. Terdapat pula peninggalan kerajinan Betawi seperti dapur khas Betawi tempo dulu.

Sementara pada bagian lantai dua terdapat perabotan peninggalan para bangsa Belanda mulai dari kawasan tidur dan lukisan-lukisan, lengkap dengan jendela besar yang menghadap alun-alun. Konon, jendela besar inilah yang dipakai untuk melihat eksekusi mati para tahanan yang dilakukan di tengah alun-alun.

Baca Juga :  Perilaku Menghargai Perbedaan Di Lingkungan Sekolah

Pada museum ini juga ditemukan beberapa penjara-penjara bawah gedung dan bawah tanah. Penjara bawah tanah dahulu digunakan untuh menahan para tahanan yang melawan pemerintahan Belanda. Bagian ini terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap dengan bandul besi, sebagai belenggu kaki para tahanan. Bahkan konon katanya pendekar nasional Pangeran Diponogoro pernah dikurung dipenjara ini dan juga Pahlawan dari Aceh adalah Cut Nyak Dien juga pernah dipenjarakan disini.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!