Kejadian Perlawanan Terhadap Belanda

KABARPANDEGLANG.COM – Pada awalnya Belanda tiba ke Indonesia hanya untuk berdagang. Salah satu faktor khusus yang menyebabkan bangsa Belanda harus melakukan penjelajahan samudera yakni ditutupnya pelabuhan Lisabon bagi para pedagang Belanda.

Belanda berhasil mengusai berbagai wilayah yang ada di Indonesia salah satunya yaitu dengan menggunakan seni manajemen devide et impera (memecah-belah). Kemudian Belanda memaksa untuk memonopoli perdagangan yang ada di Indonesia.

Kedudukan Belanda di Nusantara berlangsung antara 1596-1942 diawali dengan kedatangan armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1596 yang berlabuh di Banten.

Mulanya mencari barang dagangan atau rempah rempah akan tetapi lalu Belanda bukan sekedar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Nusantara.

Tahun 1596 awal penjajahan Belanda di Nusantara dengan mendirikan persekutuan dagang yang berjulukan VOC (Vereeningde Oost-indische Compagnie) atau persekutuaan dagang  India timur yang dibantu oleh pemerintahan Belanda. VOC menguasai dan mengekploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602 – 1799.

Berikut beberapa tokoh dari beberapa daerah yang memimpin perlawanan terhadap Belanda.

Pada awalnya Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda

1. Sultan Hasanudin

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Sultan Hasanuddin
Asal Daerah Makasar (Sulawesi Selatan)
Alasan Melakukan Perlawanan Kompeni Belanda mau memonopoli perdagangan rempah dari maluku
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Perang dua hari dengan pasukan Belanda pada April 1655 di Buton yang dipimpin langsung oleh Sultan Hasanuddin. Benteng pertahanan Kompeni Belanda di Buton berhasil direbut
  2. Pada tahun 1666, Belanda dibawah kepemimpinan Laksamana Cornelis Speelman berusaha menguasai kerajaan Gowa, namun belum berhasil karena menerima perlawanan dari pasukan Sultan Hasanudin.
Hasil Perlawanan: Sultan Hasanuddin berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan kecil di bab timur Indonesia untuk melawan Belanda. Namun kesannya Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, sehabis menerima dukungan dari raja Bone, Arung Palakka. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya.
Baca Juga :  Prinsip-Prinsip Dasar Tari

2. Pangeran Antasari

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Pangeran Antasari
Asal Daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Alasan Melakukan Perlawanan Rakyat Banjar tidak suka dan tidak oke dengan merajalelanya dalam menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan serta terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859.
  2. Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito hingga ke Puruk Cahu.
Hasil Perlawanan: Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yang bermarkas di gua-gua, yakni Kiai Demang Leman dan Tumanggung Aria Pati.

3. Patimura

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Patimura
Asal Daerah Maluku
Alasan Melakukan Perlawanan Kembalinya Belanda ke tanah Maluku mmbuat rakyat maluku lalu bangkit dan melakukan perlawanan karena diberlakukannya kembali kerja paksa yang sudah hilang, penindasan oleh VOC dan pengerahan rakyat untuk dijadikan pasukan belanda
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Perlawanan rakyat Maluku diawali dengan membakar bahtera Pos di Porto (pelabuhan) pada 15 Mei 1817 dan mengepung Benteng Duurstede.
  2. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa.
  3. Pejuang Maluku lalu melanjutkan perjuangan dengan sistem gerilya.
Hasil Perlawanan: Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat mirip perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Walaupun akhirnya, Pattimura dan pemimpin-peminpin lainnya mampu ditangkap Belanda, dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di Kota Ambon.
Baca Juga :  Menghargai Aktivitas Usaha Ekonomi Orang Lain

4. Sisingamangaraja

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Sisingamangaraja
Asal Daerah Sumatera Utara
Alasan Melakukan Perlawanan Adanya siasat Belanda dengan memakai gerakan Zending untuk menguasai daerah Batak serta kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung dan hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Singamangaraja XII terus melaksanakan perlawanan secara gerilya serta berhasil melaksanakan konsolidasi pasukannya.
  2. Kemudian bersama pasukan pertolongan dari Aceh, secara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan dan Balige pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Sisingamangaraja XII ini telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.

5. Sultang Ageng Tirtayasa

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Sultan Ageng Tirtayasa
Asal Daerah Banten
Alasan Melakukan Perlawanan Kedatangan Belanda ke Banten awalnya hanya untuk melakukan perdagangan. Namun, dengan potensi alam yang dimiliki oleh Banten VOC hendak menguasai Banten
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Sultan Ageng Tirtayasa memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda.
  2. Pasukan Banten yang dipimpin Sultan Ageng yang menyerang Belanda di Batavia.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.
Baca Juga :  Kombinasi Gerak Dasar Dalam Permainan Rounders

6. Pangeran Diponegoro

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Pangeran Diponegoro
Asal Daerah Jawa Tengah
Alasan Melakukan Perlawanan Wilayah Kesultanan Mataram semakin sempit dan para raja sebagai penguasa pribumi mulai kehilangan kedaulatan serta Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern kesultanan, contohnya soal pergantian raja dan pengangkatan patih.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Pertempuran pertama meletus pada tanggal 20 Juli 1825 di Tegalrejo.  Kabar mengenai pecahnya perang melawan Belanda segera meluas ke berbagai tempat. Dengan dikumandangkannya perang sabil,
  2. Pada pertempuran-pertempuran tahun 1825–1826 pasukan Belanda banyak terpukul dan terdesak.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Pangeran Diponegoro telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.

7. Silas Papare

Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Nama Tokoh Silas Papare
Asal Daerah Papua
Alasan Melakukan Perlawanan Ingin menyatukan Irian Barat dengan Republik Indonesia dikala Irian Barat berada dibawah kekuasaan Belanda.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
  1. Kegigihannya dalam berjuang untuk kemerdekaan Papua membuatnya sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda.
  2. Usahanya untuk mempengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak pada akhirnya membuat beliau harus masuk penjara di Jayapura
  3. Berbagai perjuangan dilakukannya mirip, pemberontakan, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII), serta Badan Perjuangan Irian.
Hasil Perlawanan: Kegigihan usaha Silas Papare telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil, Irian Barat merdeka dan menyatu kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!