Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung

Merasa tersinggung saat mendapat kritkan itu biasa, tetapi jika dibiasakan maka kamu akan menjadi lebih egois untuk menyadari kesalahan yang kamu lakukan dengan bijkasana.

Karena kritik orang lain itu harusnya dimasukkan pada kepala lalu ditela’ah oleh hati, bukan kehati lalu tersinggung. Sebab tak ada kritik yang menjatuhkan sebenarnya, hanya saja kita yang kurang pandai dalam menela’ah dan memaknainya.

Jangan Gegabah Memvonis Seseorang Yang Mengkritikmu Dengan Bahasa Tak Pantas “Sok Suci, Sok Benar, Atau Sok Pintar”

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung
hijabkeren.com

Maka dari itu jangan gegabah memvonis seseorang yang mengkritikmu dengan bahasa yang tak pantas seperti halnya “Sok suci, sok benar, atau sok pintar”.

Karena tak sedikit dari kita terkadang terlalu membenci seseorang berani mengkritik kesalahan kita dengan bahasa yang sedikit mencibir.

Baca Juga :  Polisi Amankan Dua Pelaku Pengurus Tambang Emas Ilegal Di Lebak

Bersyukurlah saat mendapat kritikan dari orang lain, karena mungkin hal itu adalah cara Allah untuk memberimu hidayah, tidak usah gegabah menjadi marah dan bersungut-sungut, ajarkanlah hatimu untuk tenang tenang dan ikhlas.

Sekalipun Ia Berniat Seperti Itu, Sadarilah Dengan Bijaksana Mungkin Dengan Cara Itu Allah Telah Mengetuk Hatimu Untuk Mejadi Lebih Baik

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung
okezone.com

Karena sekalipun orang lain berniat sok pintar ataupun semacamnya, tetaplah berbijkasana menanggapi semunya itu karena bisa jadi saat itu Allah telah mengetuk hatimu agar dirimu menjadi lebih baik, walau cara yang dihadirkan sedikit tidak menyenangkan hatimu.

Tetapi tetaplah berprasangka baik, mungkin saja jika kamu hanya dikritik dengan bahasa yang biasa-biasa saja hatimu tidak akan cepat menyadari kesalahan yang telah kamu perbuat, sebab itulah mengapa Allah terkadang memperdengarkanmu pada kritikan pedas orang lain.

Baca Juga :  Bila Kau Ingin Hidupmu Bahagia Maka Dekatilah Allah. Sebab Allah yang Menciptakan Bahagia

Pandailah Menerima Kritik Dan Saran Dari Orang Lain, Agar Kamu Pandai Pula Dalam Memperbaiki Kekurangan Diri

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung
korhejdalle.wordpress.com

Pandailah menerima kritik dan saran dari orang lain, agar kamu pandai pula dalam memperbaiki kekurangan yang ada pada dirimu, jangan mudah tesinggung dengan perasaan tidak jelas.

Apalagi sampai menyulut sebuah kemarahan dihati, karena seseorang yang paling bodoh didunia ini adalah orang yang apabila diberitahukan kesalahannya ia marah dan mau benar sendiri, alias egois.

Jangan Biasakan Tersinggung Saat Orang Lain Mengkritikmu, Apalagi Sampai Merasa Gedeg Dihati Yang Berkepanjangan

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung
tribunnews.com

Maka, jangan biasakan tersinggung saat orang lain mengkritikmu, apalagi sampai merasa gedeg dihati yang berkepanjangan, karena perasaan yang demikian hanya akan menjerumuskan dirimu pada perbuatan hina.

Baca Juga :  Setiap Kesedihan Yang Datang Mungkin Bukan Sekedar Luka Batin Semata, Bisa Jadi Itu Pelebur Dosa Kita

Sebab, perasaan gedeg atau yang disebut dengan kemarahan dihati jika dibiarkan akan menyulut pada penyakit hati yang bermacam-macam, sehingga pada akhirnya sikap dan perilakumu tidak terkendali dan menjadi perbuatan yang menghinakan diri sendiri.

Berbijaklah Saat Orang Lain Mengkritikmu, Karena Hal Itu Membuktikan Bahwa Mereka Memperdulikanmu

Kritik Harusnya Dimasukkan Kekepala Lalu Ditela’Ah Melalui Hati, Bukan ke Hati Lalu Tersinggung
dream.co.id

Maka, berbijaklah saat orang lain mengkritikmu, karena hal itu membuktikan bahwa mereka tengah memperdulikanmu.

Jangan membodohi diri dengan terus merasa tersinggung yang tidak karu-karuan, apalagi sampai membiarkan hati dalam keadaan marah, sebab tidak terimanya diri karena merasa dipermalukan.

Padahal malu yang sebenarnya adalah saat kamu terus menerus berada dalam kesalahan, namun tak seorangpun yang berani mengkritik, karena hal itu membuktikan bahwa hidupmu begitu menyedihkan sebab tak ada yang perduli padamu.