KABARPANDEGLANG.COM – Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama. Keputusan bersama yakni suatu keputusan yang sudah ditetapkan menurut pertimbangan, anutan, dan pembahasan yang matang.
Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggota atau seluruh akseptor rapat. Keputusan bersama juga merupakan keputusan yang harus dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab.
Oleh alasannya adalah itu, sebuah keputusan bersama harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua akseptor rapat tanpa terkecuali dan membeda-bedakan. Dalam pengambilan keputusan kita dilarang memaksakan kehendak.
Hasil dari keputusan yang diambil juga tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan. Karena keputusan bersama harus menampilkan rasa keadilan, dan semua peserta rapat memiliki kedudukan yang sama.
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada beberapa nilai penting biar semua pihak yang terlibat merasakan keadilan. Nilai yang fundamental tersebut di antaranya yaitu sebagai berikut.
1. Nilai Kebersamaan
Pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama duduk dalam suatu kawasan dengan tujuan yang sama demi kebaikan bersama. Walaupun setiap penerima rapat berasal dari latar belakang yang berbeda namun harus tetap mendahulukan kepentingan umum dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
2. Nilai Kebebasan Mengemukakan Pendapat
Bebas artinya tidak menerima paksaan dari orang lain, semua penerima rapat boleh mengutarakan pendapatnya. Pendapat yang diberikan harus logis dan masuk di nalar, tidak menjadikan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
3. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain
Setiap akseptor rapat haruslah mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. Bila tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan akseptor lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan supaya tidak menimbulkan permasalahan.
4. Nilai Jiwa Besar Serta Lapang Dada Melaksanakan Hasil Keputusan Dengan Rasa Penuh Tanggung Jawab
Nilai persamaan hak, yaitu seluruh akseptor rapat diberi hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pandangan baru atau gagasan.
Musyawarah mufakat merupakan salah satu bentuk upaya pengambilan keputusan bersama yang sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia yang demokratis. Musyawarah berarti membicarakan dan menyelesaikan bersama suatu duduk perkara dengan maksud untuk mencapai mufakat atau komitmen.
Dengan kata lain, musyawarah adalah pembahasan bersama suatu persoalan guna mencapai keputusan. Sedangkan, mufakat artinya janji untuk melaksanakan hasil musyawarah. Jadi, yang dimaksud musyawarah mufakat ialah negosiasi bersama untuk memecahkan masalah, sehingga tercapai keputusan bundar yang akan dilaksanakan bersama.
Kita mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan golongan atau eksklusif.
Dalam proses musyawarah kita niscaya akan mendengar pendapat dari penerima musyawarah. Pendapat tersebut bisa saja berbeda-beda bahkan saling bertentangan.
Apabila kesepakatan telah diambil, maka kesepakatan itu sudah bukan lagi milik dari pihak yang mengusulkan namun telah menjadi milik bersama. Keputusan tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan bersama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain sebagai berikut.
- Sesuai dengan kepentingan bersama.
- Usul atau pendapat yang disampaikan gampang dipahami dan tidak memberatkan.
- Dalam musyawarah, pertimbangan akhlak lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani yang jujur.
- Pembicaraan harus mampu diterima dengan logika sehat dan sesuai dengan hati nurani.
Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah, antara lain sebagai berikut.
- Musyawarah dilandasi dengan logika sehat dan hati nurani yang luhur.
- Musyawarah dilandasi semangat kegotongroyongan dan kekeluargaan.
- Mengutamakan kepentingan umum.
- Menghargai pendapat orang lain.
- Keputusan yang diambil harus mampu dipertanggungjawabkan secara budbahasa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab.
Tata cara dan persyaratan musyawarah antara lain sebagai berikut.
- Peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai.
- Musyawarah dimulai jika penerima musyawarah telah mencapai kuorum. Kuorum yakni penetapan jumlah minimum anggota yang harus hadir pada dikala musyawarah.
- Ada susunan kepanitiaan yang minimal terdiri dari: ketua, notulis, dan peserta musyawarah.
- Setiap peserta musyawarah berhak memberikan pendapat.
- Setiap peserta musyawarah harus menghargai pendapat orang lain.
- Pendapat yang disampaikan harus mampu diterima akal sehat, tidak untuk kepentingan eksklusif atau golongan, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain sebagai berikut.
- Mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara.
- Berbicara setelah dipersilakan.
- Kalau ada yang berbicara menunggu sampai pembicaraan akhir.
- Bersikap sopan.
- Suara cukup terperinci.
Sikap dalam musyawarah antara lain sebagai berikut.
- Menghargai/menghormati pendapat orang lain.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Tidak boleh mencela pendapat orang lain.
- Tidak boleh memotong pembicaraan orang lain.
