Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya

Banyak diantara kita yang kadang merasa sangat lebih baik dari orang lain, sehingga menjudge, menghina, dan mengejek seseorang yang hijrahnya belum benar-benar baik dilakukannya dengan mudah.

Terlebih seseorang yang dulunya memang pernah terjatuh dalam kehidupan yang kelam dan penuh dengan dosa, kadang kita masih berkata “ah, bentar lagi juga balik pada kehidupannya yang dulu”. Padahal, jika sudah melihatnya sudah baik doakan dia semoga semakin mantap dengan hijrahnya.

Kita tidak harus sejahat itu menghakimi orang lain, seharusnya kita lupakan ksalahannya, lupakan keburukannya, dan berbaik sangkalah pada hijrahnya.

Hanya Karena Dia Pernah Melakukan Kesalahan, Bukan Berarti Dia Tidak Bisa Berubah dan Tidak Pantas Dimaafkan

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya
instagram.com/idp91

Lagipula, apa sih untungnya kita menghakimi dia? karena apapun kesalahannya di masa lalu adalah urusan Allah. Kita sebagai insan yang kata orang telah baik belum tentu menurut Allah juga baik, sebab itulah mengapa kita jangan sombong merasa telah lebih baik.

Baca Juga :  Tidak Akan aAda yang Benar-benar Sanggup Memaafkan, Setelah Diperlakukan Buruk Berkali-kali

Jangan merasa paling suci, apalagi ketika tahu bahwa seseorang itu pendosa berat di masa lalu, karena bagaimanapun kesalahannya bukan berarti dia tidak bisa  berubah dan tidak pantas dimaafkan.

Berpikirlah Bijaksana, Sebab Bila Memang Dia Telah Berubah Itu Artinya Allah Telah Memberinya Hidayah

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya
instagram.com/idp91

Jangan membiasakan diri memandang sebeah mata, karena sampai kapanpun tidak akan pernah jelas. Dan berpikirlah bijaksana, dimana kita harus selalu berpikir dan berprasangka baik.

Karena, bila memang orang tersebut telah berubah, telah memilih hijrah, itu artinya Allah telah memberinya hidayah, dan tentunya dialah termasuk orang yang Allah sayang, hingga diberi kesempatan untuk mendekat kembali kepada-Nya.

Allah Menyayanginya, Sebab Itulah Dia Disentuh-Nya Dengan Hidayah. Tugasmu Adalah Menerimanya Dengan Penun Syukur

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya
instagram.com/idp91

Iya, artinya Allah menyayanginya, walau menurut kita dia adalah pendosa dan ahli maksiat di masa lalu, tapi ketika dia berubah itu bukti bahwa dia termasuk orang-orang yang Allah cinta kasihi.

Baca Juga :  Ini 5 Manfaat Kumur-kumur Dengan Air Garam

OLeh sebab itu dia Allah sentuh dengan hidayah-Nya, dengan kebaikan-Nya, hingga akhirnya terketuk untuk bertaubat dan kembali ke jalan benar. Lantas tugas kita apa? tugas kita adalah menerimanya dengan penuh rasa syukur, sebab bertambah lagi sahabat kita menuju jalan-Nya.

Jangan Ungkit Lagi Masa Lalu Kelam yang Pernah Dijalaninya, Karena Hal Tersebut Tentu Akan Menyakiti Hatinya

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya
instagram.com/idp91

Untuk itu, bila ada orang yang demikian diantara kita maka jangan pernah ungkin lagi masa lalu kelam yang pernah dijalaninya, karena hal tersebut tentu akan menyakiti hatinya.

Berbaik sangkalah dengan perubahannya, karena semakin kita mempercayainya maka dia akan semakin bersemangat sebab menemukanmu seorang sahabat yang mampu menerimanya dengan penuh kasih sayang.

Baca Juga :  Allah Selalu Punya Cara Untuk Membantumu Menyelesaikan Masalahmu, Jadi Jangan Jauh-Jauh Dari Allah

Sambutlah Perubahan Baiknya, dan Jadilah Kamu Sahabat yang Bisa Menuntunnya Menemukan Jalan Surga

Lupakan Kesalahannya, Lupakan Keburukannya, dan Berbaik Sangkalah Pada Hijrahnya
instagram.com/idp91

Sambutlah perubahan baiknya, hargai keputusan baiknya, dan jadilah kita sahabat yang bisa menuntunnya menemukan jalan surga, tanpa lagi mempermasalahkan siapa dia di masa lalu.

Ingatkan hati kita untuk tidak merasa paling baik, meski benar menurut sebagian orang kita telah baik, karena bagaimanapun tidak ada yang tahu bagaimana posisi masing-masing kita di hadapan Allah.