KABARPANDEGLANG.COM – Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sudah dikenal luas dalam budaya Nusantara. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun kini dijumpai juga pantun tertulis.
Pantun memiliki ciri-ciri yaitu: terdiri atas empat larik atau baris; bersajak dengan teladan a-b-a-b; terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Pantun terdiri atas beberapa jenis, antara lain: pantun pesan tersirat, pantun peribahasa, pantun jenaka, pantun adat, pantun agama, dan pantun teka-teki.
- Pantun nasehat yaitu sarana untuk memberikan pesan yang berisikan muatan petuah atau teguran dan peringatan. Menampaikan petuah lewat pantun selain tidak berkesan menggurui, juga memiliki nilai seni yang yummy ditelinga orang yang dituju tanpa membuat hatinya terluka. Melalui pantun nashehat-nilai-nilai luhur disebarluaskan di tengah-tengah masyarakat, serta diwariskan kepada anak cucu.
- Pantun peribahasa adalah suatu bentuk peribahasa yang dibunyikan dengan bergaya berpantun. Pantun peribahasa mengandung makna yang luas, berisikan kebenaran dan menjadi semakin indah dibawakan dengan rima pantun itu sendiri.
- Pantun jenaka adalah salah satu jenis pantun yang banyak mengundang tawa dan keceriaan. Ini dikarenakan pantun jenaka merupakan pantun yang berisi ihwal cerita-dongeng lucu sehingga siapapun orang yang membacannya akan dibentuk tertawa.
- Pantun etika yaitu pantun yang penuh pesan bermakna atas akhlak istiadat yang dijunjung. Dalam beberapa tradisi budaya masyarakat, pantun adab sering dibawakan orang dikala mengadakan perhelatan yang berkenaan dengan suatu ritual budpekerti istiadat setempat misalnya pada program kenduri etika atau program pernikahan akhlak.
- Pantun agama adalah pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang sebagai sebuah anutan dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang mampu mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
- Pantun teka teki yakni pantun yang bersifat humor, mengandung tanya jawab di dua bait isi terakhir.
Berikut ini pola pantun adab :
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara budbahasa pusaka
(Makna : Kebiasaan yang baik harus dijaga, pusaka harus dimuliakan, maka terpelihara adab kebiasaan yang mulia )
Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan aturan
Hukum bersandar Kitabullah
(Makna : Adat berasal dari hukum, hukum berasal dari kitab-kitab Allah)
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa akhlak
Daerah berluhak alam beraja
(Makna : kita harus saling menjaga kerukunan walaupun berbeda budaya)
Arti kata sulit dalam pantun budbahasa di atas adalah :
- Tanjung (Mimusops elengi) ialah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Telah masuk ke Nusantara semenjak berabad-era yang silam. Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang.
- Junjung adalah berdasarkan, menaati (perintah, petunjuk), memuliakan; menghargai dan menaati (nasihat, perintah, dsb)
- Pusaka yakni harta benda peninggalan orang yang telah meninggal; warisan:
- Adat ialah aturan (perbuatan dsb) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu era, cara (kelakuan dsb) yang sudah menjadi kebiasaan; kebiasaan:
- Depa yakni ukuran sepanjang kedua belah tangan mendepang dr ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah ajudan (empat hasta, enam kaki).
- Kitabullah yakni kitab-kitab yang diturunkan Allah Ta’ala kepada para rasul-Nya,
- Luhak yaitu wilayah konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau yang terletak di pedalaman Sumatera Barat.
- Berumpun merupakan rumpun (perdu); menjadi satu rumpun
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!