Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya

Kita berekenalan Allah yang merancang, kita merasakan suka Allah yang memberi, kita bersama Allah yang mengatur, dan kita berbahagia Allah yang memberi nikmat.

Tapi sayang kita kadang melupakan-Nya, kapan? Saat kita perlakukan cinta dengan cara yang salah, dan saat kita menjadikan cinta sebagai jalan untuk menjauh dari kasih sayang-Nya.

Kadang Kita Terlalu Gegabah Mengungkap Cinta, Hingga Tak Pedulikan Peraturan Allah

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya
lukihermanto.com

Buktinya, kita kadang terlalu gegabah mengungkapkan cinta, menyatakan cinta, mengatakan bahwa “Aku benar-benar menyukaimu”

Hingga tidak perdulikan peraturan Allah. Bahkan kadang kita jelas-jelas mengabaikannya, saat rasa cinta yang ada dihati seakan-akan tak lagi terbendung.

Baca Juga :  Terkadang Ada Seseorang yang Hanya Untuk Mengisi Hati Kita, Bukan Untuk Menemani Hidup Kita

Kadang Kita Seenaknya Menyatakan “Aku Mencintaimu” Walau Tidak Dengan Tanggung Jawab Yang Pasti

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya
yuantara.com

Kadang kita seenaknya menyatakan “Aku mencintaimu” walau tidak dengan tanggung jawab yang pasti. Padahal yang namanya cinta harus dipertanggung jawabkan, butuh yang namanya keberanian untuk memiliki.

Bukan hanya tahu bahwa mencinta itu adalah sangat membahagiakan, tapi memastikan dengan cara yang baik dan benar saja tidak pernah tahu.

Pacaran Kita Anggap Biasa, Karena Kadang Kita Terlalu Menggampangkan Anugerah Allah

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya
sitiasiyatul.blogspot.co.id

Dan sering kita mengabaikan Allah saat rasa suka dihati seakan-akan meletup-letup, kapan?

Saat pacaran kita anggap biasa, saat bermain tanpa batas dengan bukan muhrim kita anggap lumrah, dan saat berduaan tanpa ikatan pasti kita anggap adalah kekinian.

Baca Juga :  Sudah Baik, Tapi Mengapa Mendapatkan Pasangan yang Tidak Baik?

Karena kadang saat kita terlalu menggampangkan anugerah Allah, kita buta akan tanggung jawab.

Kita menganggap cinta yang ada hanya sebuah rasa bahagia, padahal rasa itu adalah amanah ilhai yang harus kita tunaikan tanggung jawabnya.

Kita Merubah Yang Haram Menjadi Halal, Saat Hati Sudah Tak Lagi Mengingat Allah

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya
trendfashionterbaru.Com

Dan sungguh sangat menyedihkan saat kita merubah yang haram menjadi halal, merubah yang tadinya tak biasa menjadi biasa.

Dan merubah yang tadinya dosa seakan-akan menjadi pahala, kapan? Saat kita tak lagi meningdahkan cinta Allah, dan saat hati sudah tak lagi mengingat Allah.

Padahal Cinta Tak Semudah Itu, Butuh Yang Namanya Ketegasan Dan Tanggung Jawab Agar Cinta Yang Dirasakan Bisa Mendatangkan Kebaikan Allah

Kita Berkenalan, Allah yang Rancang. Kita yang Suka, Allah yang Memberi. Tapi Sayang Kita Kadang Melupakan-Nya
pinterest.com

Padahal cinta yang sesungguhnya tidak semudah itu, tidak semudah dengan berkata “Aku mencintaimu” atau “Aku menyukaimu”.

Baca Juga :  Jadi Bucin Saat Masih Pacaran Akan Mengalami 5 Kerugian Ini

Karena cinta harusnya butuh yang namanya ketegasan dan tanggung jawab, agar cinta yang dirasakan selalu membawa pemiliknya mendekat pada ilahi, dan selalu mendatangkan kebaikan Allah.