Ayo Berlatih
Dari bacaan perihal musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan balasan memakai kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, lalu gunakan untuk bertanya jawab dengan sobat-temanmu dari kelompok lain.
No. | Kata Tanya | Pertanyaan | Jawaban |
---|---|---|---|
1. | Apa | Apa yang dimaksud dengan keputusan bersama? | Keputusan bersama ialah suatu keputusan yang sudah ditetapkan menurut pertimbangan, aliran, dan pembahasan yang matang |
Apa saja nilai yang mendasari kutusan berama ? | Nilai yang mendasari kputusan bersama yaitu nilai kebersamaan, nilai kebebasan mengemukakan pendapat, dan nilai menghargai pendapat orang lain | ||
Apa yang dilarang dilakukan saat mengambil keputusan bersama? | Dalam pengambilan keputusan kita dilarang memaksakan kehendak | ||
Apa saja ciri-ciri muyawarah mufakat? | Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain sesuai dengan kepentingan bersama. ajakan atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami, pertimbangan budpekerti lebih diutamakan, dan pembicaraan harus mampu diterima dengan akal sehat. | ||
Apa saja perilaku yang harus dilakukan ketika musyawarah mufakat? | Sikap dalam musyawarah antara lain menghargai/menghormati pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak boleh mencela pendapat orang lain, dan idak boleh memotong pembicaraan orang lain. | ||
2. | Di mana | Di mana biasanya musyawarah mufakat dilaksanakan? | Musyawarah mufakat dilaksanakan di balai pertemuan. |
Di mana kita harus menghargai pendapat orang lain? | Kita harus menghargai pendapat orang lain ketika melakukan musyawarah mufakat. | ||
Di mana kita dihentikan memotong pembicaraan orang lain? | Kita dihentikan memotong pembicaraan orang lain saat melaksanakan musyawarah mufakat. | ||
Di mana kita tidak boleh memaksakan kehendak? | Dalam pengambilan keputusan kita dihentikan memaksakan kehendak. | ||
Di mana kita dihentikan mencela pendapat orang lain? | Kita dilarang mencela pendapat orang lain saat pelaksanaan musyawarah mufakat. | ||
3. | Siapa | Siapa yang mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama? | Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama. |
Siapa yang harus diwakili kepentingannya dalam pengambilan keputusan berama? | Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggota atau seluruh akseptor rapat. | ||
Siapa yang harus mematuhi dan melaksanakan hasil keputusan bersama? | Keputusan bersama harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua penerima rapat tanpa terkecuali dan membeda-bedakan | ||
Siapa yang dapat mengutarakan pendapatnya dalam musyawarah? | Semua akseptor rapat boleh mengutarakan pendapatnya. | ||
Siapa yang harus menghargai pendapat orang lain dalam musyawarah? | Setiap akseptor musyawarah harus menghargai pendapat orang lain. | ||
4. | Mengapa | Mengapa kita tidak boleh memaksakan kehendak? | Kita dihentikan memaksakan kehendak karena pendapat orang lain-berbeda-beda. |
Mengapa kita harus menghargai pendapat orang lain? | Kita harus menghargai pendapat orang lain sebab tujuan musyawarah yaitu untuk menerima komitmen bersama. | ||
Mengapa kita melaksanakan musyawarah mufakat? | Kita melakukan musyawarah mufakat untuk mengambil keputusan bersama. | ||
Mengapa hasil dari keputusan yang diambil juga tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan? | Hasil dari keputusan yang diambil juga dihentikan hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan alasannya adalah keputusan bersama harus menampilkan rasa keadilan, dan semua peserta rapat mempunyai kedudukan yang sama. | ||
Mengapa dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan hukum musyawarah? | Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah semoga mutawarah dapat berjalan dengan baik. | ||
5. | Bagaimana | Bagaimana sikap yang baik dikala orang lain mengemukakan pendapat? | Sikap yang baik saat orang lain mengemukakan pendapat yaitu dengan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. |
Bagaimana cara menanggapi pendapat orang lain yang tidak kita setujui? | Bila kita tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan semoga tidak mengakibatkan permasalahan. | ||
Bagaimana perilaku yang baik dalam musyawarah? | Sikap yang baik dalam musyawarah antara lain menghargai/menghormati pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, dihentikan mencela pendapat orang lain, dan dilarang memotong pembicaraan orang lain. | ||
Bagaimana cara menghargai pendapat orang lain? | Cara menghargai pndapat orang lain yaitu dengan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. | ||
Bagaimana cara mengeluarkan pendapat yang baik? | Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara, berbicara sehabis dipersilakan, jika ada yang berbicara menunggu hingga pembicaraan akhir, dan bersikap sopan serta suara cukup terang. |
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!