Membuat Bel Listrik Sederhana

Membuat Bel Listrik Sederhana

KABARPANDEGLANG.COM – Bel listrik sederhana merupakan  suatu alat yang bisa menghasilkan bunyi dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menyebabkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil bunyi.

Bel listrik yang dibentuk, memiliki dua bagian utama yaitu; sebuah besi/paku yang dililiti kumparan, dan sebuah sumber bunyi (dipakai bel/lonceng sepeda). Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan, maka kumparan akan bersifat magnet sehingga mampu menarik pemukul lonceng, dan pemukul tersebut akan memukul bel sehingga terjadilah bunyi.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang gampang ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang dibutuhkan yakni berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt.

Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak mampu bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jikalau energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang terang bel listrik tersebut akan terbakar sebab timbul energi panas yang berlebih.

Untuk membuat bel listrik sederhan, beberapa materi dan peralatan yang diharapkan yakni sebagai berikut:

  1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30 x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
  2. Kawat tembaga berdiameter 1 mm, panjang sekitar 11 m.
  3. Sebuah buah saklar sebagai peyambung dan pemutus arus
  4. Sebuah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.
  5. Sebuah paku besi 9 inci (paku usuk).
  6. 10-15 buah sekrup kecil atau paku kecil (paku triplek) secukupnya.
  7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng.
  8. Sepotong kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm).
  9. Sebuah sekrup berukuran 1,5 inci.
  10. Sebuah buah bel atau lonceng.
  11. Selembar pelat besi tipis ukuran 1×15 cm
  12. Selembar pelat baja tipis ukuran 1 x 7 cm (cutter bekas).
Baca Juga :  Wawasan Nusantara Dalam Bidang Ekonomi

Sedangkan alat yang diharapkan dalam pembuatan bel listrik yakni: tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat.

Membuat Bel Listrik Sederhana

Cara Membuat

  1. Langkah pertama adalah pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibentuk dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibentuk lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah sekitar 200-300 lilitan.
  2. Pada bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada dikala bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan memakai sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang dipakai berjumlah 2 buah biar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
  3. Pada bab kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan biar kumparan tidak bergeser saat didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. Penahan ini dapat dibentuk dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium.
  4. Pasang baterai bersahabat dengan saklar, sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu faktual dengan saklar.
  5. Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan dapat dilakukan dengan memakai sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan besar lengan berkuasa, dan tidak goyah.
  6. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) pada bagian atas (lihat gambar). Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua ujungnya. Supaya lebih besar lengan berkuasa penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
  7. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan memakai penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut semoga menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
  8. Letakan saklar akrab dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
  9. Pasang bel/atau lonceng bersahabat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan (lihat gambar).
Baca Juga :  Acuan Sikap Umum Masyarakat

Cara Kerja Bel Listrik

Setelah bel berhasil dibuat silahkan cek kembali bab-bab yang mungkin masih kurang dan segera diperbaiki. Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku bermetamorfosis magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja.

Pada lempengan logam/besi ini lalu dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja menimbulkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.

Baca Juga :  Puasa Di Bulan Ramadan Yang Indah

Pada dikala yang sama relasi lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menimbulkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula.

Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya sampai saklar dimatikan (dalam keadaan off).

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!