Tak heran jika jaman sekarang terjadi banyak perselingkuhan yang berujung perceraian dikalangan masyarakat. Peran media sosial juga sangat berpengaruh untuk memicu masalah-masalah yang terjadi.
Dan tak heran pula para istri menjadi lalai dalam kewajibannya menjaga suami dan anak-anaknya. Dia terlalu asyik bermain dengan Gadjetnya, sampai-sampai lupa bahwa tanggung jawabnya kini menjadi korban egonya dalam mencari sebuah hiburan semata.
Situs online-shop yang menawarkan barang-barang terkini kerap kali menjadi bahan protesan terhadap suaminya. Marah ketika inginnya tidak terpenuhi, jenuh ketika mendengar suaminya menasehatinya terus menerus supaya tidak terlena dengan apa yang ditawarkan orang-orang melalu media online tersebut.
Berawal Dari Kata Jenuh, Lalu Mencari Hiburan Di Jejaring Sosial
Tak cukup disitu saja, masalah yang kian komplek menjadikan seorang perempuan terkadang semakin sesak didalam rumah. Mulai merasa capek mngurus semua keperluan rumah tangga. Dari anak-anak yang semakin sulit diatur, cucian menumpuk, dan pendapatan suami yang kurang lancar membuatnya mencari hiburan baru di jejaring sosial.
Ia lupa bahwa pengaduan terbaik ialah kepada tuhannya, bukan kepada benda yang seakan-akan bisa menyelesaikan masalahnya.
Bertemu Dengan Orang-Orang Baru
Merasa senang bertemu dengan banyak orang-orang baru. Merasa masalah yang ia alami bukan hanya terjadi pada dirinya sendiri. Karena kiat kali teman baru yang dijumpai menawarkan solusi-solusi jitu untuk menyelesaikannya.
Tapi ingat, teman yang hanya kita jumpai lewat saluran udara itu tak selamanya sama dengan yang kita pikirkan. Mereka datang terkadang memang tulus membantu, tulus meberi solusi terhadap masalah kita. Namun tak sedikit pula yang datang hanya untuk semakin mengecoh permasalahan yang terjadi rumah tangga.
Merasa Terhibur, Hingga Tanpa Sengaja Sharing Segala Hal Dalam Rumah Tangga
Merasa semakin terhibur, hingga tanpa disengaja kita sharing segala hal yang terjadi dalam rumah tangga. Tanpa memilah apa yang harus kita ceritakan. Dari cara kita mengurus suami, mengurus anak-anak, mengurus keuangan keluarga dan bahkan yang terakhir mengurus hubungan kita dengan mertua.
Syukur-syukur kalau yang mendengarkan sheringan kita orang yang baik dan bijak, kita bisa dengan senang hati mengambil hikmahnya.
Membuka Cerita Yang Seharusnya Tidak untuk Diceritakan
Namun, perlu kita ingat sebaik apapun orang yang menjadi teman, kita tidak boleh melampaui batas untuk membuka cerita yang seharusnya tidak boleh untuk kita beritahu terhadap orang lain.
Mungkin di awal niat kita hanya untuk shering biasa. Hanya untuk mencari hiburan semata. Tapi begitulah seorang wanita, dari hanya bercanda bercerita sesuatu yang penting sampai-sampai lupa membuka aib keluarga.
Seperti suami yang tidak seperti suami orang lain dalam memanjakan inginnya, dari suami yang sering melarangnya untuk tidak membeli barang-barang yang tak berguna, bahkan bisa tanpa sengaja membandingkannya dengan suami temannya yang sedang menjadi tumpuan masalahnya.
Disitulah awal dari para wanita menjadikan media sosial sebagai pemecah masalah yang menurutnya menyenangkan dan cepat teratasi.
Menjadi Kebutuhan, Dan Akhirnya Lebih Merasa Nyaman Dengan Orang Lain
Merasa lebih baik ketika tengah tersambung dengan orang-orang yang ia kenal di akun sosial, hingga menjadi sebuah kebutuhan yang berkepanjangan. Yang biasanya sedikit banyaknya keluhan akan ia tumpahkan kepada suami, kini ia tumpahkan terhadap orang lain yang belum tentu tahu asal usulnya.
Kadang ia melakukan kebohongan-kebohongan kecil kepada suaminya, kejujuran dan keterbukaan yang biasa digunakan tak lagi menjadi jembatan pengokoh dalam hubunganya melalui segala hal.
Pada akhirnya ia merasa lebih nyaman dengan orang lain ketimbang suaminya sendiri, yang selama ini selalu menyandingnya.