Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

KABARPANDEGLANG.COM – Manusia, memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia berupa kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Setiap kali insan melaksanakan acara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selalu menunjukkan dampak kepada lingkungannya, baik lingkungan alam, maupun lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya.

Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu desa nelayan tradisional yang menjadikan bahari sebagai ladang kehidupan mereka. Laut yakni ibu yang memperlihatkan kehidupan semenjak zaman nenek moyang mereka. Dari hasil maritim, masyarakat di desa ini telah berhasil mengirimkan belum dewasa mereka untuk bersekolah dan pada akibatnya bekerja.

Masyarakat nelayan di desa Lamalera, mempunyai tradisi berburu paus yang telah diturunkan bertahun-tahun oleh nenek moyang mereka. Tidak sembarang paus yang mereka buru, hanya paus yang sudah tua saja yang mereka buru. Jika mereka menemukan paus muda, masyarakat nelayan di desa ini akan mengembalikannya ke maritim lepas. Mereka pun bersepakat secara akhlak bahwa dalam setahun, dihentikan lebih dari 15 paus yang mereka buru. Dengan demikian, mereka tetap menjaga semoga paus tidak punah.

Baca Juga :  Perubahan Aktivitas Manusia Balasan Iptek

Untuk berburu paus, para nelayan melakukan pemantauan dari bibir pantai dan dari atas bukit. Ada beberapa orang yang senantiasa berada di bukit itu untuk memantau, sambil melakukan
acara lainnya seperti memperbaiki jala, menganyam atap perahu dari daun lontar, memasak, atau membaca buku.

Jika mereka melihat paus, mereka akan berteriak “baleo” yang berarti paus. Teriakan itu, menciptakan para nelayan yang berada di bibir pantai segera bersiap melaut. Mereka akan mengirimkan sebuah perahu untuk mengamati jenis dan umur paus. Jika mereka melihat paus itu layak ditangkap, mereka akan akan memanggil perahu-bahtera lain untuk mendekat.

Daging dan minyak paus yang berhasil ditangkap lalu akan dibagi ke seluruh warga desa. Pembagian diutamakan bagi janda dan yatim piatu, gres lalu kepada penangkap paus, pemilik perahu, kemudian kepada masyarakat lainnya. Daging dan ikan paus ini mampu ditukar dengan jagung, umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran dari masyarakat pegunungan. Kegiatan tukar barang ini dilakukan di Pasar Wulandoni, sekitar 3 km dari Lamalera.

Ayo Menulis

Bacaan di atas merupakan salah satu teks penjelasan yang dimuat pada sebuah surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu jenis media cetak yang paling banyak dipakai masyarakat. Surat kabar atau koran merupakan salah satu media cetak yang mampu menawarkan berbagai macam gosip.

Baca Juga :  Acuan Lantai Dalam Seni Tari

Untuk memahami sebuah teks klarifikasi pada bacaan di atas, kamu perlu mengetahui pokok pikiran di setiap paragrafnya. Temukanlah pokok-pokok pikiran dalam setiap paragraf dengan melaksanakan aktivitas berikut ini.

  1. Siapkan sejumlah kartu atau kartu pokok pikiran seperti acuan di bawah ini sesuai dengan jumlah paragraf pada bacaan di atas.
  2. Bacalah kembali bacaan tersebut dan temukan pokok pikiran di setiap paragrafnya.
  3. Tuliskanlah pokok pikiran tersebut pada kartu yang telah kamu siapkan.
  4. Diskusikanlah pokok pikiran dengan sahabat-sobat di dalam kelompokmu. Berikan komentar dan saran yang membangun untuk setiap pokok pikiran yang dibuat temanmu.
  5. Kelompokan pokok pikiran yang sama pada setiap paragraf.
  6. Ambillah sebuah karton, kemudian tuliskan di bab paling atas judul bacaan.
  7. Buatlah garis-garis penghubung sesuai jumlah paragraf yang ada.
  8. Tempelkan semua pokok pikiran yang dibentuk teman sekelompokmu sesuai paragrafnya.
  9. Buatlah sebuah paragraf untuk membuat kesimpulan terhadap bacaan tersebut.
  10. Presentasikanlah hasil analisis bacaanmu di depan kelas
 memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

Ayo Berdiskusi

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang ingin kamu ketahui wacana peristiwa yang terjadi di sekitarmu. Bertanya merupakan kegiatan mencari jawaban ihwal sesuatu yang belum diketahui. Kita dapat bertanya kepada siapa pun, termasuk kepada teman sebaya.

Baca Juga :  Kelurahan Babakanpasar Luncurkan Gerakan Pungut Sampah

Kegiatan bertanya juga dapat menjadi aktivitas awal sebuah diskusi. Ikutilah tahapan aktivitas berikut ini dengan saksama di dalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang.

  1. Buatlah dua pertanyaan menurut bacaan.
  2. Tuliskanlah pertanyaanmu di selembar kertas kecil. Tuliskan nama dan pertanyaanmu dengan terperinci dan menggunakan kalimat tanya yang benar.
  3. Gulunglah kertas pertanyaanmu lalu masukkan ke dalam sebuah wadah.
  4. Secara bergiliran anggota kelompok mengambil gulungan kertas dari dalam wadah.
  5. Setelah semuanya mendapatkan sebuah gulungan kertas, bukalah lembar pertanyaan secara bersamaan.
  6. Lalu tuliskan jawabannya di bawah pertanyaan tersebut.
  7. Tempelkan kertas pertanyaan dan jawabannya di salah satu dinding kelas. Lakukan aktivitas yang sama untuk pertanyaan kedua.
  8. Lihatlah kembali pertanyaan yang telah kamu buat, dan tanggapan dari sobat-temanmu. Lakukanlah diskusi dengan teman yang menjawab pertanyaanmu untuk menerima keterangan yang lebih lengkap.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!